[36.] Kenikmatan Misterius

4.9K 68 16
                                    

"Ayo kamu harus jadi pasanganku." kata Arini.

"Eh apa!? ... tapi mbak ..."

"Santai aja, dinikmati aja." kata Arini yang langsung memelukku. Wajahnya mendekat dan matanya terpejam, kemudian bibir lembutnya mendarat di atas bibirku—ia mulai menciumku dengan sangat lembut.

"hhhmmfftt!" aku langsung terkejap menahan nafas. Gila—mimpi apa aku? Akhirnya aku bercumbu dengan si janda muda bening seksi bohay baday ini.

Awalnya aku hanya terdiam dicium Arini, tapi perlahan aku turut membuka bibirku dan aku pun mulai membalas permainan Arini, kami pun bercipokan sangat lama. Semakin aku membuka bibirku, semakin terjadi pertukaran saliva dari lidah ke lidah.

Cipokan basah itu terus berlangsung sampai kami sama-sama terangsang. Aku dapat merasakan puting susu Arini yang mengeras menyentuh kulitku, aku pun mengalami hal yang sama, puting susuku juga bersentuhan geli dengan kulit Arini.

Arini meremas toketnya dan menghimpitkannya ke toketku, ia mengarahkan posisinya hingga puting susu kami pun bersatu dan beradu. Toket janda Cup C itu beradu kenikmatan dengan toket Cup B milikku.

ach ... sama-sama geli deh ...

Bagian intimku rasanya mulai kenyut-kenyut. Nikmat—berdenyut pelan dan terasa lebih geli dari biasanya.

Tt—Tapi ... aa—aneh!! ada yang aneh!! kenapa aku merasa seperti ada yang hilang!!?

Harusnya ada yang terasa mengganjal-ganjal seperti biasanya di bawah sana. Namun ... kenapa kali ini terasa hampa? Apakah mungkin karena dingin jadi kontolku menciut masuk gitu?? Ah—tapi tidak mungkin sampai rasanya hilang total. Semenciut-menciutnya seharusnya tetap saja akan masih terasa ujung batangnya.

Aku ingin meraba ke bawah tapi Arini segera menarik tanganku.

"Jangan!! Kamu nggak boleh menyentuh tubuh sendiri, kamu hanya boleh sentuh tubuh lawan mainmu. Itu udah peraturan!" kata Arini. Ia lantas menarik tanganku tepat ke atas toketnya. Telapak tanganku pun penuh dengan satu gumpalan buah melon empuk kenyal milik mamah muda satu anak itu. "Ingat, kalau kamu melanggar pantangan, ritualmu batal dan nanti kamu dapat sial sepanjang tahun!" kata Arini.

Aku pun canggung dan bingung, antara mau pusing galau dengan hal magis atau pusing gelisah karena menyentuh tubuh molek dan toket seksi si janda bening yang satu ini. Arini terus lanjut bermain dengan tubuhku, kali ini ia mengarahkan tangannya untuk bermain ke bagian bawah tubuhku. Aku begitu takut dan penasaran di waktu yang bersamaan saat tangan Arini menjelajah turun dari dada ke perutku hingga ke bawah pusarku dan sampai di sana.

Begitu Arini menyentuh di sana, aku baru benar-benar merasakan ada sesuatu yang tak lazim terjadi di sini sekarang. Telapak tangan Arini terasa rata dengan kulit selangkanganku. Ia jelas sedang mengusap mengelus sesuatu di atas permukaan yang rata. Aku mengira ia sedang bermain dengan ujung palkonku—tapi, bagian itu rasanya kecil sekali, jelas itu rasanya tidak wajar. Aku merasa betul bagian yang dimainkan Arini bukan sebuah batang menjuntai, tapi hanya sebuah titik tonjolan yang tidak lebih besar dari biji kacang.

Aku benar-benar tidak dapat percaya ... masa iya?? apa yang ada di bawah sana itu? adalah ... vagina?? Tidak mungkin!

Lagi-lagi kurasakan senasi nikmat misterius itu. "aaachhhh..." aku mendesah kencang karena sebuah rasa yang menakjubkan mengalir dengan cepat, menerjang dan menggetarkan tubuhku. Rasanya ada yang berkumpul di satu titik kemudian kenikmatan itu pecah menyebar ke seluruh tubuh dan menguasai diriku, membuatku nyaris hilang kendali atas diriku.

Gadis Ruyuk CisangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang