[8.] Femalekhinon V

7.8K 79 26
                                    

Tidak lama kemudian lepas magrib tante Ratu pulang, dan ia membawakanku sebuah baju model dress seperti gaun tidur, pendek sepangkal paha, warna krem tipis tanpa lengan. Tidak ketinggalan juga pakaian dalam wanita BH dan CD. Dan satu lagi, wig alias rambut palsu, model rambut panjang, lurus, berponi.

Safina mengikatkan BH melingkar di dadaku, BH model tanpa kawat, cup A tight bra strapless. Rasanya sungguh aneh, padahal aku tidak punya toket. BH tersebut hanya menutup dadaku yang datar. Kemudian aku juga memakai celana dalam cewek, selangkangannya terasa ketat menjepit, wajar saja karena memang didesain untuk yang berkelamin rata. Tapi bahannya yang halus membuatku merasa sedikit geli-geli saat bergesekan.

Lagi-lagi kembali aku merasakan sensasi berpakaian wanita. Sensasi rasa bahan kain yang begitu lembut dan sangat nyaman bersentuhan dengan kulit. Baju cewek benar-benar sungguh terasa aneh buatku, bahannya lebih tipis dan halus, tapi tetap nyaman menutup tubuh.

Ketika berkaca aku kaget bukan main, karena aku sungguh nyaris mirip wanita. Makeup dari Safina dan Safira benar-benar menutup kelelakian dan kemaskulinanku yang memang tidak seberapa adanya, ditambah rambut wig panjang yang semakin mendukung penampilanku.

Sekilas wajahku memang masih wajah Raya, tapi nampak lebih feminim karena efek makeup dan rambut panjang. Makeup yang kupakai juga sepertinya bukan merk murahan, karena hasilnya benar-benar bagus, meresap dan menyatu dengan kulit seakan wajahku terlihat mulus putih alami.

"Uuuuhh, cantik banget mbak Rai, baru kali ini aku dandanin cowok sampe jadi cantik kayak gini. Eh ... kamu mah jadi nggak pantes lagi disebut cowok deh kalau udah begini." kata Safina sambil memeluk dan mencubit pipiku.

Terasa sungguh janggal di dalam batinku merasakan diriku dipanggil seperti itu.

Kalau dalam kondisi normal pastinya aku sudah bergejolak ditemplok dua wanita cantik dan imut seperti mereka berdua, tapi kejiwaanku mendadak terasa berbeda.

Sungguh diriku merasa benar-benar tidak biasa, ada yang tidak beres dalam diriku, penampilanku seperti wanita, Safina dan Safira pun tidak menanggapku seperti lelaki sama sekali, mereka cuek saja memelukku dan begitu centil mencandai diriku seperti aku saudari perempuan mereka. Entah kenapa nafsuku rasanya hilang setelah diperlakukan seperti ini.

Aku menunduk sedih, aku seperti merasa sepertinya lama kelamaan aku akan jadi gila dan hilang akal sehat sebagai lelaki.

Setelah itu kulihat tante Ratu mengambil sebuah bungkusan dan menyobeknya, sebuah suntikan baru dikeluarkan dari bungkus steril tersebut. Kemudian ada satu kotak lagi yang berisi satu paket ampul cairan untuk obat suntiknya.


Kulihat label obat suntik tersebut tertulis;

Femalekhinon V. WARNING! HIGH DOSAGE Female Hormones And Androgen Killer. Use only with precaution.

High Dosage?

Female hormones??

Androgen Killer???

Astaga ... sinting—gila—sarap ... ternyata benar, aku bakal disuntik hormon.


"Nih, tante kasih kamu merk hormon yang paling bagus dan paten. Ini paling banyak dipakai dan dicari lho." kata tante Ratu yang menyiapkan dan mengisi suntikan. "Asal kamu tau ya, cewek asli aja yang udah pasti cantik alami dari lahir, banyak yang mau bayar mahal untuk mendapatkan suntikan ini biar tambah CETARRR MEMBAHENOL."

"Astagaaaa ... nggaakkk ... Tante ... aku nggak mau jadi waria ... aku nggak mau disuntik hormon ... kumohooonnn tantee ... jangaann..." kataku.

"Ssstt ... udah, ga usah dipikirin, nggak akan terjadi apa-apa koq ... ssttt ... tenang yaa ... santai ... rileks ... lemesin ... jangan tegang ..." kata tante sambil mendekatkan jarum suntik itu.

Gadis Ruyuk CisangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang