[52.] Keluarga Besar Ekadewa Yang Heboh

2K 68 18
                                    

"Iya ... wanita itu ... Putri Ayu Devika Cahayanti." ucap paman Udi menyebutkan nama panjang wanita tersebut.

Sungguh mengejutkan—karena...

"Mama ku?" tanyaku hendak meyakinkan.

Paman Udi mengangguk.

Ternyata benar yang barusan disebut oleh pamanku itu adalah—nama lengkap mama ku sewaktu masih gadis. Ya mungkin kalian tahu, ibu kita punya nama gadis, nama pemberian orang tuanya, dan nama itu berubah pada saat mereka menikah karena selanjutnya—sesuai ikatan budaya patriakis—nama belakang mereka mengikuti nama suami.


Kita Yang Pernah Muda dan Bodoh

Astaga, mamaku?? Ibu kandungku? Paman Udi dulu bucin kepada mamaku?

Luar biasa, mamaku diperebutkan oleh kakak adik Ekadewa?

Ekspresiku campur aduk antara ingin kagum atau justru tertawa geli.

"Oke, itu masa lalu, dan sekarang semua sudah berlalu kan?" kataku sambil menahan tawa. "Paman bisa cari wanita lain dan punya keturunan sendiri." kataku lagi.

"Raya! Dengarkan paman baik-baik! Ada satu hal lagi yang harus kamu tahu!" Tiba-tiba paman meletakkan tangannya di kiri kanan lenganku, ia menatapku dengan sangat serius. "Sepertinya sudah saatnya sekarang paman menceritakan hal ini, paman yakin kamu sudah cukup dewasa untuk mencerna hal ini." Dari sorot matanya aku benar-benar merasakan ada sesuatu yang sangat penting yang harus paman sampaikan.

"Satu hal lainnya yang harus kamu ketahui. Bahwa ... sebenarnya kamu itu ... bukan anak kandungnya Arjuna Ekadewa." ucap paman Udi.

Jderrr—rasanya bagai ada petir menyambar di siang bolong. Apakah benar yang dikatakan oleh pamanku barusan?

"Tu—tunggu!? Aa—apa kata paman barusan? Apa maksud paman? Aku bukan anak kandung mama dan papaku?"

"Kamu dengar baik-baik; paman tidak berkata seperti itu, paman hanya berkata kalau kamu bukan anak kandung papa kamu." ucap paman Udi menegaskan kata-katanya.

"Eh, jadi ... maksud paman ... mamaku ... selingkuh gitu??"

"Tidak ... tidak ... mama kamu tidak selingkuh Raya ... tapi—"

"Tapi?"

Paman Udi menarik nafas untuk mempersiapkan kata-kata yang mungkin sedang disusunnya di dalam pikirannya. "Jadi ... begini, kita semua ... pasti pernah muda Raya. Kita pernah muda dan bodoh ... lebih tepatnya ... paman yang bodoh."

"Apa maksud paman?" tanyaku yang berusaha untuk mengerti bahasa orang dewasa ini.

"Saya ... papa kandung kamu yang sebenarnya..."

Jderrr—lagi-lagi kilatan petir yang menyambar di siang bolong.

"Aa—apaaa?" aku sungguh terkejut dan tidak percaya. "Ini ... pasti ... paman bercanda kan??"

Jadi ini maksud dan ujung pembicaraan?—Paman Udi tidak ingin kehilangan diriku, karena aku adalah anak kandungnya? Dan akhirnya semua rahasia ini harus terbongkar hari ini.

Paman Udi terdiam sejenak dan akhirnya ia menuturkan sebuah cerita yang sangat sulit kupercaya.


Untold Story

Kisah kasih sebagai anak muda—mereka yang pernah terjebak sebuah kisah cinta segitiga;

Devika awalnya berpacaran dengan Yudhistira, tetapi diam-diam Arjuna juga menyukai Devika yang notabene adalah pacar dari kakak kandungnya sendiri. Devika diam-diam juga menyukai Arjuna, walau demikian ia lebih menaruh harapan dan cintanya kepada Yudhistira. Devika dan Arjuna tidak pernah berpacaran karena status Devika yang merupakan pacar dari kakak kandungnya Arjuna yaitu Yudhistira.

Gadis Ruyuk CisangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang