[95.] Newborn Girl

1.3K 41 3
                                    

Hari ini pun aku kembali melakukan hydrotheraphy bersama Dr. Lisa. Belajar untuk kembali terbiasa menggerakkan tubuhku dengan berenang dan senam yoga. Aku pun mulai bisa merasakan tubuhku yang sekarang benar-benar lentur, ringan dan lemah gemulai.

Aku juga diajarkan untuk lebih merawat tubuh, terutama untuk menjaga kebersihan area kewanitaan. Karena tempat tersebut sekarang adalah bagian yang sangat sensitif. Tidak boleh sampai terlalu kering (karena bisa terjadi iritasi), tapi tidak boleh juga terlalu lembab (bisa berpotensi jamur). Makanya ada sabun khusus lho buat merawat kebersihan daerah kewanitaan karena memiliki pH seimbang.

"Makanya celana g-string diciptakan." kata Dr. Lisa.

"Oh ya dok?" tanyaku. Aku pun bingung apa hubungannya dengan celana cawat g-string.

Kupikir tadinya celana dalam g-string itu 'celana nakal', ternyata oh memang dasar otak cowok yang fetish. Justru sebenarnya cawat model tersebut ternyata fungsinya untuk mengurangi lembab dan gesekan.

Bahan kainnya mahal dan seratnya tidak sembarang serat kain, karena walaupun kecil tapi pas untuk menutup area kewanitaan tanpa menyebabkan kelembaban. Disamping itu karena bahannya yang minimalis jadi mengurangi gesekan ketimbang 'celana dalam konvensional'.

"Gesekan dok?" tanyaku yang polos ini.

"Karena kalau terlalu banyak gesekan, selangkangan bisa jadi hitam." kata Dr. Lisa.

"Ooh gitu." kataku yang hanya manggut menaggapi.

"Iya, karena gesekan membuat banyak sel kulit mati bertumpuk. Membuat daerah tertentu tersebut jadi berwarna lebih gelap." Dr. Lisa menjelaskan.

§


Selesai sesi hydrotheraphy, aku kembali ke kamarku dan bilas bersih-bersih tubuhku kemudian aku pun kembali berdandan cantik. Baju summer dress terusan panjang jadi pakaian sehari-hariku di sini.

Kemudian aku pun hendak menuju dining room untuk makan. Tapi ... saat lewat di samping pintu sebuah balkoni, langkahku terhenti karena kepo dengan suara lelaki dan wanita yang sedang bercakap-cakap.

Pasalnya, aku yakin betul suara siapa sajakah itu.



"Ah, nama itu ... hanya kamu saja yang sampai detik ini masih mengingatkanku dengan nama asliku itu." kata sang lelaki yang bersuara berat.

"Ah, mana mungkin aku lupa. Lagipula, aku selalu mengenalmu dengan nama tersebut." balas sang wanita. "Kenapa sih dulu kita harus berpisah?"

"Bukankah kamu yang meninggalkanku?" sahut si lelaki.

"Aku tidak pernah meninggalkanmu, kamu yang menghilang begitu saja." balas si wanita.

"Tapi ... kamu, bukahkan kamu bertunangan?" kata si lelaki lagi.

"Ah, itu ... ya..., itu kamu tahu kan, karena aku dipaksa oleh orang tuaku. Eh, tapi kamu nggak tau kan? Jika sebenarnya aku lantas membatalkan pertunanganku. Oleh karena itulah aku kemudian hendak mencari dirimu. Tapi ... kamu sudah menghilang."

"Sekarang, kamu tahu kan sebenarnya aku bukan menghilang. Tapi ... aku berada di sini."

"Ya sudah, tidak usah lagi mengungkit masa lalu. Boleh kan kita memulai segalanya dari awal?"

"Kenapa tidak?" jawab sang lelaki.

Setelah itu langsung terdengarlah suara kecupan.

Gadis Ruyuk CisangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang