[101.] La Vida es Loca (Part I)

1K 33 23
                                    

Singktnya, aku tidak jadi langsung pulang ke Bandung. Untung aku sengaja beli tiket one way aja waktu berangkat kemarin. Keesokan harinya, aku mengabari papa Udi kalau aku akan stay beberapa hari di Lombok sama mama.

Aku pun juga lantas menelepon Alexandra mengabari kalau aku extend stayku di Lombok. Dan ... si incess langsung menjerit girang.

"Mantaaappp, kalau gitu kita jalan-jalan donk!" katanya.

"Ah, yaa..." kataku.

"REYHAN!! LU JANGAN PULANG DULU!!" sahut Lexa.

Ternyata Rey semalam stay di rumah Lexa.

"Ah, gue udah beli tiket." kata Rey.

"Rai extend di sini."

"Oh yaa?"

"Tiket fasboat cuma 250 rebu, udah lu kasih orang aja."

"Tunggu ya Rei, nanti kita jemput." kata Alexandra padaku.

Dan telepon pun ditutup.

Tidak lama kemudian, Alexandra dan Reyhan mengendarai mobil dan tiba di tempatku.

"Eh, Rai, ikut nginep yuk main ke daerah Selatan." kata Alexandra.

"Eh?"

"Kita culik ya anaknya tante." kata Alexandra dengan polosnya pada mamaku.

"Hahaha, iya bawa aja tuh. Biar nggak di rumah mulu." kata mamaku pada Alexandra. "Udah sana kamu pergi Rai." katanya padaku.

Rey menunggu di ruang tamu sementara Alexandra ikut rempong membereskan barangku di kamar. Padahal aku cukup bawa satu tas travel bag saja. Ia sibuk memasukkan baju-baju yang seksi—summer dress, bikini, tanktop, celana gemes.

"Waduh, kalau bajunya kayak gini semua, semua gue masuk angin yang ada." kataku.

"Eh, di sana itu panaazs. Nih, bawa jaket bolero aja satu." kata Alexandra.

Akhirnya kami pun berangkat.


Beach Vibes

Ternyata aku dibawa ke sebuah daerah pantai di Lombok Selatan, namanya Pantai Kuta.

Dahulu, kawasan Kuta ini namanya hanya pantai Kuta saja. Masih sepi dan hanya ada satu hotel bintang empat di kawasan tersebut. Sekarang, kawasan ini dikembangkan oleh BUMN menjadi kawasan wisata yang sekarang diberi nama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kuta Mandalika. Ada proyek sirkuit balap kelas dunia yang dibangun di sana. Infrastruktur pendukungnya juga dimajukan dengan dibangunnya dua proyek hotel mewah bintang lima di sana.

Sampai di Kuta, kami check in terlebih dahulu di sebuah homestay. Walaupun punya duit untuk sewa kamar suite room di hotel berbintang sekalipun, tapi buat anak muda seperti kami rasanya lebih asik pengalaman menginap di homestay.

Setelah check in dan taruh barang-barang di kamar, kami langsung cabut lagi ke sebuah daerah pantai pesisir selatan di bagian yang masih jauh dari keramaian.

Nama daerah yang kami tuju adalah 'Selong Belanak'.

Hingga sampailah kami di sebuah Beach club yang punya pantai pasir putih, laut selatan Lombok yang biru jernih juga terlihat berdebur indah.

Tempat-tempat di Lombok memang tidak semewah dan seglamor yang ada di Bali, tapi tetap punya daya tarik tersendiri.

Kami pun makan siang di beach club tersebut.

Sepanjang siang hingga sore kami bertiga bersenang-senang, foto-foto, berenang mandi-mandi di laut, bercanda ria sampai puas. Aku sudah tidak peduli warna kulitku yang jadi gosong karena sinar matahari.

Gadis Ruyuk CisangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang