[1.] Cinta Memang Gila

18.7K 151 61
                                    

Gila, di pesta tersebut aku melihat Maya sedang berendam di kolam, ia memakai bikini dan ia sedang berpelukan mesra sambil berciuman dengan gaya yang sangat hot dengan seorang pria yang sangat gagah dan kekar. Maya bercipokan panas sampai berulang kali terlihat menyelam timbul bersama pria kekar gagah yang memeluk dan mendominasi tubuh seksinya yang nyaris telanjang itu.

Pria itu adalah cowok paling populer di kampus, cowok yang bernama Tampan Sugih Purnadadi, yang rutin mengadakan acara pesta hedon super megah ini di kediaman pribadinya yang bagai istana. Lelaki tersebut memang tidak hanya paling gagah dan tampan di antara cowok lainnya di kampus, tapi juga ia adalah anak yang paling kaya di kampus karena berasal dari keluarga pebisnis yang sangat tajir melintir.

Sebetulnya aku tidak mau datang ke pesta ini, tapi seorang temanku yang bernama Erwin memaksaku untuk datang kemari. Sekarang bahkan Erwin pun tidak ada di sini. Sepertinya Erwin hanya sengaja ingin memperlihatkan sebuah kenyataan pahit kepadaku, kenyataan tentang Maya.

Aku masih berdiri terdiam membeku di tepi kolam.

Tampan lantas menyadari kehadiranku yang hanya berdiri terdiam seperti patung-patung telanjang yang berderet menghiasi tepi kolam di kiri kananku.

"Hai, bro ... eh, ternyata lu dateng juga di pesta gue, ayo join jangan malu-malu." sapa Tampan yang menyadari kehadiranku.

Maya pun juga akhirnya melihatku, sekilas ia nampak salah tingkah tapi ia tetap berusaha terlihat santai.

Belum sempat aku merespon sapaan si Tampan tiba-tiba...

JBYUURRR!!

Sedetik itu segala di sekelilingku adalah lelap air yang masuk ke mata, hidung dan mulutku.

Ya, aku jatuh tercebur di kolam dalam keadaan berpakaian utuh.

Bleb-bleb-bleb ... aku gelagapan sesaat sebelum akhirnya kembali mencapai permukaan.

Begitu aku muncul ke permukaan, semua teman-teman pengunjung pesta spontan bersorak riuh melihat diriku yang nyebur dengan pakaian utuh. Mereka mengangkat gelas minuman mereka dan meneriaki diriku, entah apa yang mereka katakan aku tidak dapat mendengarnya dengan jelas karena masih ada air di telingaku. Entah mereka menganggap itu lucu atau bagaimana melihatku basah kuyup seperti ini.

Seluruh pakaian yang kukenakan dari ujung kepala sampai mata kaki habis lepek basah kuyup tak bersisa.

"Ahahaha ... gokiiill ... anjiiirrr keren dan gokil banget!" sorak Tampan.

"Anjyiirrr ... Cibeng lu iseng banget anak orang sampe jadi basah kuyup gini." sambung Tampan yang menegur temannya yang bernama Cibeng yang hanya cengengesan sambil mabuk dan kembali joded Goyang Entog Tik'n'Tod.

"Sinting!!" rutukku.

Ternyata seorang teman si Tampan yang bernama Cibeng, pengikut yang selalu setia mengikuti Tampan ke mana-mana bagaikan babu itu yang tiba-tiba dengan sengaja menyenggol dan mendorongku hingga aku tercebur ke kolam.

"Hei, bro, santai aja." kata Tampan kepadaku.

Sementara aku masih kikuk, mataku kembali tertuju kepada Maya yang masih berada dalam pelukan mesra Tampan.

Ia terlihat santai saja tanpa rasa malu berpelukan gelendot manja di bahu kekar si Tampan, menempel begitu erat dan mesra. Toketnya begitu putih yang hanya terbungkus kain bikini segitiga mini, sideboobnya terlihat mengkilat basah kenyal menonjol berhimpit dengan dada bidangnya si Tampan.

"Eh, ini Maya, pacar gue, kalian berdua udah saling kenal kan?" kata Tampan sambil mencipok bibir Maya dan sedikit meraba toketnya Maya.

"Oh, iya, nama lu ... hmm ... Raya kan ya, gue tau elu ... si anak yang terkenal pendiam dan sering dikerjain ... ya ... ya, lu yang viral dan terkenal itu bro ... lu kan yang pernah lari-lari telanjang waktu kampus kita outing di Pelabuhan Ratu ... hwakakaka, anjiirr..." kata Tampan.

Gadis Ruyuk CisangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang