[88.] Sebuah Keputusan Besar

1.3K 60 15
                                    

Akhirnya pada hari libur kuliah, aku pulang ke Bandung sejenak. Aku meminta kedua orang tua kandungku untuk berkumpul. Yang kumaksud dengan kedua orang tua kandung tentu saja adalah Mama Devi dan papa Udi. Aku tidak mungkin membicarakan hal ini kepada papa Juna. Walaupun ... tentu saja, pada akhirnya nanti semua orang juga akan tahu semuanya. Tapi saat ini biarlah keputusan dan restu ada di tangan mereka yang jelas adalah dua orang tua biologisku.

Mama lantas menatapku setelah mendengar semua cerita dan penuturanku.

"Pada dasarnya mama pribadi tidak mempermasalahkan apa yang menjadi pilihan kamu. Tapi ... Raya ..., apa kamu yakin jika ini tidak terlalu terburu-buru?" kata mamaku.

"Sebenarnya ... tanpa adanya Reyhan sekalipun. Memang sudah saatnya aku harus mengambil keputusan ini." kataku.

"Ma ... Pa ... Aku nggak mungkin hidup lebih lama lagi sebagai seorang wanita setengah pria. Lagipula, bukankah dokter Heri sendiri yang juga sudah memberikan rekomendasinya? Ia juga sudah bilang, kondisi tubuhku ini memang sudah tidak bisa lagi dikembalikan seperti semula. Mungkin ... memang ini sudah takdirku." kataku lagi.

"Tapi, ini artinya ... kamu sudah benar-benar memantapkan dirimu dan siap menjalani kehidupanmu sebagai seorang wanita. Sekarang dan untuk selamanya ..." kata mamaku.

"Lihatlah aku sekarang ma .... Apakah aku masih Raya yang dulu?" kataku. "Ma ... jujur ... aku bahkan nyaris tidak ingat. Seperti apa diriku yang dulu." kataku lagi.

Mama dan papa Udi lantas saling bertukar pandang beberapa saat. Papa Udi memberikan sebuah tatapan kepada mama, dan mama nampak mengerti betul apa yang disampaikan papa Udi melalui ekspresinya tersebut.

"Baiklah...." kata papa Udi kepadaku.

"Jadi ... mama dan papa ... setuju? Dan merestuiku?"

Kedua orang tuaku itu pun sama-sama mengangguk.

"Kalau begitu, kita akan mencari dan menghubungi klinik yang bisa dipercaya untuk melakukan segala keperluan untuk operasi transgender. Saya akan carikan yang bagus di luar negeri kalau perlu." kata papa Udi.

"Kenapa nggak di dalam negeri aja pa." kataku. "Ada koq klinik bagus dan dokter yang bisa dipercaya untuk melakukan hal tersebut."

Mama mengingat-ingat kalau Rumah Sakit di tanah air yang mampu melakukan bedah kelamin adalah Rumah Sakit besar yang ada di kota Surabaya. Tapi hanya saja, itu akan butuh proses yang sangat panjang untuk mendapatkan rekomendasi operasi transgender di Negeri Tanah Air ini.

Makanya tidak heran banyak artis dan kalangan Transgender lokal memilih untuk melakukan operasi di luar negeri ketimbang di dalam negeri sendiri. Semua lantaran proses dan birokrasi yang jauh lebih mudah walaupun memakan biaya yang sangat jauh lebih besar.

"Ma ... Pa ..." kataku. "Gimana ... kalau kubilang, sebenarnya aku sudah mempersiapkan semuanya sejak lama. Aku sudah mengumpulkan informasi mengenai sex reassignment surgery. Dan klinik di dalam negeri ini yang bisa membantu, tanpa proses yang ribet dan panjang."

"Oh ya?" kata papa Udi dan mama.

"Ya, kita bisa melakukannya di sini. Di Indonesia. Tidak perlu ke luar negeri." kataku.

"Di mana?" tanya papa Udi.

"Dokternya ada di sini koq ... di Bandung." kataku.

"Bandung??" mereka pun terkejut.


Klinik Rahasia

Klinik yang dimaksud olehku itu adalah sebuah klinik milik seorang Dokter ahli Bedah Estetika Kecantikan yang bernama Lisa Cattleya. Klinik tersebut berlokasi di daerah Bandung bagian Selatan.

Gadis Ruyuk CisangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang