Napak Tilas

1.3K 28 17
                                    

Beberapa hari kemudian aku ikut mendampingi Rey ke Jakarta untuk urusan bisnisnya. Ia mengadakan rapat rutin dengan para Eksekutif di perusahaannya.

Kami juga punya apartemen di Jakarta untuk tempat stay kalau sedang ada kunjungan.

Singkatnya, setelah urusan pekerjaan itu pun beres, kami akan pulang kembali ke Bali dalam beberapa hari lagi. Tapi, sebelum itu ... aku lantas terpikir, di sela waktu luang ini aku ingin mengajak Rey ke sebuah tempat.

"Sayang, besok kita main-main ke Puncak Bogor yuk." kataku saat kami sedang rebahan santuy di kamar apartemen.

Rey menoleh dan menatapku.

"Hmm, kamu kangen ke desa Cikawin yaa?" tanya Rey.

Aku mengangguk.

"Ooh, kamu mau napak tilas ceritanya."

"Ya kan, silaturahmi aja." kataku. "Kan ada Arini sama tante Ratu."

"Ah, jangan-jangan kamu ... kangen mantan yaa? Kepo yaaa sama kabar mantan." Rey nampak meledekku.

"Huu~ cemburu nih yee. Ah, nanti kamu ditempeleng dia bonyok lagi lho." kataku balas meledek.

"Oh, nggak donk. Aku udah kuat sekarang." balas Rey.

"Hmm ... mending kamu tunjukkan keperkasaan kamu padaku aja deh sekarang." kataku yang berbisik di telinganya sambil menggoda dengan meraba leher dan dadanya.

Apa yang terjadi setelahnya ... ya udah pasti gue digabrut deh bestieee.


***

Desah Kesedihan Lelaki

Sementara itu,

Di sebuah karaoke di sudut hiburan remang daerah Puncak,

Seorang lelaki kekar bertubuh gelap sedang asyik syahdu karaokean walau dengan suaranya yang cemplang. Ia menyanyikan lagu yang dulu pernah dipopulerkan oleh Band angkatan lama di tanah air.

'Aaakulaaah sang maan-thaan...'


"Haachiiihh!" tiba-tiba laki-laki tersebut bersin.

"Kenapa sayang?" tanya seorang cowok muda gagah yang merupakan pacar dari lelaki tersebut.

Loh, cowok pacaran sama cowok? Iya, masbuloh? Masalah bwat loh?

"AC nya kotor kayaknya nih." kata si lelaki yang barusan bersin.

"Ah, kang, kenapa sih ... masih aja sih nyanyi lagu itu terus-terusan. Masih belum bisa move on juga? Dah lah ... kan ada saya sekarang yang mencintai dan menyayangi akang." kata lelaki yang lebih muda itu.

"Bukan begitu Sakti ... tapi, kamu mungkin belum tau rasanya jadi saya."

"Ah, kang Usep lebay sendiri ah." ucap lelaki bernama Sakti itu. Ia lantas bangun dan memeluk Usep.

Usep pun juga membalas pelukan tersebut. Kemudian Sakti membelai rambut Usep dengan sentuhannya yang macho dan gentle lelaki. Keduanya saling bertukar pandang sejenak, dan ... mereka pun berciuman.


***

Turing Couple

Gadis Ruyuk CisangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang