[45.] Kekacauan Di Pondok Mawar (Part I)

2.3K 57 11
                                    

BUUKKKBUGBUGBUUUUKKGGHHH!!!Kang Usep sedang menjadi bulan-bulanan seorang lelaki yang bertubuh tinggi dan tidak kalah besar. Akan tetapi walau mereka sama-sama bertubuh kekar, nampaknya lelaki di hadapan kang Usep jauh lebih terlatih dalam bertarung dan bukan tandingan buat kang Usep.

Terjadilah pecah keributan, akhirnya anak buah dari pihak kang Usep pun maju untuk menolong kang Usep, akan tetapi begitu pula dengan anak buah si lelaki misterius itu juga pun ikut maju untuk mempertahankan bosnya.

Keadaan pun seketika jadi kacau, terjadi tawuran antar para lelaki jantan gagah perkasa. Lobby Pondok Mawar pun porak poranda, Monik dan yang lainnya berteriak-teriak tidak karuan, Upet langsung pingsan saking sudah meriang ketakutan sampai terkencing-kencing.

Bodyguard yang dibawa oleh lelaki misterius tersebut juga terbukti jauh lebih unggul dalam pertarungan. Tidak hanya lebih fit dari segi fisik tapi mereka juga terlatih di sasana bela diri MMA, ketimbang anak buah kang Usep yang hanya para preman kampung, hanya beberapa yang sedikit-sedikit bisa bersilat aliran Cikopet dan Ciperet.

Semua anak buah kang Usep pun dengan mudahnya digulung dan ditekuk tujuh, mereka semua kini terkapar bonyok setelah difatality oleh anak buah si lelaki misterius.



"hentikaaan!! hentikaaan!! kyaa ... kyaa ..." Monik teriak-teriak karena sudah tidak tahan melihat kang Usep yang kepayahan dipukuli oleh para jago tarung MMA itu.

Kang Usep dalam hati menyesal juga, dulu tidak mendalami silat Cimande dengan baik.

"KAMU!!!" lelaki tersebut menunjuk dengan tatapan nanar kepada Monik. Ia pun mendekati Monik dan menariknya.

"kyaaaaa ... jangaaan ... jangan sakiti Monik!!" Bella dan teman-teman yang lain pun menjerit-jerit sewaktu Monik diseret.

"DIAAAAMM KALIAN SEMUA!!" bentak lelaki tersebut dengan suara yang sangat besar dan berat.

Bagaikan baru saja diaum oleh raja hutan, keempat wanita itu pun langsung kecut membisu sambil pelukan ketakutan berempat.

"MANA HP KAMU!!" bentak si lelaki kepada Monik.

"Jangan Monik ... jangan ..." kata kang Usep dengan suara yang lemah.

"Diam kamu!!" bentak si lelaki.

GEBHUUKKGG ... tinju pun melayang lagi ke perut kang Usep yang dipegangi oleh anak-anak buah si lelaki. Monik lantas dipaksa untuk membocorkan keberadaan Raya, karena tidak tega melihat kang Usep disiksa akhirnya ia pun terpaksa menelepon Arini.


***


HP Arini berdering, terlihat nama Monik di sana, tapi setelah diangkat ternyata bukan suara Monik yang terdengar melainkan suara seorang laki-laki.

"Siapa ini!?" tanya Arini.

"Saya hanya perlu kamu bawa Raya kemari!"

"Apa? Siapa ini?" tanya Arini yang kebingungan.

Terdengar suara teriakan kang Usep di telepon,

"ARINIII—BAWA PERGI RAYA!! JANGAN KEMARI!!!" teriakan kang Usep.

"GOBLOG!!" suara lelaki misterius tersebut.

BUUUKKHH ... tinju melayang ke perut kang Usep.

"Kamu telah berbuat keonaran di tempat kami! Awas! Saya bisa laporkan ke Polisi!" kata Arini.

"POLISI!? Oh ya!? silahkan COBA saja, Polisi justru sekarang sudah siap bersama orang suruhan saya. Justru kalian semua yang akan ditangkap untuk kasus penculikan dan juga prostitusi. Saya bukan orang biasa, kamu belum tau siapa saya, saya bisa buat tempat ini ditutup dan Usep dipenjara seumur hidup." ancam lelaki tersebut.

Arini pun ketakutan.

Gadis Ruyuk CisangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang