[107.] Masa Lalu Yang Mengejar (part - a)

878 28 5
                                    

Siang itu, Yudhistira sedang berada di kantornya.

"Siang pak Udi. Ada telepon untuk bapak dari seorang lelaki bernama Usep Kamariyatna, katanya bapak mengenal dia." sekertaris Yudhistira itu menyampaikan. "Apa bapak mau terima teleponnya?"

Yudhistira pun terkejut mendengar nama tersebut. Ia sempat berpikir sejenak dan lantas,

"Ya udah, sambungkan ke sini." kata Yudhistira.

"Baik pak."

Telepon pun diteruskan ke kantor Yudhistira.

"Halo."

Usep:
"Halo pak Udi, apa kabarnya. Lama tidak bertemu."

Yudhistira:
"Mau apa kamu?"

Usep:
"Pak Udi, perkenalan pertama kita di Pondok Mawar kemarin, sepertinya tidak berjalan dengan baik. Saya ingin beritikad baik bertemu dan bicara-bicara dengan bapak."

Yudhistira:
"Usep! Kamu laki-laki yang sangat tidak tahu malu. Kamu dulu menculik dan mencabuli anak saya, apa kamu nggak sadar itu?? Sekarang kamu berani-beraninya menantang untuk menghadapi saya??"

Usep:
"Pak Udi, saya akui segala kesalahan saya. Tapi ... bapak kan bisa lihat sendiri, bagaimana saya dan Raya pada akhirnya saling mencintai. Intinya pak Udi, saya berharap kita bisa bertemu langsung, dan kita bicarakan semuanya."

Yudhistira:
"Baik, kita ketemu."

Usep:
"Oke, bisa ketemu di tempat saya? Atau, mungkin terserah pak Udi mau ketemu di mana?"

Yudhistira:
"Kita ketemu di tempat saja aja. Saya punya tempat di Lembang Cihideung, nanti saya share lokasinya."

"Baik." jawab Usep.

Dan panggilan itu pun berakhir.

Gadis Ruyuk CisangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang