Eps 53

5.6K 469 48
                                    

"Teman baik? Jarang aku bisa menemukannya, tapi untuk bermuka dua, kau bisa menjumpainya dimana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Teman baik? Jarang aku bisa menemukannya, tapi untuk bermuka dua, kau bisa menjumpainya dimana-mana."

-Antarez Putra Kasela-

********

"Aaahh!" teriak Antarez memukulkan kepalan tangannya pada tembok, suara retakan merambat kemana-mana. Dia merasa sangat marah, terutama kepada Antariksa dan anak bernama Devan itu.

"Bagaimana bisa jaket dia gak ada di sana Da, jelas-jelas gua lihat sendiri di foto yang Zavian kirim," ujar Antarez.

"Mm gua jadi curiga Rez, apa dia sudah pindahin jaket itu ke tempat lain yah sebelum kita pergi ke sana," ucap Garuda menerka-nerka.

"Bisa jadi, dan sekarang kita masih belum bisa membuat mereka semua percaya terutama Antariksa, kalau sebenarnya Devan itu musuh dalam selimut," balas Antarez serius. "Gua punya firasat buruk."

"Apa mau Lo keparat! Apa dia sudah tahu kalau gua yang bunuh Regan? Itu sebabnya dia dikirim geng BLACK PANTHER untuk balas dendam?" batin Antarez mengepalkan tangannya, otot-otot tangan timbul begitu jelas di sana.

"Permainan sudah dimulai, dan dengan senang hati gua akan memenangkannya."

********

//Kriiingggg// bel pulang berbunyi sangat nyaring, para guru pengajar menghentikan aktivitas pembelajaran untuk hari ini. Seluruh siswa-siswi berhamburan keluar dari dalam kelas mereka masing-masing, mereka semua sudah tidak sabar untuk segera rebahan di rumah.

Antariksa, ia berdiri sendirian di depan pintu gerbang sekolah, menunggu mobil jemputan nya datang. Sesekali juga anak itu melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Tumben lama," batin Antariksa celingukan mencari-cari keberadaan mobil putih itu, menolehkan kepalanya ke kanan kiri jalan.

"Antariksa lagi nunggu jemputan yah?" terdengar suara laki-laki dari sebelah kanan tubuh Antariksa, ternyata dia adalah Devan dengan menaiki sepeda motor Vespanya.

"Iyah," balas Antariksa.

"Mmm masih lama yah? Mau bareng aku aja gak? Biar aku anterin ke rumah kamu," tawar Devan.

"Enggak perlu Van, takut malah ngerepotin Lo nanti, gua nunggu jemputan aja," balas Antariksa merasa tidak enak.

"Enggak apa-apa kok Sa, lagian rumah kamu deket kok, gak ngerepotin sama sekali."

"Antariksa pulang bareng gue!" Kedatangan sebuah motor ninja berwarna hitam di hadapan mereka berdua, Antarez turun dari atas joke motor seraya melepaskan helm full face yang menutupi wajahnya.

"Ayo Sa!" ujar Antarez menarik lengan Antariksa. Antariksa tidak bisa berkata apa-apa, dirinya dibuat bingung dengan keadaan. Ia membiarkan begitu saja tangannya ditarik oleh sang kakak.

BROTHER KONFLIK [S1&S2] segera terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang