Eps 67

6.3K 513 94
                                    

"Kepergian sang Raja."

*********

Operasi jantung telah selesai dan semuanya berjalan dengan lancar, namun dalam masa pemulihan Antariksa harus koma dalam beberapa hari.

Yah, anak itu kembali selamat berkat sebuah benda berharga yang Antarez berikan begitu tulus untuk adiknya. Apakah kalian masih ingat apa yang Antarez katakan waktu itu kepada Antariksa? "Gua bakal datang ke rumah sakit, dan harus lihat Lo sembuh."

Dan sekarang, Antarez membantu mengabulkan hal itu. Antariksa sembuh, dengan donor jantung dari Antarez yang sekarang berdetak di dalam dadanya. Itu adalah sebuah pengorbanan besar bagi seorang kakak yang memimpin geng motor jalanan, yang hobinya tawuran. Dia sudah tidak tahu lagi bagaimana cara membahagiakan orang lain terutama dirinya sendiri. Mungkin, dengan cara ini adiknya itu bisa memaafkan kesalahan dirinya selama ini.

Disaat-saat Antariksa tengah koma di rumah sakit, pemakaman Antarez dilangsungkan. Banyak sekali orang yang datang dari pihak keluarga, teman, kerabat, terutama seluruh anggota geng LEOPARD. Suasananya begitu terasa sedih dan berduka, mereka semua sama-sama merasa kehilangan sesosok seseorang yang amat berharga di hati mereka.

Mereka semua tidak pernah menyangka bahwa Antarez akan meninggalkan mereka semua secepat ini. Bunda, yang sedari tadi menangis tersedu-sedu, Papa merangkul pundak mantan istrinya itu berusaha untuk menenangkan suasana hatinya.

Tuan Agral juga merasa menyesal, tangan yang selalu ia gunakan untuk memukul, menampar, bahkan mencaci juga mengekang Antarez. Kenapa dia tidak pernah bisa, memberikan kebahagiaan kepada Antarez semasa dia hidup.

Penyesalan selalu berada diakhir, kita semua tahu itu.

Sedikit demi sedikit semua orang mulai berlalu pergi dari area pemakaman, dan hanya menyisakan Garuda saja seorang diri di sana.

Anak itu menatap makam dengan batu nisan yang bertuliskan Antarez Putra Kasela. Hati Garuda terasa begitu sakit, ingin dia marah dan menumpahkan segala keluh kesahnya, tetapi kepada siapa? Orang yang selalu dia jadikan tempat untuk pulang, sudah pergi terlebih dahulu meninggalkan dirinya.

"Lo jahat Rez, kenapa Lo gak ngajak-ngajak gua sih? Kenapa Lo ninggalin gua sendirian di dunia ini?" ujar Garuda menatap nanar ke arah makam sahabatnya itu, Garuda tak menyangka bahwa obrolan kemarin di telepon adalah percakapan terakhirnya bersama Antarez.

Mata Garuda mulai merah, tapi dia tetap berusaha menahan bulir-bulir air mata agar tidak keluar. "Jadi cowok gak boleh cengeng, right Rez?" Sekuat apapun Garuda mencobanya, setetes air mata itu tetap berhasil lolos dari pelupuk matanya.

"Lo brengsek Rez, sekali lagi Lo buat gua nangis. Sudah cukup Mama gua aja yang pergi, jangan Lo," kesal Garuda mengusap air mata tersebut menggunakan punggung tangannya.

Garuda perlahan berjongkok di samping makam Antarez, lalu mengelus lembut batu nisan tersebut. "Lo adalah orang paling pemberani yang pernah gua kenal Rez, tempat terbaik menunggu Lo di atas sana boy."

Garuda kembali bangkit, menatap makam bertaburan bunga itu seperkian detik lalu tersenyum simpul, hatinya sangat berat untuk melangkah pergi meninggalkan makam Antarez.

//Wuuussshhhh// angin berhembus, berderu begitu merdu membuat beberapa dedaunan kering berguguran.

Garuda menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Bagaimana pun juga dia harus bisa menerima, kalau Antarez telah pergi untuk selama-lamanya.

"Selamat tinggal Raja, jasa Lo untuk geng LEOPARD bakalan selalu kita ingat. Tidur yang nyenyak, Antarez," setelah mengucapkan kata-kata itu, Garuda memutar tubuhnya lalu berjalan mengambil langkah meninggalkan area pemakaman.

"Sekarang geng LEOPARD telah kehilangan mahkotanya, tak apa... Dirinya hanya pergi dari dunia ini, tapi untuk di hati kami akan selalu ada ruang yang luas selamanya."

-Geng LEOPARD-

********

"Sudah selesai?" tanya Moza melihat kedatangan Garuda yang baru saja keluar dari pintu pemakaman, Moza menunggu kemunculan Garuda sambil duduk-duduk di atas joke motornya.

"Loh Bang, Lo belum pulang?" kejut Garuda dengan keberadaan Moza, dia pikir hanya tinggal dirinya saja yang tersisa.

"Belum, gua nungguin Lo daritadi," balas Moza.

"Bang, Antarez," nada bicara Garuda kembali sedih, kepalanya menunduk ke bawah, setiap kali mengucapkan nama Antarez hatinya terasa sakit.

"Antarez sudah bahagia di sana Da, Lo gak perlu khawatir. Kalau Lo terus-terusan sedih kayak gini, bisa-bisa Antarez kecewa. Geng LEOPARD masih butuh kita," balas Moza, kalau dibilang tidak terima. Tentu saja, Moza juga masih belum bisa percaya dengan kepergian Antarez. Tapi mau bagaimana lagi, kenyataan memang sepahit ini.

"Lo pikir cuman Lo aja yang sedih soal kepergian Antarez? Gua juga, sebagai anggota inti gua merasa gak berguna sama sekali. Gua biarin dia nahan sakit sendirian, dan kita cuman bisa sembunyi di balik punggungnya. Gua gagal, karena belum pernah bisa jadi rumah buat dia," sambung Moza kecewa, semasa hidupnya Antarez, anak itu memang tidak pernah menceritakan semua tentang peristiwa kelam di dalam hidupnya, walau kepada geng LEOPARD sekalipun.

"Karena dia gua bisa jadi sampai seperti ini, gua yang dulunya pengecut sekarang bisa bela diri kepada anak-anak yang selalu bully dan tindas gua di sekolah. Mungkin kalau Tuhan tidak mempertemukan gua dengan dia, sampai sekarang gua cuman anak cupu yang jadi bahan cemoohan."

"Sudah cukup flash back nya Da, Lo jangan mancing gua supaya sedih juga bangsat!" sebal Moza kepada Garuda.

"Gua daritadi diem Bang, Lo aja yang mikirnya kejauhan," balas Garuda ikut kesal.

"Udah, ayo balik ke markas!" ajak Moza menyalakan mesin motornya.

"Ayo Garuda!" titah Moza sekali lagi.

"Gua gak ada motor Bang, motor gua bannya bocor sekarang lagi di bengkel, gua tadi ke sini sama Zavian. Sekarang mana itu anak?"

"Vivi izin sama gua tadi pulang duluan, kebelet berak katanya," jawab Moza.

"Bangke, terus gua naik apa?"

"Gua bonceng."

"Gak ah, Lo kalau bonceng orang kayak ngajak mati bareng Bang," jawab Garuda menolak.

"Terus Lo mau gimana Da? Ngesot dari sini sampai markas? Udah jangan banyak ngomong, cepetan naik gua bonceng!" suruh Moza.

"Hm iyah," Balas Garuda pasrah, lalu naik ke atas motor Moza, dan mereka berdua pun berangkat menuju markas geng LEOPARD.

°•••Brother konflik•••°

BROTHER KONFLIK [S1&S2] segera terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang