Eps 29

6.7K 488 19
                                    

Malam ini, seluruh anggota inti geng LEOPARD sedang berkumpul di markas besar, berjumlah sepuluh orang. Tidak ada rapat penting, tapi si ketua Antarez lah yang meminta mereka untuk datang.

"Nih," Antarez membawa beberapa botol minuman keras berjenis Vodka yang ia taruh di atas meja, dengan semua anggota inti yang duduk melingkari meja tersebut.

Selepas menaruh botol-botol itu, Antarez sudah menyiapkan sebotol Vodka untuk dirinya sendiri, ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa, lalu hendak meneguk minuman tersebut.

//Pyarrr// Antarez belum mencicipi setetes pun, tangan Garuda langsung merenggut paksa minuman itu dari Antarez, membuang botol Vodka tersebut ke lantai hingga pecah, airnya meluber kemana-mana.

"Maksud Lo apa hah!" ucap Garuda dengan nada naik satu oktaf, "Lo manggil kita semua ke sini cuman buat ini?"

"Rez jawab gua!" bentak Garuda merasa tak tahan, ia merasa kesal kepada sifat Antarez yang akhir-akhir ini mulai berubah.

Padahal, mulai dari awal geng LEOPARD berdiri, Antarez sendirilah yang membuat semua peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh semua anggota, terutama tidak boleh mengonsumsi minum-minuman keras ataupun segala macam yang berbau narkoba, selain rokok. Tapi sekarang? dia sendiri yang membawa benda haram itu ke dalam markas, dan menyuguhkannya kepada para anggota-anggota inti geng LEOPARD.

Antarez terlihat tidak perduli, ia kembali mengambil satu botol minuman lagi, dan membukanya menggunakan pembuka tutup botol yang memang sudah ia siapkan di atas meja sebelah minuman tersebut.

"Mulai sekarang peraturannya gua rubah, kalian boleh lakuin apapun yang kalian mau," monolog Antarez lalu meneguk sebotol minuman Vodka itu, mengalir membasahi tenggorokannya, Antarez mulai bisa merasakan rasa pusing dan efek mabuk.

//Bugh//

"Bangsat!" Garuda melayangkan pukulannya kepada wajah Antarez, dan sukses mengenai pelipis lelaki tersebut. "Lo gak bisa main ubah sesuka hati Lo, aturan bukan mainan brengsek!" Garuda menarik kerah baju Antarez kasar, membuat wajah mereka berdua saling berdekatan.

Moza yang melihat pertengkaran antara ketua dan wakilnya itu tidak tinggal diam, Moza langsung bergegas untuk memisahkan mereka berdua.

"Garuda," ucap Moza menarik tubuh Garuda berniat menjauhkannya dari Antarez. "Sudah," sambungnya meminta agar anak itu tenang, apalagi sekarang sedang disaksikan juga oleh anggota inti LEOPARD lainnya. Ini bukan tempat yang cocok untuk berkelahi.

"Bang, minum?" mendengar jawaban seperti itu dari Antarez, yang seakan-akan mengajak dirinya untuk ikut minum bersama, sebenarnya Moza juga sama kesalnya seperti Garuda.

"Rez, Lo ini kenapa?" heran Moza dengan kening yang berkerut. "Lo lagi ada masalah? kalau ada cerita sama kita," ujar Moza ingin menjadi pendengar yang baik bagi ketuanya, tapi kalau diingat-ingat kembali, Antarez tidak pernah menceritakan soal kisah pahit di dalam hidupnya kepada siapapun, dia selalu memendam semuanya sendiri.

"Emangnya kenapa? Lo lawak banget sih Bang, serius banget mukanya," balas Antarez tertawa renyah. "Gua gak lagi ada masalah kok, cuman pingin minum bareng aja, makanya gua ajak kalian semua ke sini," pungkas Antarez kembali meneguk sebotol minuman Vodka tersebut.

Tidak, mulut bisa berbohong tapi lain dengan hati. Sejujurnya, Antarez sekarang sedang berada di titik puncaknya depresi, selepas kemarin harapannya telah dipatahkan oleh seseorang yang dia sebut sebagai 'Bunda', dan pagi tadi dia juga sempat dipukul lagi oleh Papa. Mental serta fisiknya sudah hancur, jiwanya terasa seperti mati, hanya napas dan detak jantung saja yang membuat Antarez hidup sampai sekarang.

BROTHER KONFLIK [S1&S2] segera terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang