"What?"
-Antarez Putra Kasela-*********
Terlihat beberapa anak OSIS sedang sibuk menempelkan beberapa brosur di papan pengumuman sekolah, di sana terpampang banyak sekali event-event lomba menarik. Mulai dari bidang pengetahuan, seperti fisika, matematika, sains, astronomi, dan juga bidang olahraga, seperti badminton, voli, dan futsal salah satunya.
"Eh, boleh minta brosur nya satu gak?" pinta Garuda yang kebetulan lewat di sana, bersama Antarez yang ikut berhenti di sisinya.
"Boleh," balas siswi anggota OSIS tersebut memberikan selembar brosur kepada Garuda, mata Antarez juga tak luput untuk melirik isi dalam brosur itu.
"Wah Rez, ada lomba futsal juga, ikut kuy!" ucap Garuda bersemangat, "lumayan loh hadiahnya, juara pertama dapet lima juta," Antarez tidak menjawab, ia tetap dengan ekspresi dinginnya, nampak tidak perduli.
"Gua enggak tertarik," balas Antarez mengambil beberapa langkah menjauhi Garuda.
Melihat brosur perlombaan itu, membuat Antarez teringat kembali akan kenangan-kenangan indahnya sewaktu dia masih bergabung dalam klub sepak bola di sekolahnya, memori bagaimana dia berlarian di lapangan menendang bola bersama timnya, hingga berakhir mengangkat tropi kemenangan.
Kenangan yang sangat indah bukan? dahulu, bola adalah temannya, bola adalah sahabatnya, tapi ada seseorang yang sengaja memisahkan dia dengan benda bulat itu, dan menganggap kalau pilihannya lebih baik untuk masa depan Antarez.
"Lah kenapa Rez? bukannya Lo suka main sepak bola yah?" tanya Garuda berlari-lari kecil menyusul Antarez yang berada tak jauh di depannya.
"Gua suka, dulu," jawab Antarez dengan pandangan lurus ke depan. Dulu? kalau boleh jujur, sampai sekarang pun dia masih menyukai olahraga itu.
Bahkan diam-diam di dalam kamarnya, Antarez menyembunyikan sebuah bola kesayangannya yang terdapat tanda tangan pemain favoritnya, saat tuan Agral tidak ada di rumah, tidak jarang juga Antarez suka bermain bola sendirian di halaman belakang rumah.
"Bohong Lo, gua gak percaya seorang Antarez si mantan kapten futsal bisa dengan segampang itu lupain sepak bola," ujar Garuda mengingat dulu Antarez adalah kapten futsal di sekolahnya.
"Bola kan bini Lo Rez, yang sering Lo cium-cium waktu di lapangan," Garuda tidak salah, Antarez memang suka memberikan satu kecupan untuk bolanya sebelum pertandingan dimulai, itu memang kebiasaan Antarez agar bisa lebih menyatu dengan bola dan kondisi sekitarnya.
"Masa mau Lo tinggalin gitu aja sih? entar bolanya nangis loh, aahhh aku belum dicium sama Abang Antarez." //Pak// pukulan cukup keras sukses mendarat di kepala Garuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER KONFLIK [S1&S2] segera terbit
أدب المراهقين[Tahap revisi] "𝚃𝚎𝚛𝚕𝚊𝚑𝚒𝚛 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚜𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊, 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚖𝚞𝚜𝚞𝚑." 𝙰𝚗𝚝𝚊𝚛𝚎𝚣_𝙰𝚗𝚝𝚊𝚛𝚒𝚔𝚜𝚊. Antarez dan Antariksa sepasang anak laki-laki kembar yang terpaksa terpisah sebab perceraian kedua orangtuany...