Brother Konflik 032

950 73 11
                                    

Sebelum baca, mau kasih tahu nih kalau open PO brother konflik segera berakhir ya tanggal 29 ya. Cuss segera beli mumpung masih ada diskon!

https://id.shp.ee/XtTMFdP

Cara pemesanan bisa melalui link tersebut yaw❤️

*********

Antarez sedikit mendorong kakinya di depan wajah Tuan Dave lalu berdiri. Pandangannya menatap remeh kepada pria itu, yang masih duduk di lantai sambil menengadah memandang dirinya. "Anda akan segera mendapatkan yang anda mau, tapi tidak sebanyak seperti sebelumnya. Ini sebagai hukuman karena anda telah bersikap tidak sopan, dan sebagai ganti rugi atas kerusakan yang telah anda perbuat," ujar Antarez.

Tuan Dave hanya bisa diam, kalaupun menjawab sebab tidak setuju dengan perkataan laki-laki itu bisa-bisa ia harus pulang dengan tangan kosong. Diberikan bantuan dia harus bersyukur sekarang, karena Tuan Dave tidak tahu lagi kemana ia harus mencari bantuan selain perusahaan Kasela. Terkadang kita harus bersikap penurut demi tujuan kita tercapai bukan?

"Pulanglah Tuan, jika anda terlalu malu melewati pintu utama, pintu belakang selalu terbuka lebar untuk anda," ujar Antarez tersenyum smirk, sebelum akhirnya berjalan keluar meninggalkan ruangan tersebut bersama Pak Sam di belakangnya.

-Di luar perusahaan Kasela.

Seorang pemuda berpakaian rapi terlihat memasuki lobi kantor, kedatangan laki-laki tersebut sontak mengejutkan semua karyawan. Puluhan pasang mata beralih kepada dirinya sekarang.

"Tuan Antariksa," panggil salah satu karyawan menatap heran bercampur bingung kepada remaja itu.

Anak pemilik nama itu pun memiringkan sedikit kepalanya, "iya? Kenapa nada bicara mu menjadi aneh seperti itu?" tanya Antariksa penasaran, kenapa semua orang menatap aneh kepada dirinya? Apa karena gaya berpakaian dia? Berpakaian formal di kantor itu sah-sah saja kan.

"Bagaimana rapat anda? Apa semuanya berjalan lancar Tuan?" tanya karyawan itu semakin memperkerut kening Antariksa.

"Benar Tuan, apa anda sudah menghukum pria tidak tahu diri itu?" tambah karyawan lainnya, dan disusul dengan sahutan suara yang lain membuat Antariksa semakin tidak mengerti. Sebenarnya, apa yang sudah terjadi? Bahkan dia pun belum menghadiri rapat hari ini.

Dengan rasa penasaran Antariksa pun membuka suara. "Apa... rapatnya sudah dimulai?"

"Sudah Tuan, bukannya anda tadi yang datang kemari bersama Pak Sam?" balas karyawan tersebut membuat pikiran Antariksa semakin berkecamuk. Dia belum menghadiri rapat apapun hari ini, bahkan Pak Sam pun tidak mendampingi dirinya sedari awal tadi. Lalu, bagaimana bisa mereka memberikan pernyataan seperti itu.

Antariksa mengedarkan pandangannya ke semua orang, tatapan mereka masih tertuju kepada dirinya. Lalu, ia kembali menolehkan kepalanya dan fokus kepada salah satu karyawan yang berdiri di hadapannya sekarang. Antariksa menghela napas panjang.

"Apa... apa semuanya baik-baik saja Tuan? Apa pria itu melakukan sesuatu kepada anda? Dan juga, sejak kapan anda keluar? Bukankah sedari tadi anda ada di dalam mengikuti rapat?" bingung karyawan tersebut yang baru menyadari, bahwa kedatangan Antariksa melalui pintu masuk bukannya dari arah dalam.

"Gimana bisa gue ikut rapat kalau gue aja baru dateng ke sini? Cih, kenapa sikap mereka jadi aneh banget sih, apa ini sengaja akal-akalan mereka aja ya buat ngejek gue? Soalnya gue telat dateng," batin Antariksa menatap dingin kepada karyawan itu. Semakin timbul banyak sekali pertanyaan di dalam pikirannya sekarang.

"Dimana Pak Sam?" tanya Antariksa tentang keberadaan pria tersebut, beliau pasti mengetahui soal sebenarnya apa yang sudah terjadi.

"Pak Sam? Anda tadi kan-"

"Setelah rapat selesai saya berpisah dengan beliau, saya tidak bisa menghubungi Pak Sam dikarenakan handphone saya yang tertinggal di rumah. Jadi, apa bisa kalian menghubungi Pak Sam dan mengatakan kalau saya ingin bertemu dengan dia?" balas Antariksa memotong perkataan karyawan itu.

"Baik Tuan, segera kami hubungi," ucapnya dan bergegas menuju telepon kantor untuk menghubungi Pak Sam. Antariksa yang masih berdiri di tempatnya menatap laki-laki itu terburu-buru menekan tombol nomor telepon.

Terpaksa tadi ia harus berbohong dan mengikuti alur, kalau tidak seperti ini Antariksa tidak akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Bisa saja dia bertanya kepada mereka, tapi bagi Antariksa sekarang kuncinya adalah Pak Sam. Pria yang sudah diberi tanggung jawab oleh Tuan Agral mengenai perusahaan kepada dirinya.

"Gue harus tahu apa sebenarnya yang sudah terjadi," batin Antariksa melihat karyawan itu beberapa kali mengulang panggilan, dan sampai akhirnya terdengar sahutan jawaban dari dalam telepon.

Satu ruangan seketika menjadi senyap, fokus pada pembicaraan yang tengah terjadi dalam telepon itu. Terutama Antariksa, yang tidak melewatkan satu katapun untuk ia dengar.

Karyawan:
"Halo Pak Sam."

Pak Sam:
"Iya, ada apa?"

Sembari menjawab, sesekali karyawan tersebut melirik kepada Antariksa.

Karyawan:
"Begini Pak, sekarang... sekarang Bapak ada dimana?"

Pak Sam:
"Saya sekarang ada di lantai dua, lebih tepatnya di ruang rapat. Apa ada masalah di sana? Kenapa nada bicara mu terdengar seperti orang gugup?"

Karyawan:
"Tuan Antariksa mencari anda Pak."

Mendengar jawaban tersebut sontak membuat mata Pak Sam terbelalak, begitupun dengan Antarez yang sedari tadi ikut menyimak obrolan mereka.

"Antariksa," lirih Antarez selepas mendengar nama tersebut. Antariksa, saudara kembarnya yang telah berpisah, sekarang ada di sini, di lantai bawah.

Pak Sam menelan ludah, apa yang harus dia lakukan? Tidak mungkin jika ia menemui Antariksa sekarang apabila Antarez masih berada bersama dirinya.

Karyawan:
"Pak? Apa anda masih ada di sana?"

Pak Sam:
"I-iya, tolong katakan kepada Tuan Antariksa kalau saya akan segera datang menemuinya di lobi sekarang."

Karyawan:
"Baik Pak." Baru saja karyawan itu menoleh ke samping, Antariksa sudah tidak ada di sana, ternyata dia berlari menuju tangga hendak pergi ke lantai dua.

"Tuan Antariksa!" panggil karyawan tersebut namun diacuhkan begitu saja oleh dirinya, Antariksa malah semakin mempercepat langkahnya menaiki tangga.

Karyawan:
"Pak, Tuan Antariksa sekarang naik ke lantai dua ingin menemui anda!"

Pak Sam mendecak kesal dan segera mematikan panggilan tersebut, reflek pandangannya langsung tertuju kepada Antarez. Tersirat sedikit kepanikan dari sepasang bola mata hitam itu. "Apa yang harus kita lakukan sekarang Tuan? Adik anda dalam perjalanan menuju kemari," panik Pak Sam.

"Saya rasa anda harus segera bersembunyi," tambahnya membuat Antarez mengeraskan rahang.

"Shit, apa usaha gue selama ini akan hancur seperti ini?" gumam Antarez mengepalkan tangannya.

BROTHER KONFLIK [S1&S2] segera terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang