"Menjadi mandiri, itu jauh lebih baik."
-Nona Mawar Anderson-********
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, para guru pengajar mengakhiri pembelajaran mereka dan mulai meninggalkan kelas diikuti oleh anak-anak murid yang lainnya.
Mobil jemputan Antarez dan Antariksa sudah menunggu di depan pintu gerbang sekolah, hari ini Antarez memang sengaja diantarkan oleh sopir karena dipaksa oleh tuan Agral, dia khawatir kalau sampai anaknya sepulang sekolah malah keluyuran kemana-mana.
Seperti perjanjian mereka berdua sebelumnya di rooftop, Antariksa bertukar peran dengan Antarez. Antarez masuk ke dalam mobil jemputan Antariksa, begitupun sebaliknya, dan anehnya kedua sopir itu tidak menyadari hal ini sama sekali.
Di dalam mobil, pikiran serta hati Antariksa terus berkecamuk. Di satu sisi dia merasa senang karena kakaknya Antarez akhirnya bisa bertemu dengan Bunda, akan tetapi disisi lainnya dia juga merasa takut ketika nanti bertemu dengan Papa.
"Haah," Antariksa menghembuskan napas perlahan, mencoba menenangkan kembali pikirannya, melihat ke arah pemandangan luar kaca mobil berharap ada sesuatu yang menarik.
********
"Bajunya tumben gak dimasukin den?" tanya pak sopir kepada Antarez yang duduk di kursi kedua, Antarez membalasnya dengan tatapan dingin.
"Ada kerja bakti tadi di sekolah," balas Antarez malas.
"Owh, satu sekolah kerja bakti semua den? apa cuman kelas nak Antariksa aja?" tanyanya sekali lagi, membuat Antarez mulai kesal. Bahkan sopir rumahnya pun tidak pernah bicara sebanyak ini kepada dirinya. "Banyak bacot nih sopir lama-lama," batin Antarez geram.
"Bisa diem gak pak?" cetus Antarez, lantas melihat wajah pak sopir dari kaca spion tengah mobil, menutup mulutnya rapat-rapat.
"Ma-maksud saya, saya lagi ada banyak pikiran pak, jadi mau tenang sedikit," ujar Antarez membenarkan ucapannya, bagaimanapun juga saat ini dia sedang bertukar peran dengan Antariksa. Jadi, mulai dari sifat, cara bicara, sebisa mungkin harus mirip dengan adiknya.
"Iyah den tidak apa-apa, saya kaget aja biasanya nak Antariksa bajunya selalu rapi," jawab pak sopir meringis.
"Emang gua bukan Antariksa," batin Antarez memutar bola matanya.
********
Sekarang, mobil putih itu telah memasuki area rumah melewati pintu gerbang yang begitu besar. Pak sopir segera keluar dari dalam mobilnya, untuk membukakan pintu tuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER KONFLIK [S1&S2] segera terbit
Fiksi Remaja[Tahap revisi] "𝚃𝚎𝚛𝚕𝚊𝚑𝚒𝚛 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚜𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊, 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚖𝚞𝚜𝚞𝚑." 𝙰𝚗𝚝𝚊𝚛𝚎𝚣_𝙰𝚗𝚝𝚊𝚛𝚒𝚔𝚜𝚊. Antarez dan Antariksa sepasang anak laki-laki kembar yang terpaksa terpisah sebab perceraian kedua orangtuany...