Eps 50

6.2K 431 25
                                    

-Devan-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Devan-

********

-Kantin sekolah.

Meja panjang berisi empat buah kursi, dengan hidangan makanan dua piring nasi goreng, dua mangkok bakso, serta empat gelas es teh manis. Hans, Bams, Antariksa, serta Devan, memanjakan perut mereka  memakan makanan tersebut, sambil ditemani suasana kantin yang tidak lumayan ramai.

"Sa, nanti kita kerja kelompoknya di rumah siapa?" tanya Hans disela-sela makan.

"Terserah," balas Antariksa sambil mengunyah pentol di dalam mulutnya.

"Kalau gitu di rumah Lo aja yah, seperti biasa," sahut Bams. Memang kalau waktunya kerja kelompok, rumah Antariksa selalu menjadi sasarannya.

"Hm iyah deh terserah," balas Antariksa pasrah, Devan yang duduk bersebelahan dengan Antariksa sama sekali tidak bersuara.

"Kalau Lo Van? Nanti Lo kerja kelompok di mana?" tanya Antariksa.

"Mmmm," deham Devan, sejujurnya dia masih belum bergabung dengan kelompok manapun. Bahkan pada saat di kelas tadi, tidak ada satu anak pun yang mau mengajaknya masuk ke dalam kelompok mereka.

"Lo belum punya kelompok?" tebak Antariksa sebab Devan tidak bisa memberikan jawaban apa-apa.

"Yaudah, kalau Lo satu kelompok sama kita aja gimana?" tawar Antariksa.

"Sa!" bisik Hans mencolek tangan Antariksa, "Lo lupa sama yang guru bilang, maksimal anggota kelompoknya itu tiga anak," ujar Hans.

"Iyah gua tahu, ditambah satu anak lagi aja gak masalah kan? Tenang, nanti biar gua sendiri yang jelasin ke Bu Fara," balas Antariksa.

"Serah Lo deh," respon Hans dan kembali memakan sepiring nasi gorengnya.

"Kalau gua mah ikut-ikut aja, yang penting dapet nilai beres," sahut Bams menepuk keras punggung Hans. "Yoi gak!"

"Oke deal yah? Tempat kerja kelompoknya di rumah gua jam tiga sore."

"Eh bentar, si Devan kan belum tahu rumah Lo Sa," ujar Hans.

"Tenang, entar si Devan gua bonceng," balas Bams.

"Lah, kalau si Devan Lo bonceng gua gimana Bams?" tanya Hans.

"Kan bisa bonceng bertiga Hans, kita lewat gang deket warungnya Mak Izza aja biar gak ketangkep polisi," jawab Bams enteng.

"Enak aja Lo kalau ngomong, Lo kira cabe-cabean bonceng bertiga, gak ah," sebal Hans. "Apalagi Supra bapak Lo sering mogok, pake acara bonceng bertiga. Bisa-bisa gua sama Devan yang suruh dorong."

BROTHER KONFLIK [S1&S2] segera terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang