"Hei kamu, tolong ceritakan kepada ku!. Bagaimana rasanya memiliki sebuah keluarga yang harmonis?"
Antarez_Antariksa.
********
"Kita mau pergi kemana bang Moza?" Tanya Antariksa dalam perjalanan, dibonceng oleh Moza menjauh dari markas black panther.
"Kita ke markas geng Leopard, disana lebih aman," Jawab Moza mengenakan helm full facenya, mengendarai motor tersebut dengan kecepatan penuh.
"Tapi ... bagaimana dengan kakak Antarez?, sama teman-teman abang yang lainnya?" Tanya Antariksa khawatir, sambil menggunakan jaket yang dikenakan oleh Moza sebagai pegangan.
"Udah gak perlu khawatir, mereka pasti baik-baik aja. Anak-anak Leopard sudah biasa soal beginian."
"O-oke," Respon Antariksa merasa ragu, pikirannya terus berkecamuk. Genggaman tangannya semakin menjerat jaket tersebut, "Ternyata, kita sudah terlalu jauh kak," Batin Antariksa menatap nanar logo Leopard yang menempel pada punggung bidang Moza.
Bahkan anak itupun tidak tahu kalau sang kakak bergabung dalam sebuah geng motor, lebih tepatnya menjadi seorang ketua didalamnya. Sosok pribadi yang dulu berhati lembut, Antariksa tidak bisa melihat hal itu lagi pada diri Antarez. Kakaknya sudah menjadi buas, sangat buas.
Antariksa menundukkan kepalanya dalam-dalam, merasakan sapuan angin menggoyang-goyangkan pucuk rambutnya. "Bagaimanapun caranya, aku harus melakukan sesuatu untuk menolong kakak."
"Mungkin dia telah membenciku, bahkan mengganggap kehadiran ku layaknya sebuah benalu. Tetapi ... sampai kapanpun aku akan tetap menyayanginya, sebab dia adalah kakakku."
-Antariksa_
°•••Brother konflik•••°
Di markas besar black panther, Perkelahian semakin memanas dan juga brutal. Hawa nafsu bercampur ego untuk mengalahkan satu sama lain semakin terasa pekat, seluruh tubuh mereka menjadi liar.
Layaknya seekor binatang, otak mereka tidak berisikan apapun selain untuk menghabisi musuh.
Satu persatu dari mereka mulai berguguran, terlihat hanya tersisa beberapa anggota yang masih kuat bertahan, dengan anggota inti dari masih-masing geng tersebut.
"Antarez, Lo oke gak!" Teriak Garuda kepada temannya yang tengah sibuk baku hantam bersama dengan musuh bebuyutannya, Regan.
"Tenang aja, gua masih kuat," Balas Antarez bermandikan keringat, kuyup membasahi wajahnya. Ia memutuskan untuk berdiri sejenak, mencoba menetralkan kembali pernafasannya.
Antarez mengeraskan rahangnya, tubuhnya kini terasa lelah. Dengan kepalan tangan membekas noda darah, masuk melalui celah-celah jari. Iris matanya kembali menajam, menusuk manik mata coklat milik Regan.
"Haha kenapa berhenti, capek?" Kekeh Regan menyeka darah segar mengalir keluar dari dalam hidungnya menggunakan punggung tangan.
Antarez meludah ke sembarang tempat, dan kembali memberikan bogem mentah pada wajah Regan. Pukulan itu terasa begitu keras, seluruh kekuatan Antarez ia kumpulkan dalam satu kepalan tangan.
Karena sedari tadi Regan tiada habisnya. Padahal tubuh anak itu sudah penuh akan luka, tapi masih sanggup untuk bangkit dan bertarung melawannya.
Yah itulah sebabnya, sebutan mayat hidup memang pantas untuknya. Walaupun berkali-kali kau membuat Regan tumbang, selama kedua kakinya itu belum patah, dan kedua tangannya masih kuat. Dia tidak akan pernah berhenti, sebelum lawannya itu mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER KONFLIK [S1&S2] segera terbit
Novela Juvenil[Tahap revisi] "𝚃𝚎𝚛𝚕𝚊𝚑𝚒𝚛 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚜𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊, 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚖𝚞𝚜𝚞𝚑." 𝙰𝚗𝚝𝚊𝚛𝚎𝚣_𝙰𝚗𝚝𝚊𝚛𝚒𝚔𝚜𝚊. Antarez dan Antariksa sepasang anak laki-laki kembar yang terpaksa terpisah sebab perceraian kedua orangtuany...