Zavian bersama Garuda baru saja sampai di depan kelas lama yang sudah lama tidak terpakai, salah satu dari mereka menggeser pintu berwarna coklat tersebut, dan disambut oleh segerombolan anak yang sudah lama menunggu kedatangan keduanya.
Garuda melangkah masuk diikuti Zavian yang mengekor di belakangnya, laki-laki bertubuh jangkung itu lalu duduk di sebuah kursi yang berhadapan dengan seluruh anggota LEOPARD. Sejak kepergian Antarez, Garuda lah yang mengambil alih posisi leader, meskipun beberapa anak mengeluhkan soal perubahan sifat Garuda menjadi lebih dingin dan kasar dia tidak perduli, dia akan tetap mempertahankan geng ini sebagaimana impian sahabatnya.
Arken, satu-satunya anggota yang berdiri di sudut ruangan sembari menyandarkan punggungnya pada tembok. Ia bersedekap dada dengan memasang muka sinis setelah mendapati kedatangan laki-laki tersebut. Kalau ingin tahu, Arken juga termasuk salah satu anggota yang tidak menyetujui posisi Garuda sebagai ketua.
"Ken, gue minta lo gabung sama anak-anak yang lain," titah Garuda dingin, malah mendapat decakan sinis dari dirinya.
"Ngomong aja gue nggak tuli, ck lagipula apa manfaatnya juga sih gue dengerin lo," balas Arken menyungging smirk.
"Woy Ken! Jangan mancing keributan lo!" kesal Zavian menunjuk emosi kepada Arken, lama-kelamaan sikap anak itu menjadi pasif, kalau ditanya soal kekuatan dan kekuasaan geng LEOPARD lah pemenangnya, namun jika tentang solidaritas, mereka tidak sekuat dahulu.
"Gue nggak mancing Zav, btw lo jadi cupu sekarang. Mentang-mentang lo temen deketnya dia jadi belain terus, kenapa? Takut jabatan lo sebagai anggota inti dicabut?" lanjut Arken tertawa kecil.
"Bangsat! Maju lo bajingan!" emosi Zavian hendak melangkah menghampiri Arken, namun niatnya menjadi urung ketika mendapat gebrakan meja dari Garuda.
BRAK!
Sontak, tubuh semua orang yang semula lemas menjadi tegap, mereka mematung membeku di tempat. Atmosfer seketika berubah menjadi mengerikan, terasa hawa-hawa yang mencekam menyelimuti suasana. Garuda, sorot mata laki-laki itu menjadi lebih tajam daripada sebelumnya, menghunus dalam kepada iris mata Arken dan Zavian.
"Buat lo semua yang merasa keberatan, silahkan keluar!" bentaknya sembari mengedarkan pandangan ke seluruh anggota LEOPARD. Tidak ada yang berani menatap wajah anak itu, hanya Arken yang tanpa basa-basi langsung keluar ruangan sambil membanting pintu.
BRAK!
"Ada lagi?" tanya Garuda tak sekeras sebelumnya, "buat lo yang nggak suka gue ada di sini silahkan keluar, gue nggak butuh orang munafik." Satu ruangan dibuat benar-benar senyap, tidak ada yang berani membuka suara, mulut mereka terkunci rapat.
Garuda menghela napas, "kita mulai rapatnya sekarang, Mahesa!" panggil Garuda lalu melihat seorang pemuda berdiri di antara puluhan murid. Dia berjalan ke depan, dan menghadap ke arah anggota lainnya.
"Oke, gue berdiri di sini buat jelasin soal informasi yang baru aja gue dapet dari anak-anak LEOPARD divisi dua, kata mereka geng RHINOCEROS baru aja mengibarkan bendera perang ke geng kita."
"Dan gue pikir, ini adalah kesempatan bagus untuk kita rebut markas geng mereka, yang bisa dibilang cukup strategis karena dekat dengan perbatasan kota Bymantara," sambung Mahesa menjelaskan.
"Gue mau cerita sedikit, sebenarnya markas geng RHINOCEROS adalah markas geng LEOPARD dulu," ujar Garuda membuat semua orang terkejut mendengarnya.
"Dulu, geng LEOPARD masih belum sebesar sekarang, gue dan Antarez berusaha mati-matian membuat nama geng ini jadi terkenal," cerita Garuda, nada suaranya berubah menjadi sendu. "Waktu itu, kita berdua menemukan tempat itu dan menjadikannya markas, tapi geng RHINOCEROS merebut tempat itu dari kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER KONFLIK [S1&S2] segera terbit
Ficção Adolescente[Tahap revisi] "𝚃𝚎𝚛𝚕𝚊𝚑𝚒𝚛 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚜𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊, 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚖𝚞𝚜𝚞𝚑." 𝙰𝚗𝚝𝚊𝚛𝚎𝚣_𝙰𝚗𝚝𝚊𝚛𝚒𝚔𝚜𝚊. Antarez dan Antariksa sepasang anak laki-laki kembar yang terpaksa terpisah sebab perceraian kedua orangtuany...