Eps 83 [END]

9.3K 466 97
                                    

"Membuka hati."

********

Luka Genandra semakin terasa sakit, tangan kanannya sudah lemas untuk menahan darah keluar dari dalam perutnya lagi. Wajah anak itu pucat, kedua matanya sudah tak mampu untuk terjaga.

Dari kejauhan, tampak gerombolan lampu berasal dari motor-motor besar dalam perjalanan menghampiri mereka. Cahaya yang cukup silau, mencolok di tengah gelapnya malam.

"Akhirnya mereka datang," batin Antariksa tersenyum lega.

Segerombolan anak geng LEOPARD, mengenakan jaket hitam berlogokan macan yang memang sudah menjadi ciri khas mereka. Garuda, terlihat begitu gagah memimpin para pasukannya berada di barisan paling depan.

Motor Garuda diikuti dengan anggota yang lainnya, berhenti di dekat Antariksa berada, yang tengah duduk bersama Genandra di sampingnya.

"Dimana?" tanya Garuda beraut wajah datar, seraya menaruh tongkat baseball besi yang ia pegang di pundak.

Tadi, karena keadaan panik, Antariksa tidak tahu lagi harus menghubungi siapa. Dan tiba-tiba saja terbersit nama Garuda di dalam pikirannya. Lalu segera memintanya untuk datang kemari menolong dirinya.

"Di depan sana," jawab Antariksa.

"Oh," respon singkat Garuda, menggeser pandangannya pada jalan perempatan di depan sana. Sedikit berbeda dari informasi Antariksa, bukan tiga anak geng motor lagi yang ia lihat, melainkan satu pasukan yang baru saja tiba bersama motor-motor besar mereka dengan bendera-bendera geng yang berkibar.

"Gerry, Mahesa, bawa mereka ke rumah sakit!" titah Garuda kepada dua anak yang berdiri di belakangnya.

"Oke," balas mereka, lalu membantu memapah Genandra untuk membawa mereka berdua ke rumah sakit terdekat.

"Terima kasih Garuda," ucap Antariksa kepada Garuda, dan hanya dibalas anggukan saja oleh anak itu.

"Hajar gak Bang?" tanya Garuda kepada Moza.

"Isshh bantai lah, udah lama nih gua gak olahraga," balas Moza sambil melakukan pemanasan ringan, sebelum tawuran alangkah baiknya siap-siap dulu yah kan.

"Andai Antarez ada di sini, dia pasti seneng banget lihat curut-curut itu. Gua jamin, pasti si Antarez bakal dapet lebih banyak mangsa daripada gua," sambung Garuda, dahulu Antarez dan Garuda menganggap tawuran antar geng adalah sebuah lomba pribadi bagi mereka. Dimana yang paling banyak menjatuhkan lawan, maka dialah pemenangnya.

"Udah," sahut Moza menepuk pundak Garuda, "kita kasih hadiah buat dia, menangin tawuran dan sobek bendera geng mereka, gua jamin Antarez pasti senang," pungkasnya.

"Oke," balas Garuda setuju, kini kedua geng motor itu saling berhadapan, dengan membawa senjata juga rasa ketidak sabaran yang semakin berkobar di dalam diri mereka. Rasanya tangan sudah gatal, ingin segera melampiaskannya pada wajah-wajah bodoh itu sebagai obat.

Teriakan keras saling bersahutan, membelah kesunyian kota Byantara. Sebagai pertanda bahwa pertempuran sudah dimulai.

********

-Rumah sakit.

Tubuh Genandra yang sudah lemas itu, cepat-cepat di taruh di atas brankar, dokter bersama suster dengan sigap menangani anak tersebut dan membawanya ke ruang ICU.

"Sa, kita berdua pamit dulu yah, mau bantu anak-anak di sana," ucap Mahesa.

"Oke, makasih yah," balas Antariksa lalu melihat kedua anak itu berjalan pergi.

BROTHER KONFLIK [S1&S2] segera terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang