Satu minggu sudah Jaendra berkutat dengan ujiannya dan hari ini ia sangat tidak sabar menunggu hasil nilai keluar.
Jaendra sudah tidak sabar untuk pulang ke Indonesia bahkan Jaendra sudah mulai packing jauh - jauh hari, ia sudah optimis dengan nilainya sebagai syarat ia bisa pulang.
"Yess, bisa balik gue" Ucap Jaendra yang sedari tadi di depan MacBooknya menunggu hasil ujian keluar.
Tak lama Agung datang memberikan dia tiket penerbangan.
"Jepang - Jakarta dan Jakarta - Jogja seperti yang kamu minta" Ucap Agung
"Wah beneran pah, makasih banyak" Ucap Jaendra
"Penerbangannya besok pagi kamu siap - siap" Ucap Agung.
"Siap pah udah ready semua tinggal berangkat" Ucap Jaendra
"Papa Mama gak ikut?" Tanya Jaendra
"Papa masih ada yang harus diurus dan papa masih butuh mama kamu, nanti kalau sudah selesai kami menyusul" Ucap Agung
Jaendra mengangguk.
"Winter Papa pulang sayang" Ucap Jaendra
Jaendra tadinya ingin memberitahu Wilana, namun ia mengurungkan niatnya.
"Gak usah di kasih tahu deh biar surprise tahu tahu disana, mama Wila siap - siap ya pembalasan Papa Ja" Ucap Jaendra dengan smirknya.
...
Malam ini Gianna sedang berkutat dengan riasan wajahnya. Setelah sore tadi Hilmi mengabari dirinya untuk bersiap makan malam berdua.
Hilmi juga mengatakan untuk dirinya memakai gaun dan sepatu bahkan aksesoris yang sudah Hilmi gojekin ke rumah gadis itu.
Hilmi sudah mengabari dirinya menunggu di bawah. Gianna dengan cepat menyelesaikan riasannya.
Gianna menuruni tangga dengan sedikit kesusahan maklum gadis itu jarang memakai heels.
"Kamu kenapa liatin aku kayak gitu make up aku salah ya atau bedaknya ketebelan?" Ucap Gianna
"Mau kemana sih neng cantik amat" Ucap Hilmi menggoda Gianna
"Hilih gombal, justru aku yang harus nanya kita mau kemana bentar deh gak salah nih kamu rapih bener" Ucap Gianna
"Gimana Umi tambah ganteng gak Abi pake stelan jas gini" Ucap Hilmi
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Goodbye
FanfictionLove Story season 2 Menceritakan Wilana sebagai ibu anak satu. Ia mulai mengikis perasaannya pada Jaendra dan memulai hubungan dengan Jian. "Sampai kapan kamu mengurusi anak itu Jian? dia bukan anak kamu untuk apa kamu merepotkan diri ayahnya saja...