Wilana terbangun dari tidurnya semalam Jian akhirnya menghubunginya. Lelaki itu akhirnya mengabarkan kondisinya kepada Wilana.
"Selamat pagi cantik" Ucap Wilana melihat Winter mengucek matanya
"Selamat pagi mama" Ucap Winter
"Kok cemberut sih kenapa? " Ucap Wilana
"Wintel mimpi ketemu papa tapi mukanya gak keliatan Wintel panggil - panggil juga diem aja" Ucap Winter
"Kamu kangen sama Daddy Ji? Daddy Ji dua bulan lagi pulang, tadi malem Daddy Ji telpon mama katanya kangen sama Winter ada Uncle Nono juga salam buat Winter" Ucap Wilana
"Iya, Daddy Ji pelginya lama sekali, Wintel juga kangen sama Uncle Nono" Ucap Winter
"Nanti pulang sekolah kita telpon Daddy" Ucap Wilana dan Winter mengangguk
"Mama"
"Hmm"
"Papa Wintel sebenernya siapa? Wintel pengen tau, Wintel pengen ketemu Papa" Ucap Winter
Pertanyaan Winter membuat Wilana terdiam, entah mengapa bibirnya tidak mampu mengucapkan satu nama itu kepada Winter.
"Papa Wintel masih hidup?" Ucap Winter
"Ma kenapa engga dijawab?" Ucap Winter
"Udah, jam segini mandi yuk nanti kesiangan mau berangkat bareng lagi kan sama Jaman? Yuk siap - siap" Ucap Wilana
"Mama gak mau jawab pertanyaan Wintel, Wintel cuma mau tau papa Wintel masih ada atau engga, Wintel gak akan maksa mama kasih tau Wintel siapa papa Wintel" Ucap Winter
"Papa kamu masih ada dan mungkin baik - baik saja" Ucap Wilana
Winter tersenyum.
"Ma, Papa ganteng engga?" Ucap Winter
"Menurut Winter papa ganteng atau engga?" Ucap Wilana
"Ya mana Wintel tau, malah balik nanya" Ucap Winter
"Muka Papa mirip sama kamu" Ucap Wilana
"Kamu tuh Papa versi cewek, papa kamu gak suka strawberry sama kayak kamu" Ucap Winter
"Papa pasti ganteng banget ya, soalnya Wintel cantik semoga Tuhan kasih kesempatan Wintel buat ketemu Papa" Ucap Winter
"Ya, Tuhan semoga Wintel bisa ketemu Papa suatu hali nanti, amin" Ucap Winter sambil melipat tangan dan menutup matanya.
Wilana tersenyum menatap Winter yang baru selesai berdoa.
Ya, semoga saja Mama juga ingin bertemu Papa, banyak sekali yang ingin mama tanyakan kepada Papamu
...
"Agung, atas nama anak saya dan ipar saya Ferdinand saya benar - benar tidak tahu rencana Ferdinand sejahat itu dan melibatkan anak saya" Ucap Ayah Mitha
"Saya kecewa sekali, terutama pada Mitha, tapi saya lebih kecewa lagi dengan diri saya maunya dibodohi segampang itu, saya kehilangan calon menantu dan cucu saya" Ucap Agung
"Proses hukum akan tetap berjalan untuk anak anda, saya akan melaporkannya" Ucap Agung
"Justru untuk itu saya datang kemari, saya harap anda menunda itu" Ucap Rendra
"Rendra apa yang anak kamu lakukan itu sungguh keterlaluan, kebahagiaan anak saya hancur" Ucap Agung
"Saya mengerti, Mitha sangat bergantung pada Jaendra, Agung bahkan dia mencoba bunuh diri" Ucap Rendra
"Saya harap Jaendra mau membantu saya sekali lagi" Ucap Rendra
"Hanya sampai masa jabatan saya berakhir dan setelahnya saya pastikan Mitha akan jalani proses hukumnya" Ucap Rendra
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Goodbye
Fiksi PenggemarLove Story season 2 Menceritakan Wilana sebagai ibu anak satu. Ia mulai mengikis perasaannya pada Jaendra dan memulai hubungan dengan Jian. "Sampai kapan kamu mengurusi anak itu Jian? dia bukan anak kamu untuk apa kamu merepotkan diri ayahnya saja...