Selamat Datang Jagoan

975 72 12
                                    

"Bundaaaaa"

"Onty Nanat"

Ruisha langsung menaiki kursi yang berada di dekat ranjang lalu melangkah menaiki tempat tidur Natalie.

"Bunda gak apa - apa? Bunda sakit apa?jangan pergi.. jangan pergi kayak mama" ucap Ruisha

Airin terenyuh di satu sisi ia tersentuh, Ruisha menerima Natalie dan bahkan terlihat sangat menyayangi Natalie, namun disisi lain Airin menangkap raut ketakutan pada anak itu, sepertinya Ruisha memiliki trauma yang cukup dalam atas meninggalnya Shasha, Ruisha terlihat tidak ingin kehilangan lagi.

"Bunda gak apa - apa sayang, Bunda cuma kecapean" ucap Airin

"Iya sayang Bunda engga apa - apa" ucap Natalie memeluk putri sambungnya itu

"Rui takut.. Bunda pergi kayak mama.. Rui.. Rui.."

"Cup, anak cantik jangan nangis, bunda engga apa - apa kok lihat bunda baik - baik aja Bunda gak akan kemana - mana bunda akan selalu bersama Ruisha" ucap Natalie

"Promise?"

"Promise"

Ruanth menahan air matanya untuk tidak jatuh melihat dua perempuan kesayangannya itu. Ruisha sangat menyayangi Natalie, begitupun Natalie ia begitu tulus pada Ruisha, menganggap Ruisha seperti anak kandungnya sendiri, Ruanth patut bersyukur baik Natalie maupun keluarganya mau menerima dirinya dan Ruisha.

Airin sungguh bersyukur putri bungsunya itu benar - benar mendapatkan lelaki yang baik, baik dulu maupun sekarang Ruanth tetap sama bagi Airin. Ruanth mampu menghadapi kekanakannya Natalie, sifat manjanya Natalie, ia sabar mau membimbing Natalie menjadi lebih dewasa.

"ini Ayah ga diajakin pelukan kah?"

"Ru, kok bisa ketemu sama anak - anak bukannya lagi pada main sama Winter?" tanya Airin

"Ketemu di Mcd sama Jaendra Ma, ternyata mereka main ke apartemen Jaendra, Ru kasian Jaendra kena mental ngurus 7 anak, apalagi noh cucu mama yang satu itu" menunjuk Zion yang tertidur

"Duh Mama juga heran sama Zion, mama pernah bawa si kembar biasalah arisan gitu di Cafe, mama panik dia ilang taunya ketiduran di kolong kursi, katanya main petak umpet sama yang lain dia gak ada yang nemuin" ucap Airin

"Kelakuan randomnya mirip Yerima emang"

"Masa sih Yerima kalem gitu"

"Mama, Ru udah berapa puluh tahun bareng Yerima, dia itu engga sekalem itu ya kadang kayak Zean kadang kayak ngereog kayak Zion jadi Ru ga heran anaknya begini" ucap Ruanth

"Heh! Enak lo ngomongin gue sama mertua ya!" ucap Yerima

"Gue mah kasih tau fakta Yer!"

"Yerim, bagaimana pemeriksaannya?"

"Yerima masih mikir - mikir sih ma mau normal apa sesar, tapi kayaknya sesar deh"

"Barusan Natra sama Yerim juga liat ruangannya Yerima nanti kalo lahiran biar gak repot kayak waktu Zion Zean" ucap Martin

"Yaudah, senyaman kamu aja ya Yerim jangan dipaksakan" ucap Airin

"Iya Ma"

"Cielah bocil ngerasain ngidam juga" ledek Yerima pada Natalie

"Diem deh lo Yer, jangan digodain istri gue" ucap Ruanth

"Iya, iya"

"Happy banget deh, dengernya kamu mau jadi ibu Nat! Rui jadi kakak"

"Si Yerim emang ga bisa di briefing" ucap Ruanth

"Eh.. Rahasia ya lupa"



.....





Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang