Ayah Jahat

678 59 1
                                    

Acara makan - makan yang diadakan Jaendra dan Wilana akhirnya dilaksanakan setelah sejam yang lalu Natalie dan Ruanth tiba. Acara itu diadakan di halaman belakang kediaman Natama. Dari segi tempat halamannya memang cukup luas. Agung dan Yuna sepakat menggunakan jasa barbeque home service, agar tidak repot. Namun Bayu merasa kurang jika tidak membakar sendiri, jadilah mereka hanya menyewa alatnya dan memilih memanggang sendiri.

Si empu hajatan Jaendra dan Wilana nampak serasi dengan warna putih, Jaendra dengan kemeja putih lengan panjang yang sengaja digulung sedangkan Wilana memakai dress selutut yang selaras dengan kulit putihnya. Tak hanya mereka, semua yang ada di sana juga memakai warna putih sebagai dresscode.

"Naha barbequean teh seungit sambel tarasi?" tanya Hilmi yang baru saja tiba

(kenapa barbequean wangi sambel terasi?)

"Enya, ieu si Bunda keur nyambel" jawab Bayu

(Iya, ini si Bunda lagi nyambel)

"Ih, tumben pisan biasana ge hoream, kakak waktu itu minta malah di titah meuli nu jadi"

(Tumben banget biasanya juga males, disuruh beli yang jadi)

"Itu si Natalie tiba - tiba pengen nasi liwet sama sambel terasi, daripada pesen lagi udah weh bikin" ucap Tiana

"Asa teu nyambung, babakaran jol ieu hiji hayang ngaliwet" ucap Hilmi

(Ga nyambung, bakar - bakar eh nih satu mau ngeliwet)

"Namanya juga yang ngidam, masih untung mintanya nasi liwet, dulu si Bunda ya waktu hamil kamu mau makan galendo langsung di Ciamis" ucap Bayu

"diturutan teu ku Ayah?"

(Diturutin gak sama Ayah?)

"Nya diturutan, teu diturutan mah bisi ngacai maneh, ngan rada era weh"

(Iya diturutin, kalau gak diturutin takut kamu ileran, cuma agak malu aja)

"Naha bet era?"

(Kenapa malu?)

"Heeh hayang galendo rasa rendang da moal aya, jeung kekeuh deui kudu eta"

(Iya maunya galendo rasa rendang gak akan ada, terus harus banget yang itu)

"Terus gimana?"

"Untung bapa maneh loba akal, meuli padang weh siram ku kuah rendang, ripuh keur jaman maneh mah loba kahayang" ucap Bayu

(Untung ayah kamu banyak akal, beli masakan padang siram pake kuah rendang, repot jaman kamu banyak mau)

.

Semuanya sudah tersedia Natalie tersenyum sambil mengusap perutnya, menatap minat pada hidangan di atas meja, seakan lupa kejadian tadi pagi.

"Wah, enak kayaknya tante Tia makasih banyak" ucap Natalie dengan penuh senyum membuat Ruanth di sampingnya turut menyunggingkan senyum mengusak kepala Natalie.

Semua yang diundang sudah hadir, Liam dan Jessica orangtua Cakra pun turut hadir, meski agak canggung mengingat kejadian gagalnya pernikahan Cakra dan Natalie. Liam tidak mungkin membatalkan begitu saja kehadiran mereka karena undangan langsung dari Bayu, yang notabene masih teman dekatnya semasa sekolah.

Cakra datang dari depan dengan menggendong Ruisha sedangkan tangannya menggandeng Ansel bersama Claresta membuat Jessica sumringah.

"Liat deh Pi, cocok kan?"

"Kamu, jangan aneh - aneh" jawab Liam membuat Jessica sebal

"Papi gak asik"

"Rui, masih ngambek sama ayah?" tanya Ruanth, saat Cakra mendudukkan Ruisha di kursi. Ruisha membuang muka ia masih marah karena menurutnya ayahnya tidak menjaga baik bundanya.

Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang