Jiansha menghampiri Wilana dan Jaendra mengucapkan selamat atas pernikahan keduanya.
"Wila, Selamat Berbahagia" ucap Jian
"Terimakasih banyak Jian" balas Wilana
"Sama-Sama Wila" Jiansha tersenyum, di dalam hatinya ia memutuskan untuk benar-benar mengubur perasaannya untuk Wilana.
"Bang Jaendra"
"Ya?"
Ji'an tersenyum menjabat tangan rivalnya itu. Setengah ragu, namun Jian akhirnya memberi sinyal tanda menyerah.
"Bang Jaendra dulu pernah bilang, kalau bang Jaendra bakal jadi pemenangnya, dan kita sudah berada di titik finishnya. Selamat bang, sejauh itu gue berlari buat gapai dia, cuma lo yang dia tunggu" ucap Jian
"Gue turut bahagia atas pernikahan kalian, meski kretek dikit sih" guraunya
"Jangan sia-siain lagi ya bang, cinta dia sama abang terlalu tulus, meskipun gue hanya dijadikan sebagai rumah singgahnya tapi dia berarti buat gue. Jangan buat dia kecewa,saatnya kalian untuk merasakan merasakan kebahagiaan" Melepas genggamannya pada tangan Jaendra
"Thank you Ji, tanpa lo bilang gue bakal bahagiakan Wilana selamanya, terima kasih sudah menjaga Wilana dengan baik saat gue gak ada, lo gak perlu khawatir lagi dan gue harap lo bisa mendapatkan kebahagiaan lo juga ya"
"Thanks bang"
"Jian, bagaimanapun Jian pernah ada di perjalanan hidup Wila, terimakasih sudah menyayangi Wila terlebih Winter dan Wila bersyukur dengan hal Itu, sekarang Jian harus menemukan kebahagiaan Jiian, Almira itu baik jangan sekali - sekali buat dia jadi pelampiasan, jangan mencintainya karena terpaksa, karena Wila tahu rasanya menjadi pilihan kedua itu sakit"
"Wila Berdoa untuk hubungan kalian berdua, semoga kalian berada di garis finish yang sama seperti kita"
"Bang boleh meluk istrinya gak?" tanya Jiansha
"Boleh, boleh gue getok pala lo gak Ji?"
"Becanda elah bang" jawab Jiansha
Jiansha akhirnya lega, iya akhirnya paham bagaimana perasaan Cakra, namun dirinya juga harus siap dihadapkan dengan perpisahan lagi, nyatanya sikapnya ternyata melukai Almira tanpa ia sadari. Ia mencari keberadaan gadis itu dan menemukannya sendirian duduk dipojok tengah memainkan handphonenya.
"Almira?"
"Sudah selesai?"
"Hmm" Jiansha mengangguk
"Gimana?" tanya Almira
"Apanya?"
"Perasaan kamu gimana?"
"Lega".Satu kata terucap dari lelaki jangkung itu sebagai jawaban, keheningan antara keduanya tercipta.
"Ra"
"Ya?"
"Gue bakal nungguin lo balik, janji buat balik sama gue ya?"
"Jangan gegabah Ji, jangan paksain diri kalau belum bisa"
"Can you help me again?" tanya Jiansha sekali lagi membuat Almira menghela nafasnya.
"Keras kepala"
"Aku bakal jawab saat pulang nanti". Jiansha tersenyum tidak seharusnya ia menyia-nyiakan gadis seperti Almira dan akhirnya ia harus merelakan Almira menjauhinya sementara waktu.
.
Natama tampak memendam amarah, baru saja masalah Jaendra terselesaikan, kini giliran Jamal cucu pertamanya itu membuat ulah. Natama sudah lelah memberi nasihat pada Jamal, terlebih karena perilakunya yang sering membuatnya naik pitam. Claresta menatap dengan segan dan cukup membuatnya takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Goodbye
FanficLove Story season 2 Menceritakan Wilana sebagai ibu anak satu. Ia mulai mengikis perasaannya pada Jaendra dan memulai hubungan dengan Jian. "Sampai kapan kamu mengurusi anak itu Jian? dia bukan anak kamu untuk apa kamu merepotkan diri ayahnya saja...