Ruanth beserta Natalie dan Ruisha tiba di sebuah gedung mewah, Penthouse milik Shasha berada disana. Setelah berdiskusi cukup panjang akhirnya Callandra menyetujui untuk Ruanth dan Natalie pindah ke tempat ini.
"Wow, lumayan luas juga ya kak Jun" ucap Natalie
"Iya, di atas ada tiga kamar di bawah dua kamar, kamar tamu sama pembantu" ucap Ruanth.
Disana, masih tersimpan banyak foto Shasha, dari foto pra pernikahan Shasha dan Ruanth hingga foto Ruisha.
"Ruisha waktu bayi mirip kak Jun banget" ucap Natalie
Semuanya, masih sama Ruanth seakan kembali ke masa ia bersama Shasha, setahun setelah Ruisha lahir, Ruanth dan Shasha sempat menempati tempat ini, meski akhirnya kembali ke China karena kondisi Shasha yang makin memburuk.
"Kak Jun sempet tinggal disini pas Rui satu tahun" ucap Ruanth
Nata mengangguk, tempat ini pasti memiliki kenangan tersendiri bagi Ruanth. Natalie yakin sebenarnya, Ruanth memiliki perasaan lebih dari hanya rasa tanggung jawab pada Shasha.
Terlebih melihat Ruanth menatap foto Shasha, beberapa tahun bersama tidak mungkin jika benih - benih cinta itu tidak tumbuh kan? Apalagi dengan hadirnya Ruisha.
Ruisha, sendiri sudah agak asing dengan tempat ini, namun sejujurnya kembali kesini membuatnya rindu pada sang mama.
Natalie berhenti pada satu foto yang cukup besar tertempel di dinding. Junanya terlihat tampan disana dan tentunya Shasha nampak cantik dengan gaun putihnya.
"Ahh, padahal aku udah minta fotonya diturunin"
"Gak pun gak masalah kak Jun"
"Nat, mau gimanapun she's my past and now you are my future, kak Jun udah dapet ijin dari Papa Arlan jika seandainya kamu gak nyaman kita bisa ubah interiornya" ucap Natalie
"Ahh, gak perlu ini udah cukup kok, soal foto terserah kak Jun aja"
Setelah itu ketiganya naik ke lantai atas, kamar tidur utama, disana lagi satu foto Ruanth dan Shasha terpampang.
Ruanth merasa tidak enak pada Natalie, entah mengapa foto ini masih terpajang padahal Ruanth sudah mewanti pada penjaga rumah ini untuk menurunkan foto - fotonya bersama Shasha. Bukan apa - apa Ruanth hanya takut, Natalie menjadi tidak nyaman.
"Kak Jun, gak usah ngerasa gak nyaman gitu Nata gak apa - apa kok"
Ruanth menghela nafasnya, rumah ini saksi bisu dimana ia mencoba menata kehidupannya bersama Shasha. Di kamar ini ia masih bisa dengar suara Shasha membangunkannya, keduanya sudah tidak canggung lagi untuk melakukan skinship.
"Dia setulus itu sayang sama aku Bun" ucap Ruanth
"Tanpa aku sadari, perasaan ke dia tumbuh sendirinya sering kita bersama" ucap Ruanth
Benar dugaan Natalie, tidak mungkin jika selama bertahun-tahun bersama tidak melibatkan perasaan sama sekali.
"Makanya kak Jun memilih untuk tinggal sama Ayah dan Bunda, melihat tempat ini mengingatkan kak Jun betapa berat perjuangannya Shasha dia selalu ingin nampak terlihat baik - baik saja" ucap Ruanth
"Dia selalu menyalahkan dirinya sendiri atas semuanya"
"Aku kembali kesini hanya untuk menghargai Papa dan Mama, aku kehilangan tapi mereka pasti lebih kehilangan lagi aku gak mau mengecewakan mereka"
Punggung Ruanth bergetar, Natalie yakin Ruanth sedang menangis. Dan tangisannya kini bukan karena dirinya tapi wanita lain. Ruanth tidak pernah berubah selalu memikirkan perasaan orang lain terlebih dahulu daripada perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Goodbye
Fiksi PenggemarLove Story season 2 Menceritakan Wilana sebagai ibu anak satu. Ia mulai mengikis perasaannya pada Jaendra dan memulai hubungan dengan Jian. "Sampai kapan kamu mengurusi anak itu Jian? dia bukan anak kamu untuk apa kamu merepotkan diri ayahnya saja...