Natalie memandang sendu pada kaca mobil yang mmemperlihatkan jalanan pada malam hari. Terus terang hatinya sangat kacau setelah pertemuannya dengan Ruanth di jogja waktu itu.
Nata mulai menitikkan air mata ia menangis dalam diam. Jonas menyalakan lagu dan secara random terputar lagu milik band Geisha "Jika Cinta Dia" yang membuat Nata makin dirundung rasa pilu.
Setelah bertemu dengan Ruanth lagi, ia tersadar hati Ruanth sudah tak lagi utuh untuknya, walaupun Ruanth terus menyangkal perasaannya pada Shasha.
Yang Nata sesalkan adalah perlakuan Ruanth, jika memang kini ia memilih Shasha, mengapa lelaki itu seakan mengunci dirinya agar tidak kemana - mana, meski pria itu mengatakan akan membiarkan Natalie pergi, namun sorot matanya tidak mengatakan itu, seolah berbanding terbalik. Ruanth ingin Natalie menjauh tapi satu sisi Nata menangkap seakan Ruanth mengisyaratkan
"Tunggu Aku Ya"
Kebimbangan merasuki Natalie.
Memori bersama Ruanth terputar kembali di kepalanya menambah uraian kusut di benak Natalie. Natalie tidak sadar ia kini mulai sesegukan dadanya sesak, bahkan ia menepuk - nepuk dadanya agar bisa sedikit bernafas.
Jonas dan Katrina bukannya tidak tahu, mereka memutuskan membiarkan Nata menangis di dalam mobil, setidaknya itu membuat Nata lebih baik.
Meskipun sepasang kekasih itu merasa sia - sia membawa Natalie keluar untuk sekedar melepas rasa sedihnya.
Katrina mengutuk Ruanth dalam hati sambil menyetir. Ia tidak rela adiknya tersakiti seperti ini.
"Anjing Ruanth, Brengsek!" Umpatnya dalam hati
Sedangkan Jonas menyayangkan sikap pengecut Ruanth ketidaktegasan pria itu. Ingin ia memaki Ruanth dalam room chat group mereka. Namun sepertinya mendatanginya langsung akan lebih afdol dengan memberi satu tinjuan pada pria itu.
...
Hilmi mengetuk pintu kamar Wilana. Jaendra membukanya.
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo" Ucap Hilmi
"Bentar bang benerin posisi Winter dulu" Ucap Jaendra
"Gue tunggu di gazebo belakang" Ucap Hilmi dan mendapat anggukan dari Jaendra.
Setelah membenarkan posisi Winter menaruh guling disampingnya.
Winter sedikit terusik
"Syuuut syuutt bobo cantik ya sama mama syuttt" Ucapnya pelan mengecup kening anak perempuannya itu tak lupa mengecup kening Wilana juga
Jaendra menyusul Hilmi ke gazebo belakang. Disana Hilmi sudah duduk dengan tangan dilipat depan dada.
"Bang" Ucap Jaendra
"Ja gue gak mau basa basi, jujur gue belum bisa seratus persen percaya sama lo" Ucap Hilmi
"Wilana, dia dulu punya cita - cita buka toko kue, padahal dia bisa masak pun engga koar - koar aja tuh mau punya toko kue terenak, bikin susu aja selalu minta bantuan gue atau gak bang Bian"
"Gue cukup takjub dengan perubahannya sekarang, dia lebih mandiri bahkan bisa melakukan dua tiga pekerjaan dalam satu waktu, gue kenal Wilana yang bangun mesti harus di bangunin dulu sekarang bahkan dia siapin sarapan buat keluarga"
Jaendra menyimak cerita Hilmi tentang Wilana.
"Dulu waktu kecil gue selalu kerjain dia, gue selalu anggap dia tuh cowok" Ucap Hilmi
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Goodbye
FanfictionLove Story season 2 Menceritakan Wilana sebagai ibu anak satu. Ia mulai mengikis perasaannya pada Jaendra dan memulai hubungan dengan Jian. "Sampai kapan kamu mengurusi anak itu Jian? dia bukan anak kamu untuk apa kamu merepotkan diri ayahnya saja...