It's Hard

692 55 3
                                    

Ruanth sedang menyeka keringat Ruisha, sejak kemarin anak perempuannya itu demam, entah karena apa tiba - tiba saja Ruisha ditemukan Jeman yang pingsan dekat Ruang kerjanya.

Ruanth memilih Ruisha untuk dirawat dirumah saja, Ruisha benci Rumah Sakit karena Mamanya pergi meninggalkan dirinya selamanya di sana.

"Nda.. Bunda"

"Ma.. Mama"

"Ma.. Nda Ma.."

Ruisha mengigau, demamnya juga tidak kunjung turun. Welin akhirnya memanggil dokter anak yang kebetulan adalah kekasih Belinda. Dan akhirnya Ruisha diberi obat penurun panas dan juga vitamin.

"Bro, gak usah khawatir ini cuma demam biasa dia dehidrasi gue udah tulis resepnya, jaga makan sama minumnya aja ya usahain untuk makan tepat waktu juga dan satu lagi dia kayaknya kangen mamanya siapa tau ngebantu kesembuhannya" Ucap Rico sang dokter

"Ahh, iya sekali lagi makasih Bang" Ucap Ruanth

Sepeninggal Rico, Ruanth menatap anak gadisnya mengusap pelan surai putrinya

"Sha, anak kamu kangen she's need a hug from you" Ucapnya

Tangannya terhenti ketika melihat sosok mendiang istrinya berada disisi sang putri.

"Cantiknya mama" Ucap Shasha

"Aku gak bisa sentuh dia Ru" Ucap Shasha

"Kamu bisa sentuh aku, berarti kamu bisa sentuh Ruisha gak mau coba?" Ucap Ruanth

Ruanth memegang tangan Shasha

"Try it Sha... Setidaknya elus kepalanya" Ucap Ruanth

"Ru, aku bisa sentuh anak aku Ru" Ucap Shasha

"Mama.. " Ucap Ruisha

"Iya sayang Mama disini, Rui gak boleh sakit Mama sedih liat Rui kayak gini"

"Bunda.. Ma.. Rui mau Bunda"

Ruanth menutup matanya, menahan rasa sedih dan kecewanya sekaligus, sejak mengetahui perihal pernikahan Natalie dan Cakra, Ruisha nampak lebih murung bahkan Welin sang nenek bilang kalau Ruisha selalu menyisakan makanannya, ia tidak seceria dulu dan lebih diam persis saat kehilangan Shasha dulu.

Ruanth menghembuskan nafasnya, Ruisha tidak bisa jauh dari Natalie. Ruanth juga tidak enak jika Ruisha selalu bergantung pada Natalie, apalagi setelah Natalie berganti status menjadi istri Cakra, Ruanth pastikan Ruisha tidak akan sebebas itu meskipun Cakra mengizinkan.

"Bunda enggak akan kemana mana sayang, Bunda akan selalu ada dekat Rui sama seperti Mama" Ucap Shasha pada anak perempuannya

"Sha, please jangan kasih dia harapan terus dia udah tau Nata gak mungkin jadi bundanya lagi!" Teriak Ruanth

"Dia anak aku Ru aku tau yang terbaik buat dia dan satu - satunya cuma Nata kamu tau itu" Ucap Shasha

"Sha, but I loss my chance Sha! I lost my chance" Ucap Ruanth yang terduduk dekat nakas tempat tidurnya

"Ru, pelanin suara kamu Rui nanti bangun" Ucap Shasha setelah memastikan Ruisha tidak terganggu

Shasha duduk disebelah Ruanth, menatap wajah frustrasi Ruanth.

"Maaf"

Ucap keduanya secara bersamaan. Keduanya larut dalam pikiran masing - masing.

"Aku lelah Sha, ternyata jadi Ayah gak semudah itu apalagi Ayah tunggal kayak aku, aku boleh nangis lagi gak sih nyatanya hati aku masih sakit Sha terlebih liat Ruisha aku makin gak rela Natalie jadi milik orang lain, it's hard" Ucap Ruanth

Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang