Alasan untuk Bertahan

634 48 4
                                    

Ferdinand sungguh senang ketika melihat berita yang disuguhkan, Samantha dan Mitha sukses menjalankan misinya. Ferdinand benar - benar ingin melihat kehancuran seorang Bayu, Calla dan Suho.

Dendam itu berawal dari Ferdinand menganggap Bayu, Suho dan Calla adalah dalang dibalik kematian kakaknya Caecilia. Melalui diari yang selalu ditulis Caecilia. Ia mengetahui kebenaran bahwa Bayu menghamili Caecilia. Namun Bayu memilih meninggalkannya dan malah menikah dengan Tiana.

Calla dan Suho yang mengetahui kejadian itu malah berpura - pura tidak tahu dan mengabaikan Caecilia begitu saja akses Caecilia untuk bertemu Bayu selalu dihalang - halangi Calla dan Suho. Dan akhirnya Caecilia tidak bisa sama sekali menghubungi Bayu.

Berdasarkan itu Ferdinand menyimpulkan ketiganya yang menjadi penyebab Caecilia frustrasi dan memilih mengakhiri hidupnya.

Ferdinand memulai membalaskan dendamnya pada Suho dan Calla dengan mengadu domba dua keluarga itu. Ferdinand menaruh mata - mata yang awalnya perusahaan itu milik bersama Wirawan dan Satrya namun ulah Ferdinand yang sengaja merusak komitmen saling percaya antara keduanya akhirnya perusahaan itu terpecah Wirawan menuduh Satrya menyelewengkan Dana Perusahaan begitu sebaliknya hingga saling tuduh namun hasil pengadilan menyatakan Satrya bersalah dan dituntut 10 tahun penjara. Dan itu membuat Sofia membenci Wirawan dan keluarganya. Menurut mereka yang pantas dihukum adalah Wirawan.

Namun setelah investigasi mendalam ternyata Wirawan menemukan kejanggalan dan Satrya tidak bersalah sama sekali dan itu adalah ulah pihak ketiga yang sengaja membuat persahabatan kedua keluarga itu rusak. Wirawan berkali - kali meminta maaf pada Sofia namun ternyata Sofia terlanjur sakit hati, karena selama di penjara kondisi Satrya makin memburuk dan mengakibatkan Satrya tutup usia. Dan selama itu pula Sofia masih menyimpan sakit hati kepada Wirawan dan keluarganya termasuk keturunannya Suho dan keluarganya.

Sofia selalu mewanti Calla untuk tidak menjalin pertemanan dengan Suho, namun Calla tidak menggubrisnya. Hingga saat Ruanth cucunya juga melakukan hal yang sama seperti Ayahnya. Bahkan Ruanth menjalin hubungan asmara dengan putri bungsu Suho itu.

Sofia yang selalu di doktrin oleh Ferdinand, Sofia gampang terpengaruh dengan embel - embel kedudukan atau kerjasama yang menguntungkan, Ferdinand jugalah yang merekomendasikan Sofia menjalin kerjasama dengan keluarga Shasha namun hasilnya bukan keuntungan yang ia dapat namun Orangtua Shasha mengambil alih saham yang lumayan cukup besar milik Sofia. Hingga Sofia mulai sadar sebenarnya ia diperalat Ferdinand selama ini dan kesalahan terbesarnya membiarkan cucunya menderita dengan harus meninggalkan Natalie dan memaksanya menikahi Shasha untuk kepentingan bisnis semata.Yang sebenarnya malah mendapatkan kerugian besar.

Semuanya sudah diatur Ferdinand sedemikian rupa, namun rencananya akhirnya gagal setelah melihat keakraban tercipta dari kedua keluarga itu. Sofia dan keluarga Wirawan akhirnya berdamai.

Dan akhirnya satu ide muncul di kepala Ferdinand dengan menghancurkan keluarga Bayu. Sebenarnya banyak teror yang ia berikan pada Bayu selama ini termasuk menggunakan paparazi yang sebenarnya hanya penyamaran untuk membunuh putri satu - satunya keluarga Bayu itu.

Namun usahanya selalu gagal, dan kini ia tampak bahagia karena rencananya kali ini berhasil menurutnya. Agung ternyata bisa dibodohi juga.

Berkat pemberitaan Wilana dan Jaendra saham EXO Entertainment terus menurun. Belum lagi Bayu dihadapkan dengan Wilana yang dikabarkan sedang depresi karena gagal menikah.

Sejak pernikahannya yang gagal, Wilana tidak bisa mengendalikan emosinya, Winter lebih sering rewel memanggil - manggil Jaendra.

Wilana sepertinya sudah tidak bisa menahan lagi emosinya karena Winter terus menangis memanggil papanya. Ia langsung mengambil anaknya itu dan masuk kedalam kamar setelah membanting pintu dan menguncinya dari dalam.

"WINTER BERHENTI MENANGIS! ATAU MAMA PUKUL KAMU!" Teriak Wilana

Namun Winter semakin menangis kencang, mungkin terkejut dengan teriakan Wilana. Diluar kamar Tiana benar - benar panik dan menghubungi Bian dan Hilmi.

"Wila.. Sayang buka pintunya" Ucap Tiana

"WINTER KAMU BENAR-BENAR INGIN MAMA PUKUL? IYA? KAMU MENGHARAPKAN APA DARI PAPAMU? DIA PERGI BAHKAN DIA GAK NGAKUIN KAMU ANAKNYA DAN KAMU MASIH MENCARINYA?"

"MAMA WINTER MAMA, MAMA YANG BERJUANG SENDIRI MENGANDUNG KAMU MELAHIRKAN KAMU! KENAPA HAH KENAPA CUMA PAPA KAMU YANG KAMU PEDULIIN! ARRGHH"

Winter semakin kencang menangis begitu juga Wilana.

"Mama harusnya engga ngelahirin kamu, harusnya mama gugurin aja waktu itu, ahh engga ini bukan salah kamu semua salah mama, harusnya mama dengerin kata uncle Chan, papa kamu dari awal memang cuma mainin perasaan mama, mama yang salah mengiyakan itu dan akhirnya kamu ada di perut mama" Ucap Wilana

"Maafin mama udah bentak kamu, mama sayang Winter, Winter alasan mama bertahan untuk hidup, kamu tahukan dulu mama bahkan ingin mengakhiri hidup, tapi mama ingin lihat kamu hidup dan akhirnya mama bisa lihat kamu, cantiknya Mama Wila" Ucap Wilana

"Winter mau bantu mama kan? Biasakan diri Winter tanpa Papa sayang bisa kan bantu mama? mama juga akan berusaha lupakan Papa kamu" Ucap Wilana

"Winter Papa kamu jahat banget gak mau ngakuin kamu kenapa ya? Mama gak ngerti kenapa dia jadi berubah kayak gitu, jelas dari wajah kamu aja dominan Papa kamu" Ucap Wilana

Wilana masih tidak paham maksud Jaendra meninggalkannya lagi, apalagi di hari pernikahannya, sungguh Wilana butuh penjelasan yang pasti.

Dibalik pintu, Tiana menahan tangisnya, Wilana berhasil menyembunyikan lukanya selama ini, Tiana tidak bisa membiarkan Wilana kembali makin terluka. Tiana makin merasa bersalah ia sering meninggalkan anak - anaknya karena pekerjaannya yang mengharuskannya tidak sering berada dirumah dan bahkan harus keluar kota dan negeri untuk syuting. Dan dampaknya adalah Tiana kehilangan waktu bersama anak-anaknya.

Hilmi dan Bian tiba di rumah, melihat Tiana bersandar pada pintu kamar Wilana.

"Bunda" Ucap Hilmi

"Wila gimana Bun?" Ucap Bian

Tiana menangis di pelukan Hilmi.

Bian mengetuk pintu kamar Wilana, berharap wanita itu membukakan pintunya.

"Wila ini abang, buka pintunya sayang" Ucap Bian

Bian masih berusaha membujuk Wilana membukakan pintu kamarnya, bahkan kini Gianna dan yang lainnya tiba di rumah Wilana setelah mendengar kabar dari Hilmi

"Wil, ini kak Rin buka ya? Kak Rin bawain makanan kesukaan Wila" Ucap Katrina

"Wil, kak Gigi beli crepes yang kamu pengen yuk kita makan bareng" Ucap Gianna.

Namun Wilana masih diam di tempat, tidak berniat membukakan pintu.

"Wila, jangan sampe kak Mi dobrak! Keluar kamu!" Ucap Hilmi

"Hilmi!"

"Dia udah seminggu begini terus Bang! Sekarang Winter di dalem kalo ada apa - apa gimana? Wila gak stabil bahayain Winter" Ucap Himi

"Wila sayang, ini Bunda buka ya? Bunda percaya Wila kuat, Winter juga pasti sayang sama Wila, Winter pasti bangga punya mama kayak Wila, kamu masih punya Bunda,Ayah, Bang Bi, kak Mi, Gianna masih ada temen - temen kamu juga kamu engga sendiri sayang

Pintu terbuka menampilkan Wilana disana

"Kamu gila Wila?! Winter masih kecil dia gak ngerti apa - apa dan kamu bentak - bentak kayak gitu hah? Siniin Winternya" Ucap Hilmi

"HILMI DIAM!" Ucap Tiana

Wilana menangis

"Kak Mi, maafin Wila maafin Wila, Wila gak denger kata - kata kak Mi, Wila salah Wila salah" Ucapnya sedikit bergetar

"Sakit kak Mi hati Wila sakit" Ucapnya lagi

"Maaf kak Mi bentak Wila" Ucap Hilmi memeluk Wilana




Song Recommendations: Geisha - Lumpuhkan Ingatanku



Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang