Winter Ngambek

660 58 3
                                    

Hari ini Winter bersemangat sekali untuk bersekolah, pagi-pagi udah sibuk bangunin satu rumah. Karena Wila mamanya tidak menunjukkan tanda bangun maka ia beralih pada kamar sebelah alias kamar Hilmi dan Gianna.

Hilmi dan Gianna sudah menikah setahun yang lalu, dan kini sedang menunggu kehadiran anak pertama walaupun masih dalam proses alias masih belum di kasih sama Tuhan.

Winter membuka pintu kamar pamannya itu. Lalu menaiki kasur Hilmi dan bergerak mendekati Hilmi.

"Uncle Chaaaaaan banguuuuunnn Onty Gigi digoda emang sayul" Teriak Winter tepat di telinga pamannya itu.

Hilmi mengumpat dan tidak sadar ada Winter di sampingnya.

"Umi sejak kapan kamu jadi menciut gini" Ucap Hilmi menguyelkan pipi Winter

"Ihh uncle bau jangan cium - cium" Ucap Winter

Hilmi membuka matanya.

"Loh Winter ngapain di kamar Uncle? Mana udah pake seragam udah mandi?" Ucap Hilmi

"Bangunin uncle, udah dong mandi sendili, Mama belum bangun" Ucap Winter

"Tumben mau mandi sendiri, biasanya harus diguyur mama dulu baru mau" Ucap Hilmi

"Uncle Chan, kepangin lambut Wintel" Ucap Winter

"Uncle mana bisa bangunin mamamu sana" Ucap Hilmi

"Cck, Uncle gak guna!" Ucap Winter berbarengan Gianna keluar dari kamar mandi.

"Kamu disini Winter pantes berisik banget" Ucap Gianna

"Onty Gigi kepangin lambut Wintel dong" Ucap Winter

"Yang bener Winter kalo minta tolong itu nyuruh namanya" Ucap Hilmi

"Uncle Chan belisik!" Ucap Winter

"Kamu yang berisik bangunin uncle" Ucap Hilmi

Winter tidak tahu saja kalau Paman dan Bibinya ini semalam melakukan ritual suami istri jadi pasti lelah.

Winter dan Hilmi emang gak pernah akur, ada saja yang diperdebatkan. Tapi kalau giliran Winter sakit, Hilmi si paling khawatir bahkan Wilana notabene mamanya lebih santai. Winter sama seperti Wilana jika sudah manja, dan kalau sudah begitu Hilmi yang jadi sasaran kemana - mana ikut Uncle Chan panggilan Winter untuk Hilmi.

Hilmi masih ingat dari malam pertama sampai seminggu pernikahan Hilmi dan Gianna, Winter selalu tidur dengan mereka berdua.

Wilana bukan tidak peka, memang dasarnya Winter susah diatur kalau mode manjanya kumat. Pernah satu kejadian tengah malam Winter terbangun lalu menggedor - gedor kamar Hilmi. Padahal Hilmi baru saja ingin melaksanakan kegiatan unboxing Gianna. Sejak saat itu Wilana setiap malam mengunci kamarnya dan menyembunyikan kuncinya dibalik bantal biar Winter tidak bisa keluar dan mengganggu Hilmi dan Gianna

Sepertinya Winter cemburu dengan Gianna.Winter itu kalau Unclenya ada ngajak ribut kalau tidak ada dicariin begitu kira - kira kesimpulannya, apalagi kalau ditambah Dissa dan Deon anaknya Bian. Winter akan mengajak Dissa dan Deon bersekutu menjahili Hilmi.

"Onty Gigi yang cantik baik hati dan tidak sombong, gak kayak uncle Chan jelek bau sama pelit minta tolong kepangin lambut Wintel dong" Ucap Winter

"Heh bocil, Uncle gak pelit ya itu barbie kamu tiga kontener Uncle Chan yang beli yang ada Uncle di palakin sama kamu" Ucap Hilmi.

"Engga ikhlas belalti beliinnya" Ucap Winter

"Udah - udah masih pagi Abi udah berantem aja sama keponakan" Ucap Gianna

Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang