Tiga Anak

720 62 5
                                    

Pemberkatan pernikahan sudah dilaksanakan, kini Tian dan Seola telah resmi menjadi pasangan suami istri. Wilana tidak bisa menyembunyikan rasa harunya sekaligus rasa irinya. Ia juga ingin merasakan memakai gaun pengantin seperti Seola.

Saat menemani Seola fitting baju bahkan Wilana ikut mencoba beberapa gaun bahkan menandai gaun yang mungkin akan ia pakai.

Saat ini dia sedang berada ditempat sepi menumpahkan kesedihannya. Jaendra juga berada disana Wilana memeluk pria itu, sedangkan Winter sepertinya mulai biasa menempel pada Ruanth aura calon bapak memang sudah melekat pada Ruanth sepertinya. Entah mengapa Wilana merasakan hal buruk akan terjadi.

"Udah nangisnya harusnya kamu seneng Mas Tian sama mbak Seola udah resmi malah nangis" Ucap Jaendra.

"Huuuueeeeee, gak tau sedih aja apa Wila bisa kayak mereka?" Ucap Wilana

"Ya, bisa dong lusa kita pulang ke Jakarta" Ucap Jaendra

"Liat, aku udah hubungin ayah buat kita ketemu" Ucap Jaendra.

"Jangan khawatir ya aku gak bakal tinggalin kamu lagi, kita bakal sama - sama terus kita bertiga sama Winter terus nanti berempat terus berlima, berenam, bertujuh, berdelapan, bersembilan, bersepuluh udah jangan nangis lagi" Ucap Jaendra

"Banyak banget, gak sekalian bikin kesebelasan gitu tanggung" Ucap Wilana

"Oh kamu mau sebelas?, ayok aja papa mah gas" Ucap Jaendra

"Ckck, boleh aja asal papa yang hamil mama gak masalah" Ucap Wilana

"Ya mana bisa cantik" Ucap Jaendra

"Ya makanya jangan banyak - banyak dikira gak berat bawa bayi dalam perut, kamu mah enak bikin doang" Ucap Wilana

"Yaudah, mama mau berapa?" Tanya Jaendra

"Dua, cukup" Ucap Wilana

"Terlalu sepi kalo dua, empat gimana?" Ucap Jaendra

"Malah tawar menawar gak mau dua cukup" Ucap Wilana

"Empat ya ya ya" Ucap Jaendra

"GAK!"

"Yah tiga deh tiga kamu naik satu aku turun satu" Ucap Jaendra

"deal? " Ucap Jaendra

"Ok Deal" Ucap Wilana

"Dengan catatan bikin adeknya Winter minimal Winter udah tiga tahun" Ucap Wilana

"Kok gitu?!" Ucap Jaendra

.....

"Ieu bapa indungna kamana?" Ucap Hilmi menunjuk keponakannya yang sedang digendong Ruanth.

(Ini bapak dan ibunya kemana?)

"Tau ngilang abis pemberkatan, Winter dititip ke Shasha tadi" Ucap Ruanth

"Oyy bocil papa sama mama kamu kemana?" Tanya Hilmi pada keponakannya

"Papapaahh mamaammaah"

"Gi, si bang Hilmi kesambet kayaknya nanya ke Winter mana bisa jawablah" Ucap Katrina

"Tau, bukan tunangan gue itu mah" Ucap Gianna

"Ckck, udah atuh Umi jangan ngambek, aku mah berusaha jadi humble" Ucap Hilmi

"Ya, tapi gak semua chat fans fans lo balesin!! Sedangkan chat gue gak di gubris!" Ucap Gianna

"Lah, lagi marahan ternyata godaan yang mau nikah tuh gini ya" Ucap Yerima

"Umi, jangan cemburu atuh di hati aa mah cuma neng Gianna" Ucap Hilmi

"Cihh, jangan percaya degemnya banyak ya kan Natra?" Ucap Ruanth

Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang