Pinky Promise

656 63 8
                                    

Jaendra dan Winter sedang dalam perjalanan tujuan ke tiga mereka pasar swalayan.

"Sampai, let's go kita belanja"

"Let's go!"

Jaendra menggenggam erat tangan buah hatinya itu, Winter dengan riang mengayunkan - ayunkan tangan sang Papa.

"Ambil troli dulu"

"Mau naik tidak?"

"Boleh?"

"Hmm"

Jaendra mengangkat Winter masuk kedalam troli.

"Siap meluncur"

"Wohhhooo"

Jaendra mendorong troli menuju ke tempat buah dan sayuran. Ia mengeluarkan catatan yang dibuat Lingga tadi.

"Sayul telus, Wintel benci sayul"

"Sayur itu bagus buat kesehatan, baik buat pertumbuhan kalo susah makan sayur nanti kecil terus engga gede - gede"

"Tapi sayul tidak enak"

"Itu karena kamu udah benci duluan jadi rasanya engga enak"

"Tapi memang tidak enak"

"Nanti Papa masakin sayur yang enak"

Jaendra mengambil beberapa sayur dan beralih pada buah - buahan.

"Papa Wintel mau itu boleh tidak?" Winter menunjuk bungkusan permen.

"Kamu bukannya lagi dihukum mama enggak boleh jajan?" tanya Jaendra

"Iya, tapi Wintel pengen"

"Enggak boleh"

"Papa!"

"Kamu lagi dihukum no no nanti Papa dimarahin mama"

"Satu aja deh satu yang itu" Winter menunjuk permen yang berukuran lebih kecil namun Jaendra menggeleng menandakan tidak.

"Ahh Papa tidak asik Wintel tidak like"

"SSP"

"SSP apa?"

"Suka - Suka Papa"

Winter sudah terlihat kesal dengan Jaendra sepertinya ia akan meralat perkataannya yang menyebut jalan sama Papa itu menyenangkan. Tanpa Winter sadari Jaendra menyelipkan satu bungkus permen keinginan Winter kedalam troli.

Setelah memastikan belanjaannya sudah sesuai dengan catatan yang dimilikinya, ia mendorong troli berisi belanjaannya dan menggandeng Winter yang sudah turun sejak tidak diperbolehkan membeli permen.

"Udah dong ngambeknya, persis mamanya nih kayak gini" ucap Jaendra

"No, ngomong - ngomong sama Wintel, Wintel tidak mood ngomong sama Papa" ucap Winter

Hari sudah sore, Jaendra masih ingin menghabiskan waktu bersama putrinya.

"Mau ke pasar malam tidak?" tanya Jaendra

"No, jangan ngomong sama Wintel"

"Yaudah kita pulang aja deh, padahal Papa mau beliin Winter permen kapas, tapi karena tidak mau ya sudah" ucap Jaendra

"Pelmen kapas benelan tidak bohong?"

"Iya tidak bohong, jadi mau tidak?"

"Yaudah kalo Papa paksa oke, ayo kita kesana"

"Perasaan Papa gak maksa kamu yang mau" ucap Jaendra

"SSW"

"SSW?"

Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang