Tuan dan Nyonya Raegan

740 66 3
                                    

Hari yang ditunggu - tunggu tiba hari Pernikahan Jonas Katrina akan dilaksanakan hari ini, Katrina sudah cantik dibalut gaun putih dengan rambut yang sengaja terurai.

Disana Natalie yang dibalut gaun warna pastel sedang mengepang rambut Ruisha. Yerima yang belum berganti pakaian, datang bersama Zean yang baru saja beres mandi. Baik Martin dan Yerima masih perang dingin, Martin sudah meminta maaf atas persoalan perceraian orang tua Yerima namun belum sempat ia mengatakan alasannya Yerima memilih menghindar.

Jujur saja Yerima sendiri tidak menyukai keadaan ini. Ia pun tidak mau merusak hari bahagia sang ipar. Yerima anggap seakan tidak terjadi apa - apa, namun mata Yerima tidak bisa berbohong.

"Nat, minta tolong ya ini Zean kepangin juga kayak Ruisha" ucap Yerima

"Kak Yerim gak kenapa - kenapa kan?" tanya Katrina

"Gak apa - apa Rin capek kayaknya begadang kembar sering kebangun tengah malam" ucap Yerima

"Beneran? tapi kak Yerim kayak abis nangis" ucap Katrina

"Engga kok ini tadi kelilipan, udah ya gue ganti baju dulu mau check Zion juga"

"Nat kayaknya ada sesuatu gak sih? Gara gara foto Gianna kah?"

"Tau deh Nata juga bingung nanggepinnya gimana intinya ini masalah mereka berdua" Ucap Natalie

"Jadi beneran ada masalah?"

"Kak Rin gak usah pikirin dulu abang sama kak Yerim, mending fokus ke acara ini"

Wilana masuk kedalam kamar bersama Gianna dengan stroler bayi dimana Alen tertidur pulas.

"Wah cantik sekali pengantin kita"

Tak lama berselang Yerima masuk mengcek keadaan Zean apa sudah siap.

"Yer"

"Eh, Gia"

"Yerim, udah dong panggil Gigi kayak biasanya, bener suer gak ada apa - apa lagi antara kita berdua" ucap Gianna

"Yer, are you okay? Beneran berantem sama bang Martin?" tanya Gianna

"Gak apa - apa Gi, it's not about you and him"

"Yer tangisin aja gak apa - apa biar kamu lega" ucap Katrina

"Mami sad, no tidak boleh mami tidak boleh cry"

"No, Zean mami tidak apa - apa" ucap Yerima

"Maaf ya Rin, harusnya gue gak gini, tapi ini beneran sakit" ucap Yerima

"Gapapa Yer, justru kalo lo pura - pura terus gini gue gak suka, masih ada waktu Karin mau sebelum pemberkatan Karin, Yerim sama abang udah baikan" ucap Katrina

"Rui, Winter, Zean main di luar dulu ya tapi jangan jauh - jauh, oh ya Ze kalau ada Papi suruh masuk ke sini" ucap Natalie

Sepeninggal para bocah tak lama kemudian Martin datang

"Yer"

"Obrolin baik - baik bang" ucap Katrina

Martin membawa Yerima ke kamar mereka. Yerima duduk di tepi ranjang

"I'm sorry, aku memang salah" Ucap Martin bersimpih di hadapan Yerima

"Yer, mereka mungkin sudah di titik tidak lagi saling mencintai, mungkin perpisahan itu adalah jalan terbaik daripada harus bersama tapi saling menyakiti, maaf aku gak jujur tentang itu, akupun sama kagetnya, mama bilang untuk rahasiakan ini terlebih, mama belum sanggup buat ngomong lansung ke kamu"

Tangis Yerima pecah genggamannya pada tangan Martin semakin erat.

"Aku tahu ini sangat menyakitkan buat kamu, but you are not alone ada aku, aku bakal selalu ada buat kamu, masih ada Ruanth, masih ada ipar kamu Karin dan Nata, you have Wilana and Gia ahh Gianna maksud aku"

Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang