Terimakasih Sudah Kembali

657 62 1
                                    

Hari lamaran untuk Jonas dan Katrina tiba, semua sudah dipersiapkan dengan baik, pagi ini Yerima sudah sibuk dengan kedua bayi kembarnya Zian dan Zoan rutinitas yang  kembali dilakukan adalah berjemur.

"Ponakan Onty Nata pagi - pagi udah nongkrong aja"

"Iya dong onty, daripada onty baru bangun" ucap Yerima dengan suara anak kecil

"Kalah terus sama Ruisha liat, dia mah udah keliling komplek sama bapaknya" ucap Yerima lagi

"Yeu, kata siapa Nata lebih dulu bangun daripada mereka"

"Tumben"

"Siapin baju mereka buat dipake nanti, semalem baru diambil kak Jun dari butiknya mama" ucap Natalie

"Kak Yerim"

"hmm"

"Ngelahirin sesakit itu ya?"

"Ya gitu, mau normal atau sesar dua - duanya pasti ngerasain sakit sih cuma, yang sekarang untungnya kak Yerim gak ngerasain efek kayak lahirin si kembar yang pertama"

"Terus pas persalinan apa yang kak Yerim rasain selain sakit?"

"Bukan buat nakut - nakutin ya, takut pasti ada, mau nangis inget mama baru ngerasain ternyata perjuangan seorang ibu tuh gini minta maaf berkali - kali kayak yang banyak dosa banget ke mama" ucap Yerima

"Tenang Nat, jangan terlalu dipikirin malah bikin stress ke kamunya fokus dulu deh trimester awal tuh rentan kamu sendiri juga tau kondisi kamu gimana" ucap Yerima

"Iya kak Yerim, cuma ya Nata masih gak nyangka aja, biasa ngurusin anak orang sekarang siap - siap bakal urusin anak sendiri"

"Oh ya Nat, kalo kamu mau baca - baca tentang parenting gitu, kak Yerim ada kok buku-bukunya, kalau mau baca ambil aja di lemari ruang kerjanya abang kamu" ucap Yerima

"Gausah kak, buku koleksinya kak Jun kebanyakan bahas parenting juga kok Nata juga suka baca, Nata mau susulin mereka dulu ya dada kembar cantiknya onty"

"Iya hati - hati jangan lari Nataaaa"

"Gak berubah grasak grusuk"

Yerima geleng kepala kelakuan Natalie tidak berubah.

.

"Bundaaaa"

Natalie melambaikan tangannya ketika menemukan Ruisha bersama Ruanth di taman komplek. Natalie mendekat lalu duduk disamping sang suami.

"Ayah kenapa sih mukanya kayak banyak pikiran gitu?" tanya Natalie yang melihat wajah tampan suaminya itu sedikit kusut.

"Gak apa - apa cuma masalah pekerjaan aja"

"Oh ya Bun, Ayah mau tanya"

"Apa?"

"Kalau misalnya kita pindah ke rumah sendiri kamu mau ga?"

"Ya boleh aja sih emang ada?"

"Emm, ada tapi..."

"Tapi apa?"

"Itu peninggalan Shasha"

"Oh, ya gak apa-apa Nata mah gimana kak Jun aja"

"Aku takut kamu gak nyaman, Papa Arlan selalu desak aku untuk nempatin, tapi aku ga enak selain karena itu atas nama Shasha, aku juga takut kamu gak nyaman Bun"

"Papanya kak Shasha kayaknya sayang banget sama kamu ya kak Jun, dia masih anggap kamu meski anaknya udah gak ada"

"Ya, mungkin karena ada Ruisha, kak Jun gak bisa putus hubungan gitu aja sama mereka, semua yang kak Jun punya itu dari papa Arlan"

Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang