Sama - Sama Terluka

656 56 12
                                    

Bayu baru saja menerima telepon dari Agung, untuk bertemu. Dan kini ia sedang berada di sebuah Cafe.

"Bagaimana keadaan Wilana? Apa dia baik - baik saja? Dan Winter bagaimana?" Ucap Agung.

"Bang Agung tidak malu menanyakan itu? Tidak sadar yang kalian katakan minggu lalu?" Ucap Bayu

"Oke, to the point, kami benar - benar minta maaf kepada kamu terlebih Wilana atas tindakan kami, itu murni kami lakukan untuk keselamatan Wilana dan Winter" Ucap Agung

"Hahahahaha, drama apalagi yang kalian buat" Ucap Bayu.

"Kamu tidak merasa ada orang asing yang mengawasi kalian, atau teror dari seseorang?" Ucap Agung pada Bayu

"Lihat mereka mengancam akan membunuh Wilana dan Winter jika Jaendra tidak mengikuti sesuai kemauan orang ini" Ucap Agung menunjukkan buktinya pada Bayu

"Dengar Bayu ini serius, ini menyangkut nyawa Wilana dan Winter, Jaendra terpaksa melakukan itu" Ucap Agung

"Saya meminta kamu datang untuk menjelaskan ini, ada seseorang yang saya curigai" Ucap Agung

"Orang ini sering mondar - mandir di sekitar kediaman kami juga apartemen Jaendra, kami berusaha menangkapnya namun orang ini selalu berhasil kabur" Ucap Agung

Bayu sendiri memang sering mendapatkan teror, yang terparah adalah Wilana hampir saja kehilangan nyawanya selebihnya memang ancaman biasa dan Bayu anggap itu ulah haters atau lawan bisnisnya dan tidak terlalu anggap serius. Sebulan terakhir ini ancaman sering datang kembali dan itu cukup membuat gusar Bayu.

Bayu bahkan mengaktifkan kembali CCTV di kamar Wilana mengantisipasi hal serupa terjadi.

"Jadi bukan hanya saya dan keluarga namun ke keluarga bang Agung juga?" Ucap Bayu

"Ya selama sebulan kemarin cukup membuat kami stress awalnya kami mengabaikan teror itu namun setelah beberapa kejadian akhirnya kami percaya, paling parah adalah Jaendra hampir saja ditikam dengan pisau oleh seseorang" Ucap Agung.

"Saya dan Yuna mau tidak mau mengikuti kemauan peneror itu, tadinya Jaendra tidak mengetahui hal ini namun di hari sebelum pernikahan teror itu juga di dapatkan Jaendra dan itu menyangkut Wilana dan Winter hingga akhirnya Jaendra memutuskan untuk melakukan itu" Ucap Agung.

"Saya mengerti, kamu pasti tidak semudah itu percaya dan memaafkan kami, tapi percayalah kami hanya melakukan yang terbaik demi keselamatan Wilana dan Winter" Ucap Agung

"Kami juga masih terus menginvestigasi teror itu, dan saya harap kamu mau bekerjasama" Ucap Agung

"Jadi menurut bang Agung orang yang meneror saya dan bang Agung orang yang sama?" Ucap Bayu

"Kemungkinan seperti itu, kamu harus berhati - hati lebih baik kalian pindah dan menetap di daerah atau bahkan negara lain agar kalian aman" Ucap Agung

"Lalu Jaendra bagaimana keadaannya?" Ucap Bayu.

"Jaendra kembali koma di hari itu Jaendra histeris sepulang dari konfrensi pers dan sakit di kepalanya kambuh dan sampai saat ini masih belum sadarkan diri" Ucap Agung

"Kami berencana kembali ke Jepang untuk pengobatan Jaendra lebih lanjut, kemungkinan terburuk yang akan kami terima adalah Jaendra tidak selamat" Ucap Agung

"Separah itu?" Ucap Bayu

"Akibat kecelakaan saat itu berpengaruh pada fungsi otaknya, Jaendra tidak boleh berfikir terlalu keras, dan beberapa waktu terakhir ini sakit kepala Jaendra sering terjadi dan puncaknya seminggu yang lalu" Ucap Agung

"Makanya saya menghubungi kamu dan menjelaskan semuanya agar clear dan kami lebih tenang dan fokus untuk pengobatan dia, sekali lagi kami minta naaf untuk kekacauan yang kami perbuat, jika penyelidikan ini membuahkan hasil Saya bertanggung jawab membersihkan nama kamu dan Wilana, Saya akan adakan konferensi pers ulang mengubah pernyataan saya sebelumnya" Ucap Agung

Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang