Mencurigai Sesuatu

663 57 0
                                    

Ruanth pagi - pagi buta sudah bersiap untuk pergi ke bandara, ia sengaja tidak memberitahukan hal ini pada Natalie, dan iapun memilih jam keberangkatan paling awal setidaknya Natalie masih terlelap dan meminimalisir drama karena Natalie tidak ingin ditinggal.

Ruanth sebisa mungkin tidak membuat suara yang bisa membuat Natalie terbangun, namun saat keluar dari kamar mandi Natalie sudah berdiri tepat di depan pintu.

"Kok udah wangi? Mau kemana? Kak Jun mau pergi? Masih subuh"

Ruanth tak berkutik saat Natalie terlihat sudah melipat dada di tangan dengan muka cemberut Natalie

"Hehe, iya mau ke Bandara kak Jun ada meeting penting ngejar klien ke Malaysia"

"Terus Nata engga diajak?"

"Kamu disini aja ya gak lama kok cuma dua hari, kamu belum dibolehin naik pesawat sayang"

"Mau ikut!"

"Enggak"

"Kak Jun jahat"

Natalie memilih keluar dari kamar, Welinda terlihat sedang mempersiapkan sesuatu di dapur, melihat Natalie keluar dengan tergesa menuju pintu utama

"Sayang, jangan ngambek dong mau kemana?"

"Nata kesel! Kenapa kak Jun gak kasih tau Nata, Nata mau ke abang aja! sana pergi yang jauh!"

"Ada apa sih ini?"

Welinda buru - buru mematikan kompor dan menghampiri keduanya.

"Ru, Nat ada apa? Nata mau kemana bawa bantal segala?"

"Nata mau ke abang! Kak Jun jahat ninggalin Nata"

Natalie menangis, Natalie juga merasa aneh selama kehamilannya ini dia selalu ingin dekat Ruanth, tapi ia juga paham tidak mungkin ia mencekal Ruanth terus - terusan.

"Sayang, Ruanth kan disana bekerja dan pasti engga akan bisa temenin kamu juga, mending disini kan setidaknya ada Bunda yang temenin ada Yerima juga"

Welinda memberikan pengertian pada Natalie setidaknya agar Natalie lebih tenang, namun nihil karena Ruanth lebih dulu tersulut emosi.

"Iya gitu aja terus, ngadu sana ke abang kamu apa - apa abang, abang, abang!"

Tangis Natalie makin menjadi setelah Ruanth terlihat marah.

"Ruanth!"

"Udah bun, jangan dibelain terus nanti makin ngelunjak, biarin dia ngadu"

"Sana ke abang kamu! Kak Jun capek hadapin sikap kamu yang kekanakan gini, kak Jun sabar karena paham mood kamu tapi ini udah berlebihan setiap apa yang gak sesuai sama keinginan kamu, kamu selalu ngadu sama abang kamu apa gak bisa untuk gak melibatkan Martin atau Yerima?" ucap Ruanth penuh ketegasan

"Bisa gak buat ngertiin suaminya dikit aja, aku ini kerja bukan buat seneng - seneng atau traveling, kak Jun harus jaga nama baik Papa Arlan karena udah kasih kepercayaannya untuk urus perusahaannya, ini gak mudah, jadi tolong Nat kali ini aja kendalikan diri kamu"

"Ruanth, sudah kamu mending siap - siap sana, Nata biar sama Bunda" Ucap Welinda

"Nat udah ya, Bunda paham mood ibu hamil emang gak stabil, tapi kali ini biar Ruanth pergi dulu gak lama kok, Bunda pastikan dia ga akan macem - macem" ucapnya pada Natalie

Natalie tidak tahu harus merespon apa, karena memang sejak kehamilannya itu perubahan emosinya meningkat drastis.

Ruanth tidak memiliki banyak waktu lagi hingga ia meninggalkan Natalie dan kembali ke kamarnya, Natalie yang melihat itu mengikuti Ruanth sambil tetap menangis.

Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang