Ayah yang Buruk

831 75 4
                                    

Sudah tiga hari Ruisha masih demam, setiap malam baik Natalie, maupun Ruanth bergantian menjaga Ruisha. Ruisha selalu mengigau memanggil nama Shasha, terbangun dan menangis, sedikit membuat frustrasi Ruanth.

"Mama... "

"Kak Jun demamnya makin tinggi, kita harus ke rumah sakit" Natalie melihat termometer menunjukkan angka 39 derajat

"Enggak, kak Jun telpon bang Rio"

"Kak Jun gila? ini jam dua pagi kak Jun, mau sampai kapan kayak gini?"

"Nat, Ruisha gak bisa ke rumah sakit dia.. dia  bakal... "

"Bakal apa?"

"Dia masih punya trauma Nat dia trauma kehilangan mamanya, dia bisa tiba - tiba histeris, dia.. "

"Trauma? trauma Ruisha atau kak Jun?!"

"Kalau kak Jun gak mau, Nata bisa bawa dia sendiri" ucap Natalie

"Kamu mau kemana?!"

"Kamu masih nanya? Ke Rumah Sakit, Ruisha harus segera ditanganin!"

"Nata! dia anak aku, aku yang tau bagaimana anakku"

"Ya, terus kenapa kalau Ruisha anaknya kak Jun? Iya kak Jun Ayahnya, tapi aku bundanya!"

Natalie menyibak selimut milik Ruisha, memakaikan Ruisha pakaian hangat dan menggendong Ruisha.

"Nat, biar kak Jun yang gendong"

"Gak perlu!"

"Nat... "

Natalie menggendong Ruisha keluar sebelumnya meraih kunci mobil. Natalie sendiri tidak habis pikir dengan pola pemikiran Ruanth.

"Mama... "

"Sayang ini bunda, tunggu ya kita ke rumah sakit"

Natalie beranjak meninggalkan Ruanth, pintu tertutup tapi Ruanth masih diam disana. Tangan Ruanth bergetar, ia hanya takut kejadian itu terulang, ketika Shasha tiada, Ruisha tertidur dan saat ia bangun, ia melihat mamanya sudah terbujur kaku. Ruisha sangat kehilangan Shasha saat itu, hingga sempat membuat gadis kecil itu histeris, Ruisha seakan menyesal memilih tidur saat itu, dan membenci Rumah Sakit tempat dimana mamanya pergi tanpa berpamitan.

"Sha, lagi - lagi aku gagal jaga Ruisha"

Natalie sudah dalam perjalanan menuju Rumah Sakit. Tak lupa ia menghubungi Welinda dan juga Windu.

"Akkhh"

Natalie merasakan sakit di perutnya yang sebenarnya sudah ia rasakan saat menggendong Ruisha tadi.

"Sayang, maafin bunda tapi kakak Rui lebih urgent"

Setibanya di rumah sakit Ruisha langsung di bawa ke unit gawat darurat. Tak berselang lama Callandra dan Welinda tiba.

"Gimana keadaan Rui Nat?"

"Ayah... Rui.. demam tinggi banget, Nata..."

Callandra melihat Natalie dalam keadaan cemas, namun aneh ia sama sekali tidak melihat Ruanth.

"Ruanth mana?" Welinda menanyakan keberadaan Ruanth.

"Kak Jun di rumah dia kekeuh gak mau bawa Rui ke sini, jelas - jelas anaknya udah demam tinggi udah tiga hari"

"Anak itu masih saja... "

"Yah.. "

"Windu, ke tempat Ruanth sekarang!"

Windu yang baru tiba pun terkejut namun ia segera paham lalu pergi segera menuju rumah Ruanth.

Dokter datang untuk memeriksa, menanyakan gejala - gejala yang di alami Ruisha, dokter mendiagnosa Ruisha terkena DBD karena saat diperiksa trombosit Ruisha turun drastis, dokter juga mengatakan untung saja Ruisha segera dibawa untuk penanganan lebih lanjut.

Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang