Sayang Papa Aja Cukup

703 76 15
                                    

Dini hari Natalie terbangun dengan suasana hati yang tidak baik lagi - lagi, ia mendapati Ruanth tidak ada di sampingnya.

"Ayah kamu pasti tidur di ruang kerjanya lagi dek" ucap Natalie pada calon buah hatinya itu.

Natalie melangkahkan kakinya menuju satu pintu yang terhubung dengan ruang kerja Ruanth. Dan benar saja Ruanth tertidur di sofa ruang kerjanya.

Langkah Natalie terhenti ketika melihat kanvas disisi kanannya. Potret seorang wanita dan Natalie tau betul itu siapa meski belum tergambar seutuhnya.

"Kak Sha, kalau kakak tau kak Sha pasti seneng lihat ini" Natalie tersenyum pilu

Perhatiannya teralihkan dengan botol obat di meja.

"Obat apa? Kak Jun sakit?"

Natalie memotret botol obat itu untuk mencari tau. Setelahnya ia mendekati sofa dimana Ruanth tertidur.

"Sha, maaf"

Igauan yang sering Natalie dengar dari mulut Ruanth.

"Elus dada terus, tahan Nat tahan" gumam Natalie

"Sayang, Ayah bangun yuk pindah" ucap Natalie

"Hmm"

"Kak Jun"

"Ruanth"

"Iya Sha five minutes oke"

"Sha?"

"Ini Nata kak Jun, bukan kak Shasha" ucap Natalie

Ruanth akhirnya membuka matanya sedikit mengerjap menyesuaikan pengelihatannya.

"Sha, kamu enggak apa - apa?"

"Kak Jun ngigo kak? jelas - jelas ini Nata"

"Sha, aku takut kamu kenapa - kenapa jangan pergi Sha" ucap Ruanth memeluk Natalie

"Kak Jun ini Nata" Air matanya tidak terbendung lagi.

"Kamu nangis?"

"Akhhh" Ruanth melepas pelukannya lalu memegang kepalanya yang tiba - tiba sakit

"Loh Nat kenapa? Kamu nangis kenapa?" Ruanth panik mendapati Natalie menangis.

"Kak Jun kenapa?"

"Aku? Aku gak kenapa - kenapa, kita kok disini? Ahh maaf aku pasti ketiduran disini lagi ya" ucapnya

"Kak Jun, ini Nata"

"Iya kak Jun tau, kenapa sayang?"

"Enggak, ayo pindah Nata takut sendiri" ucap Natalie

"Oke, tapi kamu enggak apa - apa kan atau ada yang sakit? perut kamu keram lagi?" tanya Ruanth yang dijawab gelengan kepala oleh Natalie.

Natalie sedikit bingung dengan sikap dan perilaku Ruanth akhir - akhir ini. Ruanth sering menganggap Natalie sebagai Shasha namun beberapa menit kemudian kembali seperti biasa. Tak jarang ia menemukan Ruanth melamun, kadang ia tiba - tiba saja saja bisa marah karena hal kecil.

Natalie cukup syok dengan perubahan sikap Ruanth, Natalie tau memang Ruanth tipe dengan kesabaran setipis tisu namun yang ia tau Ruanth tidak mungkin marah hanya karena hal sepele.

Bahkan Ruisha sendiri kadang takut dengan ayahnya sendiri jika sedang marah. Berulang kali Natalie memastikan apa ada  sesuatu yang membuat Ruanth seperti itu. Namun Ruanth tidak mau menjawab, salah satu yang membuat Natalie kesal sejak dulu, Ruanth pintar menyembunyikan masalahnya.

Jelas - jelas Natalie tahu bahwa ada yang tidak beres dengan Ruanth sampai saat ini Natalie tidak tau apa masalahnya hanya dugaan sementara tentang pekerjaan, dipikir lagi Ruanth jarang membicarakan tentang pekerjaannya pada Natalie terlebih sekarang ia mengurus perusahaan milik orang tua Shasha.

Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang