Tian Seola Wedding Party

606 57 5
                                    

Acara resepsi Tian dan Seola dimulai Gedung Balai Desa di sulap menjadi Gedung mewah. Banyak makanan dan minuman tersedia disana mulai jajanan lokal hingga makanan western maupun asia.

Ini semua adalah pilihan Jaendra dan Wilana yang berdebat selama 5 jam untuk menentukan jenis makanan dan minuman untuk dihidangkan.

Yang menikah siapa yang repot malah mereka berdua

Pikir Tian dan Seola yang cuma bisa pasrah gak boleh ikut campur.

Padahal Tian sebenernya ingin yang sederhana saja, karena lebih baik biayanya untuk kehidupan berumah tangga ke depannya.

Namun Wilana apalagi Jaendra kekeuh dengan meyakinkan Tian dan Seola acaranya tidak akan terlalu mewah. Namun kenyataannya berbanding terbalik ini terlalu mewah untuk mereka seperti pesta rakyat atau pesta panen di desanya.

Acara adat sudah selesai kini tinggal acara resepsi Nasional, Wilana dan Jaendra mengundang teman Sekolah kedua mempelai serta warga kampung di sana bahkan sampai kampung sebelah ikut di undang.

"Wil ini gak berlebihan kan biayanya pasti besar" Ucap Tian

"Mas Tian gak usah khawatir 100 juta buat kak Jaendra mah kayak uang seribu" Ucap Wilana.

"Iya tapi saya engga enak loh ini kita engga keluar uang sedikitpun" Ucap Seola

"Mas sama Mbak lebih baik uang yang mas Tian sama mbak Seola punya ditabung aja bekal buat berumah tangga, ini juga sebagai ucapan terimakasih kasih saya ke kalian terutama Mas Tian yang udah temenin Wilana lahiran saat saya gak ada, bahkan menurut saya ini engga sebanding, anggap saya hutang budi sama mas Tian udah jaga Wilana selama disini bantu rawat Winter juga, saya makin merasa tidak enak justru kalau mas dan mbak engga terima bantuan saya" Ucap Jaendra

"Ja, sudah saya bilang, saya sama Seola itu ikhlas buat bantu Wilana, dia udah saya anggap adik saya sendiri" Ucap Tian

"Iya mas, ini namanya rejeki gak boleh ditolak" Ucap Jaendra

"Oh ya jangan lupa mas Tian naik ke panggung ya tunggu aba - aba Wila" Ucap Wilana

...

"Ayoloh Winter ditinggal papa mama" Ucap Jonas

"Ih Nas, kasian tau jangan digodain udah tau anaknya baperan" Ucap Katrina

"Lucu tau ngerjain Winter tuh" Ucap Jonas

"Jailnya liat tempat dong udah bagus Winter mau lepas dari Jaendra dari pagi nempel terus" Ucap Katrina

"Hayoloh Winter ditinggalin bapaknya tuh keluar yah gak diajak yah ditinggal" Ucap Hilmi

"Kamu Unclenya loh Mi malah ikut - ikutan" Ucap Gianna

"Ayo nangis nangis nangis nangis" Ucap Hilmi dan Jonas

"Sampe nangis beneran awas ya!" Ucap Ruanth

"Hueeeeeeee"

"Kan kan kan, tanggung jawab kalian" Ucap Ruanth

"papapapa hueeee papapaaappapaaaa"

Winter menangis dengan kencang seperti mengamuk. Membuat Ruanth kewalahan bahkan atensi orang - orang kini tertuju pada mereka.

Berbagai cara dilakukan Hilmi dan lainnya agar tangis Winter mereda bahkan Shasha memberikan mainan untuk mengalihkan perhatian Winter yang mendadak tidak bisa diam dalam gendongan Ruanth. Namun mainan tersebut Winter lempar pada Jonas.

Jaendra baru saja masuk gedung lagi melihat anaknya menangis buru buru ia menghampiri mereka.

"Anak gue kenapa nih?" Ucap Jaendra

Never GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang