Natalie tak bisa tidur, pikirannya masih berkelana, ia mengkhawatirkan Ruisha bahkan sangat tapi yang lebih menyita pikirannya adalah perkataan Ruanth. Dadanya kembali sesak seharusnya ia tak boleh seperti ini tapi rasanya lebih sakit ketimbang dulu saat ia melihat Ruanth berada di pelaminan bersama Shasha. Rasanya masih sulit menerima meskipun kini Shasha telah tiada namun dirinya seakan - akan masih bertanding memperoleh Ruanth dengan mama Ruisha itu.
Natalie beranjak dari tempat ia berbaring perlahan melepaskan diri dari dekapan sang suami. Beranjak menuju kamar kecil karena tiba - tiba saja ia ingin buang air kecil. Setelah menuntaskannya Natalie terdiam di meja makan. Hening semuanya sudah terlelap. Natalie mengelus - elus perutnya lalu menatap ke sekeliling dapur. Ia memasak mie instan lalu kembali duduk di meja. Namun tak sedikitpun ia makan, raganya disana namun ia sibuk dengan pikirannya.
"Duaarrr"
"Astaga kak Rin!"
Katrina duduk di sebelah Natalie, ia menghela nafasnya, ia turut sedih dengan kejadian ini.
"Kakak liatin kamu dari tadi bengong terus untung gak kesambet!"
Katrina mengambil cangkir dan menuangkan air ke dalamnya karena memang tujuannya ke dapur untuk minum karena merasa haus. Kebetulan saja ia bertemu Natalie yang duduk di meja makan mengaduk-aduk mie yang ia tak makan sedikit pun.
"Makan apa sih?"
"Ih, jangan dibiasain makan mie instan gak baik" ucap Katrina lagi
Natalie hanya diam mengangguk, sejujurnya ia juga tidak terlalu minat untuk makan, ini hanya tindakan spontan dirinya saja untuk memasak.
"Nat, ada apa?"
"Kamu baik - baik aja kan?"
"Pasti soal anak - anak ya? Mereka pasti baik - baik aja"
"Kak Rin?"
"Iya, kenapa? Ada sesuatu yang mau kamu omongin? tanya Katrina perlahan
Natalie menggeleng mengurungkan niatnya untuk bercerita
"Enggak jadi"
"Kebiasaan deh Kak Rin terlanjur penasaran, kenapa? kamu kenapa?"
Namun yang Katrina dapati adalah Natalie yang berurai air mata.
"Loh, kok nangis lagi hey kenapa?"
Katrina mendekatkan kursi miliknya merangkul Natalie dan memberikan usapan lembut pada punggung Natalie yang terlihat bergetar.
"Aku harus apa?"
"Aku harus gimana?"
"Aku gak bisa berbagi"
Kalimat itu terdengar berulang kali disela tangis Natalie. Entah apa maksud dari ucapan Natalie namun sepertinya ada yang tidak beres mengenai Natalie. Apakah ia perlu menanyakan ini pada Ruanth?
Cukup lama keduanya dalam posisi itu, Natalie menghentikan tangisnya saat mendengar suara Jonas.
"Sayang aku cariin kamu loh taunya disini"
"Loh, ada Natalie juga sorry kalian lagi ngobrol gue ganggu Nat"
"Ahh, gak apa apa Bang Jo, Bang Jo mau mie gak belum Nata makan kok masih anget juga"
"Kamu yang masak tapi kenapa kamu gak makan"
"Selera Nata tiba - tiba ilang kak, aku ke kamar ya"
"Mubazir banget, mana gue gak boleh makan mie lagi" ucap Jonas selepas Natalie pergi
"Kamu makan aja kalau mau, Natalie selalu pakai setengah bumbu, sekali sekali gak apa apa kayaknya" ucap Katrina pada suaminya
"Iya deh sayang juga gak kemakan, tapi jangan bilang Angela ya sayang entar di ceramahin tujuh tanjakan tujuh turunan" ucap Jonas pada Katrina
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Goodbye
ФанфикLove Story season 2 Menceritakan Wilana sebagai ibu anak satu. Ia mulai mengikis perasaannya pada Jaendra dan memulai hubungan dengan Jian. "Sampai kapan kamu mengurusi anak itu Jian? dia bukan anak kamu untuk apa kamu merepotkan diri ayahnya saja...