Moon Reaches for the Light

15.7K 1.2K 13
                                        

"Moon Reaches for the Light" adalah novel romansa fantasi terakhir yang kubaca di hari kematianku. Novel itu mengambil latar sejarah kekaisaran Orion pada abad ke-18, di bawah kepemimpinan kaisar Victor XIII, pada abad ke-18 yang diajarkan di sekolah terkenal dengan era pencerahan atau renaissance, hanya sebatas itu saja tidak ada penggambaran tentang sihir dan makhluk ajaib di dalamnya.

Pastinya tidak ada nama peradaban semacam itu di duniaku sebelumnya, tentu saja, karena semua latar yang dibuat dalam novel itu adalah murni karangan penulis alias fiksi.

Lalu, sekarang aku menjadi salah satu tokoh di dalam novel 'itu'. Ada salah satu tokoh antagonis Wanita yang muncul pada season pertama cerita. Karakter itulah yang menjadi pemicu awal konflik utama dimulai. Wanita itu bernama Elizabeth Blanch Morpheus.

Elizabeth putri dari Count Morpheus, dia diceritakan sebagai wanita cantik yang terobsesi dengan tokoh utama pria. Memang cukup klise karena rata-rata tokoh antagonis pasti menginginkan tokoh utama pria menjadi miliknya sampai menghalalkan segala macam cara.

Namun, dibalik sisi jahat wanita itu, ada alasan kenapa Elizabeth begitu terobsesi dengan tokoh utama pria di novel itu. Hal itu berkaitan dengan legenda kutukan dua klan terkuat di kekaisaran. Legenda itu sangat terkenal di kekaisaran Orion. Kisah tentang Dewa Bulan yang menculik calon pengantin Dewa Matahari.

Arche sang Dewa Bulan, jatuh cinta pada Dewi Cahaya, Alina. Itu adalah cinta terlarang, Alina merupakan keturunan dari klan matahari sekaligus tunangan Dewa Matahari, Aten. Karena perbuatan buruknya itulah, Arche dikutuk, dia beserta setiap keturunannya akan merasakan rasa haus dan panas yang membakarnya setiap malam ketika bulan mencapai titik paling terang.

Namun, Acatia salah satu pengikut Dewa Bulan putri dari Dewa Kegelapan yang sangat setia mencoba mencari penawar dari kutukan tersebut. Dalam kitab kuno dewa-dewi tertulis kutukan tidak dapat dihilangkan namun dapat dihambat dengan meminum darah suci keturunan dewa.

Setelah mengetahui hal tersebut, Acatia dengan sukarela mempersembahkan darahnya sendiri untuk Arche. Setelah meminum darah itu kutukan dapat dikendalikan.

Itu adalah kisah awal yang menjadi fondasi utama novel Moon Reaches for the Light.

Ribuan tahun kemudian, di dunia fana, ada salah satu wilayah di kekaisaran Orion, yakni Grand Duchy Deimos yang dipimpin oleh keluarga Grand Duke Everard. Keluarga Everard dianggap sebagai keturunan dari Dewa Bulan. Bahkan kuil-kuil suci di wilayah itu hanya menyembah patung Dewa Arche dan Dewi Acatia.

Berbanding terbalik dengan keluarga kekaisaran yang sangat mengagungkan Dewa Aten dan Dewi Alina. Mungkin itu sebabnya, wilayah Deimos dianggap sebagai wilayah terasing, tanahnya para pemuja kegelapan, hubungan antara pengikut Dewa Matahari dengan Dewa Bulan tidak akan pernah menjadi hubungan yang damai. Terutama keluarga Everard yang menolak tunduk secara konstitusional pada keluarga kaisar, mereka menciptakan aturan dan hukum mereka sendiri.

Sementara itu, masih di dalam wilayah Deimos, ada keluarga Count Morpheus yang juga cukup terkenal, keluarga Count Morpheus dianggap sebagai pengikut setia Dewi Acatia, sehingga keturunannya yang memenuhi persyaratan harus menyerahkan persembahan darah pada calon pemimpin Grand Duke Everard selanjutnya.

Entah ini sebuah berkah atau kutukan, Elizabeth adalah keturunan yang terpilih untuk dijadikan persembahan karena dia memenuhi semua persyaratan itu sendiri. Warna matanya menyerupai batu amethyst. Berkat warna mata yang indah itu, ia berakhir dijodohkan dengan tokoh utama pria.

Meski tahu dengan keistimewaan yang dimilikinya, keluarganya tetap tidak menganggap gadis itu sebagai manusia, melainkan sebuah batu persembahan. Sejak kecil, Elizabeth sudah mengalami banyak sekali penyiksaan fisik dan mental.

Don't Worry, We'll Get DivorcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang