*Satu bulan sudah berlalu sejak aku datang ke kediaman grand duke. Ini adalah bulan kedua, artinya kutukan Archie akan segera muncul kembali. Yah, aku mulai terbiasa dengan kediaman ini, dan juga keberadaan bocah laki-laki yang kini tampak sibuk membaca buku politik keluarga di perpustakaan.
Walau pun terbiasa, tetap saja hati manusia selalu diliputi keluh kesah. Yah, keluhanku saat ini adalah sosoknya yang terus saja berkeliaran di sekitarku.
Begitu membuka mataku, aku harus menghabiskan waktu sarapan bersama Archie, lalu makan malam bersama Archie terkadang grand duke turut hadir, bahkan saat menutup mataku aku masih harus sekamar dengan Archie.
Bahkan waktu luangku pun harus kuhabiskan bersama Archie, ini namanya 24 jam bersama Archie! Aku tidak tahu apakah ini hal yang patut kusyukuri sebagai pemeran figuran, atau sebuah musibah. Tapi yang paling jelas kurasakan sekarang adalah rasa bosan.
Aku merasa tidak bebas melakukan hal yang kusuka, ya, memangnya apalagi yang kusuka selain tidur. Aku juga bosan melihat wajahnya itu, wajah tampan memang menarik saat pertama kali dilihat, tapi lama kelamaan membuatku bosan. Sama halnya dengan meminum obat, kalau berlebihan bukannya malah sehat tapi menyebabkan overdosis. Segala hal yang berlebihan itu tidak baik, benar?
Aku merindukan kesunyian, meski pun sekarang sunyi tapi berbeda saat sendirian, kesunyian di mana aku hanya bisa mendengar suara pikiranku sendiri. Momen-momen kecil dalam kedamaian sepenuhnya. Aku seorang introvert yang butuh mengisi energiku.
"Eli."
"Ah, ya?" aku memalingkan wajahku dari buku yang sedang kubaca.
"Kudengar, kamu mendapat undangan pesta minum teh pertamamu di kediaman Count Emerson"
Ah. Dia mengingatkanku soal itu. Benar, beberapa hari yang lalu datang sebuah surat dari kediaman Count Emerson. Putri bungsunya yang Bernama Leticia mengundangku untuk menghadiri pesta minum teh di kediamannya. Pesta minum teh berbeda dengan pesta pergaulan kelas atas, namun bisa dianggap sebagai jembatan penghubungnya.
Untuk masuk ke dalam lingkaran pergaulan kelas atas aku harus mendapatkan koneksi terlebih dahulu, jika tidak begitu akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan mengingat kaum aristokrat sangat skeptis terhadap orang baru.
Tapi untuk sekarang aku belum bisa menghadiri pergaulan kelas atas, karena hanya wanita yang telah melaksanakan debutante-nya saja-lah yang diperbolehkan bergabung. Wanita melaksanakan pesta dansa pertama mereka di usia 12 tahun, pada saat itu mereka dianggap sudah layak untuk terjun ke masyarakat.
Jadi, untuk menjalin relasi itu aku harus memulai dari pesta minum teh.
"Kamu akan datang?"
"Ya, kenapa tidak?"
Kenapa dia bertanya? Penasaran?
"Aku hanya khawatir kau mempermalukan nama Everard di sana"
Tak. Aku meletakkan bukuku, tanpa banyak bicara, aku hanya menatapnya. "Jika Archie meragukan soal etikaku, secara tidak langsung Archie juga sedang meragukan guru yang Ayah pilihkan untuk mengajariku."
Dia tidak mengatakan apa pun lagi. Apa dia pikir nyaliku akan jadi ciut setelah mendengar keraguannya barusan.
Tentu saja aku harus datang. Bisa jadi kelak Leticia yang akan menjadi relasi pertamaku. Bicara soal relasi, aku memikirkan sebuah ide untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan. Baru saja aku membaca sebuah buku tentang jenis-jenis batu langka yang terdapat di kekaisaran Orion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry, We'll Get Divorced
Historical FictionWaktuku terbatas. Hanya itu yang kutahu. Namun apa aku juga harus berakhir di penjara berkat kebencianmu? Tidak akan kubiarkan hidupku berakhir mengenaskan, aku akan melarikan diri dan mati dengan tenang setelah menceraikanmu. ©Original story by...
