Hari ini adalah hari berlangsungnya ritual peringatan kematian Grand Duchess Eris Charlotte Laurent. Seperti biasa, ruang penghormatan yang telah dibersihkan dan didekorasi dibuka untuk tamu undangan.
Ruang penghormatan adalah ruangan khusus yang berisikan papan nama dan lukisan orang-orang penting dari keluarga Everard. Lukisan potret itu dipajang di sepanjang lorong hingga aula penghormatan untuk mengenang mereka semasa hidupnya.
Aku mengikuti langkah Julie yang berjalan cepat ke arah ruang penghormatan dikarenakan para tamu akan datang sebentar lagi. Biasanya mereka membuka ruangan untuk beberapa kalangan seperti kerabat inti dari garis keturunan Grand Duke dan Grand Duchess, para bangsawan yang pernah bekerja untuk keluarga Everard, dan sahabat dari mendiang Grand Duchess.
Namun, kabarnya hari ini ruang penghormatan hanya dibuka untuk keluarga inti saja. Alasannya aku tidak tahu, mungkin karena mereka masih harus membuat persiapan untuk pesta pernikahan nanti.
"Nona, di dalam ruangan nanti akan ada banyak orang yang memberikan persembahan untuk mendiang grand duchess, setelah itu akan diadakan perjamuan besar para tamu akan mengobrol cukup lama di sana, jika Nona merasa tidak nyaman, Nona bisa duduk di sini"
Ah, Julie bahkan menyiapkan kursi kecil yang tersembunyi di sudut ruangan yang dekat dengan jendela demi kenyamananku. Tunggu, bukan hanya satu kursi, tapi dua ukuran, ukuran yang lainnya lebih besar. Archie tidak suka bergaul, jadi itu pasti miliknya.
"..."
Pandanganku mengitari segala penjuru. Apa orang itu akan datang juga hari ini?
Marquiss Edgardo Laurent, paman Archie dari pihak ibu, dia adalah adik sepupu mendiang grand duchess yang kini telah resmi menjadi kepala keluarga Laurent. Karena marquiss sebelumnya tidak memiliki seorang putra, sehingga hak suksesinya jatuh kepada keponakannya.
Marquiess Laurent, mata dan rambutnya berwarna biru gelap menandakan jika darah Deimos masih sangat kental. Keluarga Laurent sejak dulu selalu menjadi klan yang mendukung Everard, seharusnya memang begitu, tapi semenjak pemerintahan Edgardo pertentangan mulai muncul, mereka membentuk kelompok oposisi untuk melawan keluarga Everard.
Semenjak kaisar memberikannya sebuah tanah yang cukup subur di dekat wilayah ibu kota, keluarga Laurent yang dulunya setia pada Everard, kini mulai berpindah haluan ke sisi Timur yakni wilayah kekaisaran.
Orang-orang menyebut Timur sebagai wilayah tempat matahari terbit sementara Grand Duchy Deimos disebut sisi Barat sebagai tempat tenggelamnya matahari.
Perubahan menjadi terlihat begitu jelas setelah kematian grand duchess. Keputusan internal keluarga Laurent sepenuhnya menjadi wewenang Edgardo. Dia bahkan mulai membangun kerja sama perdagangan senjata dengan keluarga kaisar.
Aku sedikit ingat, jika di dalam ruangan ini nanti akan ada sebuah kejadian. Tapi aku tidak mengingatnya dengan begitu jelas karena perdebatan mereka menyangkut soal politik. Kebiasaan burukku yang tidak suka membaca sampai detail harus kuhilangkan.
Edgardo adalah tokoh yang cukup berpengaruh karena nanti dia akan menjadi jembatan yang membuat putra mahkota berhasil menculik Elleanor.
Hmm...seandainya saja aku bisa mengingat semua kejadian secara detail, aku pasti sudah membuka usaha meramal masa depan. Uang! Aku paling membutuhkan uang saat ini.
Di sana ada sebuah altar ritual dengan papan nama milik mendiang grand duchess menjadi porosnya, suasananya persis seperti berada di dalam gereja. Mereka semua duduk dengan tangan terlipat dan mulai berdoa. Mereka diberikan giliran untuk memberikan persembahan di hadapan papan nama yang sudah dihias dengan sangat cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry, We'll Get Divorced
Ficción históricaWaktuku terbatas. Hanya itu yang kutahu. Namun apa aku juga harus berakhir di penjara berkat kebencianmu? Tidak akan kubiarkan hidupku berakhir mengenaskan, aku akan melarikan diri dan mati dengan tenang setelah menceraikanmu. ©Original story by...