Nightshade Venom

2.6K 376 8
                                        

"Yang Mulia, Count Morpheus mengirimkan plakat ini, beliau meminta izin untuk memasuki kastel"

"Apa alasannya?"

"Beliau berkata ingin bertemu dengan Nyonya muda"

"Ada urusan apa dia menemui Elizabeth." Terlihat dari ekspresinya jika Reynald tidak menyukai kedatangan Count Morpheus.

"Kabarnya Countess jatuh sakit karena tidak mendengar kabar dari putrinya." Karl menjelaskan rumor yang disebarkan sendiri oleh keluarga Morpheus untuk menarik simpati Reynald. Namun dia bukanlah orang yang bodoh.

'Wanita sosialita itu jatuh sakit katanya'

"Selidiki apa yang dilakukan countess dalam kurun waktu dekat ini"

"Baik, Yang Mulia, bagaimana dengan perizinan ini?"

"Berikan pada Archie."

"Maaf Yang Mulia?" Karl tidak mengerti, kenapa Grand Duke melemparkan keputusannya pada Archie karena plakat ini hanya boleh diputuskan oleh pemimpin keluarga.

"Dia adalah penerusku dan juga suami dari Elizabeth, dia yang berhak menentukan."

"Baik, Yang Mulia"

Karl meninggalkan ruangan itu membawa plakat yang sebelumnya telah diserahkan kepada Reynald. Dia berjalan menuju ruang kerja Archie yang terletak di sisi lain kastel Timur.

"Tuan Kepala Pelayan" sapa Julie yang tampak terburu-buru. Karl Menghentikan langkahnya.

"Julie ada apa?"

"Tuan, perwakilan dari kuil suci memohon untuk bertemu dengan Yang Mulia"

"Apa? Mereka ada di sini?"

"Benar Tuan"

"Namun tidak ada pemberitahuan apa pun dari pihak kuil suci, kenapa mereka datang tiba-tiba"

"Saya tidak tahu Tuan, tapi mereka tampak sangat tergesa-gesa"

"Aku akan melihat terlebih dahulu" Karl menunda niatnya menuju ruang kerja Archie, dia melewati lorong lain menuju aula utama.

Di sana, di ambang pintu besar dengan pelindung besi yang kuat itu, sudah menunggu dua orang dengan pakaian putih dengan lambang sayap hitam identitas kuil suci Dewa Bulan.

"Salam, Saya Kardinal Calypso ditugaskan langsung oleh Paus Agung untuk menemui Yang Mulia Grand Duke" pria dengan mata biru gelap itu bicara langsung ke intinya.

"Salam, saya Karl Lemington penanggung jawab di sini, jika boleh tahu, ada urusan apa Tuan Kardinal datang sebelum membuat janji terlebih dahulu?"

"Ada sesuatu yang penting ingin saya sampaikan, hal ini hanya boleh dibicarakan dengan Yang Mulia, mohon izinkan kami menemui beliau."

Karl menatapnya sebentar seolah membaca gerak-geriknya, jika dia merasa tidak ada yang mencurigakan, dia pun mempersilakannya untuk masuk.

"Tolong tunggu sebentar, saya akan menyampaikan pada Yang Mulia Grand Duke"

"Baik"

❀❀❀

"Abel, mana yang menurutmu paling cocok untukku?" Elizabeth mendadak menunjukkan sebuah katalog toko pada pelayannya yang tengah mengepang rambutnya.

"Nyonya, apakah Anda benar-benar ingin membuka toko?"

"Ya, apakah menurut Abel aku tidak sungguh-sungguh?"

"Tidak, saya hanya kagum dengan kerja keras Anda, padahal Anda terlahir dari keluarga bangsawan"

"Apa yang bisa kita andalkan dari harta orang tua Abel? Jika kita terbiasa bekerja keras, jika suatu hari keadaan menjadi sulit setidaknya kita memiliki pegangan untuk bertahan hidup." Elizabeth memberikan nasihat, ucapannya membuat Abel terkesima.

Don't Worry, We'll Get DivorcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang