Kelas Nyonya Bangsawan

8.2K 1.1K 37
                                        

Aku menggeliat pelan ketika sinar matahari yang menyilaukan menghantam kelopak mataku. Julie menyibak tirai, aku masih mengerjap sembari menatap tiang tempat tidur yang berada lurus di depanku. Tiang kayu itu masih tampak samar dan bergoyang.

"Selamat pagi Nyonya muda, bagaimana dengan tidur Anda semalam?"

Aku tersenyum pahit, otakku mencoba mencerna maksud dari pertanyaannya barusan. Apa Julie sungguh bertanya untuk memastikan apakah kami sudah melakukan 'itu' atau dia murni menanyakan kondisiku.

Bagaimana aku harus menjawab?

"Ya, cukup nyenyak Julie"

Nyenyak? Tidak sama sekali, aku baru mengetahui seorang bangsawan pun mendengkur, bahkan dengkurannya sangat keras seperti suara pria dewasa.

Dengan keraguan yang jelas terlihat di matanya, dia membuka mulut ingin bertanya, namun ragu-ragu seolah mencari kata-kata yang tepat sebelum akhirnya meluncurkan pertanyaannya dengan hati-hati.

"Nyonya muda, apakah tubuh Anda baik-baik saja?"

"Tubuh?"

Ah...pantas saja dia terlihat ragu bertanya.

"Julie, di usiaku sekarang apakah aku sudah diharuskan membuat keturunan?"

Alisnya sedikit terangkat dan bibirnya mengatup rapat, ekspresi wajahnya menunjukkan kebingungan yang jelas, seolah sedang memikirkan sesuatu dengan serius. Aku tahu Julie hanya menjalankan aturan yang sudah ada.

"Nyonya muda, tidak masalah jika Nyonya muda belum siap, saat ini yang paling penting adalah kesehatan Anda"

"..."

Aku tahu dia tidak akan memaksa.

"Julie, di mana Archie?"

"Ah, Grand duke muda sudah menunggu Nyonya muda di meja makan. Itu sebabnya saya membangunkan Anda untuk segera bersiap"

"Artinya aku akan sarapan dengannya"

"Benar" Julie sibuk memilih gaun untukku, dan menyiapkan alat riasku.

Tumben sekali, biasanya aku selalu sarapan sendirian di sana, aku menatap ke arah balkon, ada meja makan kecil dan dua buah kursi yang biasanya kugunakan untuk bersantai.

"Julie, bagaimana dengan Yang Mulia Grand Duke? Apakah beliau sudah kembali?"

Aku bertanya karena sebelumnya aku mendengar setelah ritual suksesi dilakukan, Grand Duke langsung pergi menuju Hutan Hurler setelah mendengar kabar dari warga sekitar mereka mendengar raungan monster.

"Yang Mulia sudah kembali, beliau sedang bersama grand duke muda saat ini"

Wah, ada juga momen seperti ini rupanya, aku tidak tahu jika kehidupan sehari-hari di kastel ini terasa normal.

"Kalau begitu aku harus cepat" aku melompat dan mendarat dengan sempurna di lantai bahkan sebelum Julie berhasil menangkapku.

"Nyonya muda, tolong lebih berhati-hati"

Hmm...bukannya tidak hati-hati, tapi tubuhku yang tidak mendukung. Kapan aku akan tumbuh? Aku juga tidak mau mereka meremehkanku karena ukuran tubuhku, melihatku seperti seorang anak kecil yang tidak tahu apa-apa.

Sial, aku jadi teringat dengan tatapan Countess sebelumnya, apa aku perlu mendongakkan leherku terus menerus demi membalas tatapan seseorang yang sedang mengintimidasiku? Tidak. Aku harus segera tumbuh, aku tidak ingin terlihat seperti pohon taoge.

"Nyonya muda, gaun apa yang ingin Anda kenakan hari ini?"

"Julie, apa—"

Ah sudahlah. Aku tidak bisa memintanya mengubah panggilan yang memberatkan itu. Aturan tetaplah aturan.

Don't Worry, We'll Get DivorcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang