Kekuatan Cahaya

2.3K 419 89
                                        

"Master, apakah Anda yakin tidak ingin memanggil tabib datang?" Rudolf yang melihat kondisi Archie menjadi semakin khawatir, perang masih berlangsung meski pun sebagian pasukan berhasil ditampik mundur, namun mereka masih belum menyerah.

"Tidak perlu Ru"

"Lalu bagaimana sekarang? Bukankah itu gejala kutukan Master?" Rudolf tampak bingung melihat kondisi Archie yang semakin memburuk, besok pagi mereka kembali berperang, malam masih panjang, apakah Archie bisa bertahan selama itu?

Pada malam kutukan pertama terjadi di medan perang, dia telah menghabiskan darah yang Elizabeth berikan padanya, darah itu lah yang membuatnya bertahan selama 6 bulan.

"Yang Mulia, seseorang datang untuk menemui Anda"

"Siapa yang berani datang di malam selarut ini?" Archie tampak enggan menerima tamu, karena tepat di saat bulan purnama mencapai titik paling terangnya, kutukan itu akan mulai bekerja.

"Saya akan memintanya kembali Yang Mulia—"

Sebelum Rudolf membalikkan badan, komandan ketiga perang muncul memberitahukan lagi siapa yang datang.

"Yang Mulia, dia adalah wanita dari kuil suci yang sebelumnya Anda selamatkan"

"Dia?" Archie mencoba mengingat dengan baik, dia menyelamatkan banyak sekali wanita. Namun yang pertama muncul dalam bayangannya adalah wanita dengan rambut silver terang, dengan mata birunya yang tampak seperti langit cerah.

Dia ingat, beberapa waktu yang lalu dia menyelamatkannya dari kejaran musuh ketika dia hendak diculik untuk dijadikan budak di kerajaan mereka.

"Biarkan dia masuk" sejak awal melihat, dia merasa ada kekuatan aneh dari wanita itu. Matanya bersinar cerah seperti keturunan dari kekaisaran matahari.

"Salam Yang Mulia, mohon maafkan atas kelancangan saya meminta pertemuan di waktu istirahat Anda"

Saat mata mereka bertemu sebelumnya, perasaan aneh namun akrab menyelimuti hatinya, seolah-olah mereka telah saling mengenal sejak lama meski baru saja bertemu.

"Tolong katakan, apa tujuan Nona meminta bertemu?"

"Mohon maafkan kelancangan saya Yang Mulia" wanita itu menatap Archie dengan tatapan menggenang, sejak awal bertemu dengan Archie, dia sudah melihatnya begitu dalam, seakan-akan itu bukanlah pertemuan pertama mereka.

"Katakan"

"Yang Mulia, apakah Anda begitu kesakitan?"

"Siapa yang memintamu memata-mataiku?"

"Saya bukan seorang mata-mata, saya hanya seorang hamba Dewa di kuil suci"

"Yang Mulia, Anda telah menyelamatkan nyawa saya sebelumnya, saya dapat melihat energi Anda yang lemah saat ini, itu sebabnya, saya datang untuk membalas budi atas apa pertolongan Yang Mulia kepada saya" wanita itu bicara dengan tulus akan niatnya.

"Dengan cara apa Nona membantuku?"

"Saya mengerti jika kekuatan saya tidak seberapa, itu sebabnya saya menjadi yang terlemah di kuil. Namun, saya bisa sedikit mengurangi rasa sakit Anda"

"Sakit? Apa kau tahu penyakit apa yang kuderita"

"Saya mengetahuinya—saya dapat melihatnya melalui energi"

"Ah begitu rupanya. Pergilah. Tidak ada yang bisa Nona lakukan di sini, simpan dengan baik kekuatanmu untuk menyembuhkan para prajurit kita yang terluka."

"Yang Mulia, tolong percayalah pada saya"

Archie menatap dengan serius. Dia seakan berusaha melepas ikatan yang terjalin ratusan abad itu.

Don't Worry, We'll Get DivorcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang