Hasrat

3.1K 419 46
                                        

Dia sudah kembali. Barisan panjang pasukan di gerbang utama kastel. Elizabeth mengintip dari jendela kecil kereta itu. Dari kejauhan dia bisa melihat barisan pasukan yang mengantarkan bendera kemenangan.

Akhirnya moment di mana pertumpahan darah terjadi telah usai. Kini seluruh rakyat Deimos tengah dirundung ketenangan. Namun hati Elizabeth malah dipenuhi kegaduhan, karena dia mengetahui alasan terjadinya perang ini tidak lain karena Morpheus.

Elizabeth mencoba untuk bersikap senetral mungkin, dia tidak ingin menunjukkan beban pikiran yang menggelayutinya pada siapa pun.

Mereka langsung berbaris, menyambut kedatangan Elizabeth, mungkin sebelumnya rombongan itu juga telah diberi kabar, jika Elizabeth sedang berkunjung ke kastel sehingga mereka sengaja menunggu.

"Nyonya"

Pintu kereta kuda terbuka, memampangkan badan tegap Jean di sana. Elizabeth meraih tangannya, dia turun dengan hati-hati.

Begitu membuka mata, setapak yang panjang terbuka lebar untuknya.

"Selamat datang Nyonya" para pasukan menunduk memberikan jalan padanya.

Elizabeth berjalan dengan penuh wibawa, dia memiliki aura bangsawan yang tidak biasa. Setiap gerakannya halus dan berwibawa, mencerminkan aura seorang pemimpin wanita yang tak terbantahkan. Senyum tipis yang tersungging di bibirnya menyiratkan kekuatan dan kepercayaan diri, membuat semua yang berada di sekitarnya merasa tenang mereka diam-diam terpesona oleh pesonanya yang misterius.

Ketika dia terus berjalan, dia dapat melihat sosok yang sangat ingin dia jumpai menunggunya di sana, berdiri dengan tegas, seperti biasanya Elizabeth tidak pernah berharap apa pun pada cara Archie menatap, namun hari itu, pria itu tampak begitu menantikan kedatangannya.

"Anda sudah kembali, Yang Mulia" Elizabeth membungkuk, Bibirnya terkatup rapat, mencoba menahan desahan rindu yang ingin keluar. Matanya berkaca-kaca, namun ia berkedip cepat, berusaha menyembunyikan kilauan air mata yang mulai menggenang, hingga akhirnya senyum yang samar muncul menghiasi wajah indahnya.

"Senang bertemu denganmu...Eli"

Mendengar itu membuat hati Elizabeth terasa dingin, sekelebat bayangan di belakang punggung Archie membuat perhatiannya langsung teralihkan.

Tuk. Archie menyadari arah tatapan Elizabeth saat ini, dia kemudian bergeser, "Aku datang bersama dengan seseorang dari medan perang, dia adalah..."

"Elleanor" gumam wanita itu lirih.

Wanita itu membungkuk, bahkan sebelum melihat dengan jelas wajahnya, dia memiliki postur yang sempurna, rambut peraknya tampak bercahaya, sudah sangat jelas dia bukan hanya seorang figuran.

"Angkat wajahmu" Elizabeth berusaha menerima takdirnya, dia tidak menunjukkan reaksi terkejut yang sudah sewajarnya.

Begitu mengangkat wajahnya dia bisa melihat pancaran kharisma layaknya seorang protagonis wanita, mata keemasan yang membuktikan kalau dirinya adalah keturunan dari Klan Matahari.

Meski pun dia sudah lama bersiap, karena masa depan berjalan sesuai dengan semua yang telah dia ketahui, namun tetap saja, ada sesuatu yang menekan hatinya.

"Saya Elleanor Blade memberikan salam penghormatan kepada Anda, Nyonya Everard" dia tidak mengucap doa pemberkatan Dewa karena mereka berbeda keyakinan.

"Selamat datang di Tanah Deimos, Nona Blade" Elizabeth berbesar hati menyambutnya, bagaimana pun dia tidak menganggap Elleanor sebagai saingan, melainkan dia lah pemilik asli kastel ini.

"Anda pasti lelah dalam perjalanan yang jauh, silakan beristirahat lebih awal, Yang Mulia" Elizabeth bicara dengan nada formal.

Wajah Archie tampak terkejut sejenak, namun dengan cepat ia menguasai dirinya, menahan desahan yang hampir terdengar. Mata pria itu mengikuti wanita itu saat dia berlalu tanpa sepatah kata, dengan pandangan yang tenang dan terkendali. Di balik ketenangan yang terpancar, tersembunyi luka halus yang hanya dapat dirasakan oleh hatinya. Tangannya mengepal ringan di kedua sisi, namun senyumnya tetap terjaga, seolah mencoba meyakinkan dirinya bahwa tidak ada yang berubah dari Elizabeth.

Don't Worry, We'll Get DivorcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang