Dia merasa ringan. Seakan siksaan yang sebelumnya menekan tubuhnya terkikis, sirna, dan menguap begitu saja.
Aneh. Seakan pikirannya telah dikendalikan oleh sesuatu, Archie merasa ada yang aneh dengan dirinya. Melihat Elleanor membuatnya merasa seperti terikat dengan kehidupan masa lalu yang samar-samar, namun setiap kali mencoba mengingatnya, hanya bayangan kabur yang muncul, seolah-olah ingatan itu terkunci rapat di sudut pikirannya yang terdalam.
"Yang Mulia tolong katakan, apa yang Anda rasakan saat ini?" Elleanor bertanya dengan hati-hati, dia bisa melihat raut wajah merah Archie yang perlahan kembali normal.
"Katakan. Apa yang kau inginkan?"
"Maaf Yang Mulia, saya tidak mengerti"
"Aku tidak suka berhutang budi dengan seseorang" Archie bicara dengan nada dingin, dia telah menunjukkan wibawanya sebagai seorang pemimpin dari tanah Deimos yang dijuluki monster.
"Katakan. Kau ingin jabatan? Harta?"
"Tidak Yang Mulia. Saya tidak menginginkan itu semua"
"Lalu apa yang kau inginkan—ah, jika kau meminta menjadi istri aku akan menolaknya dengan tegas. Karena aku sudah menikah dan memiliki seorang istri."
"..." Elleanor seketika terdiam. Dia hidup di desa yang cukup terpencil, akses informasi dari Ibu kota saja dibatasi, apalagi dari wilayah lain termasuk Deimos. Dia juga baru mengetahui jika pria yang selalu muncul di dalam mimpinya adalah Grand Duke muda tanah Deimos, atau tanah terkutuk yang selalu dibahas oleh para tetua kuil yang anti terhadap pengikut Dewa Bulan.
Namun anehnya bukannya takut, justru wajah wanita itu malah dipenuhi dengan harapan.
"Yang Mulia—tolong izinkan saya tetap berada di sisi Anda, untuk melindungi Anda dari kutukan itu"
Itu adalah dialog yang berbeda dari apa yang Elizabeth baca di dalam novel. Bagian di mana Archie-lah yang meminta kepada Elleanor untuk kembali bersamanya.
"Lancang."
"Yang Mulia, saya bisa merasakan kutukan itu masih bersemayam di dalam tubuh Yang Mulia" wanita itu menangis, seakan-akan dia-lah yang merasakan rasa sakitnya, bukan Archie.
"Saya tidak akan mengusik kehidupan Anda, saya hanya akan datang ketika kutukan itu bekerja"
"Aku menolak itu"
"Saya memohon kepada Anda Yang Mulia, di hari ketika kutukan Anda menghilang, saya akan kembali ke tempat saya berasal"
"Kenapa kau sebegitu inginnya membantuku? Apa yang membuatmu yakin jika nyawamu bisa selamat setelah menginjakkan kakimu di tanah terkutuk, kau adalah umat Dewa Matahari. Jangan lupakan hal itu."
"Karena saya percaya pada takdir, Yang Mulia. Saya sudah menunggu moment ini seumur hidup saya, apakah Anda tidak merasakan hal yang sama, Yang Mulia?"
❀❀❀
"Kau pernah mendengar dongeng tentang Dewa dan Dewi di tiga dunia yang dikendalikan oleh Dewa, Archie?"
"Tidak pernah Ibu, apakah sungguh ada tiga alam Ibu?"
"Ya, ada tiga alam, dunia bawah, dunia siang, dan dunia malam"
"Lalu, kita berada di mana Bu?"
"Kita berada di dunia fana, dekat dengan dunia bawah atau yang disebut dengan neraka, tempat kita jauh dari Keabadian. Artinya, manusia tidak bisa naik ke langit, namun bisa jatuh ke dasar bumi, itulah yang disebut dengan kematian"
"..." Archie mendengarkan dengan serius kisah yang diceritakan oleh Eris.
"Karena kita hidup di berdampingan dengan dunia bawah, itu sebabnya Iblis dapat dengan mudah membisiki telinga untuk berbuat kejahatan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry, We'll Get Divorced
Historische RomaneWaktuku terbatas. Hanya itu yang kutahu. Namun apa aku juga harus berakhir di penjara berkat kebencianmu? Tidak akan kubiarkan hidupku berakhir mengenaskan, aku akan melarikan diri dan mati dengan tenang setelah menceraikanmu. ©Original story by...
