Peringatan!
Ada beberapa adegan yang tidak secara eksplisit namun mengarah ke 21+++ jadi harap pembaca bijak dalam membaca, terutama bagi yang masih di bawah umur, mohon lebih bijak dan teliti dalam memilih bahan bacaan ya, terima kasih :)
❀❀❀
"Eli, ada hal penting yang ingin kubicarakan"
"Aku sudah tahu" Elizabeth menyambut Archie di kamarnya dengan wajah hangat. Dia memakai syal dan pakaian lengan panjang di cuaca yang panas bahkan di malam hari, wajahnya tampak sedikit pucat.
"Kau sudah tahu?"
"Ya, aku sudah tahu" Elizabeth berbalik untuk mengambil sesuatu dari kabinet yang terletak di dekat ranjang tidurnya.
"Archie, kau mungkin akan membutuhkan ini"
"..." tatapan Archie membulat, dia melihat kotak yang terbuat dari perak berukuran kecil.
"Aku meminta bantuan Aldrich dan Tuan Wood untuk membuatkan kotak Ajaib ini, jika meletakkan darah di sini kesegarannya akan terjaga, namun, saat darah ini di keluarkan dari kotak hanya akan bertahan tidak kurang dari dua jam, jadi Archie harus segera menggunakannya agar efek racunnya tidak berkurang."
"Kau menyiapkan ini bahkan sebelum aku mengatakan hal yang ingin kusampaikan"
"Aku hanya menebak saja, karena aku tahu kematian Grand Duke bukanlah hal yang bisa abaikan begitu saja."
"Aku akan pergi ke medan perang. Apa kau tahu?"'
"Ya, saat di medan perang nanti, jika Archie membutuhkannya untuk mengobati kutukan"
'Tapi aku tahu, Elleanor yang akan mengobatimu di sana.'
"Tapi, seandainya kutukan Archie tidak terjadi, maka gunakan darahku untuk membunuh musuh, Archie bisa mengoleskannya di ujung pedang"
Archie mendadak menarik pergelangan tangan Elizabeth yang tertutup lengan panjangnya. "Kau melukai dirimu sendiri demi ini" dadanya terasa sesak melihat luka-luka sayatan yang sudah diperban dengan baik oleh Abel.
"Jangan memikirkan soal ini" Elizabeth menarik pergelangan tangannya ke belakang.
"Apa kau sungguh tidak ingin mengucapkan satu larangan saja? Kau membiarkanku pergi tanpa rasa khawatir?"
"Jika aku tidak khawatir, aku tidak akan melakukan ini. Jika aku melarangmu untuk tidak pergi ke medan perang apa kau akan mendengarkanku?"
"..."
"Pergilah, ada hal yang memang harus diselesaikan sebelum menjadi sebuah penyesalan kelak"
'Benar, sebelum menjadi sebuah penyesalan, jika aku tidak kembali dari medan perang, apa yang akan terjadi padamu? Aku tidak bisa melepasmu begitu saja, melihatmu jatuh ke dalam pelukan orang lain membuatku ingin mencabik-cabik diriku sendiri. Apakah ini yang dinamakan sebagai obsesi?' Archie menatap Elizabeth dalam diam, pikirannya menyeruak tak terbaca.
"Kapan Archie akan berangkat?" Elizabeth menanyakan waktu pastinya.
"Lusa"
Lusa. Hanya tersisa beberapa hari sampai Elizabeth berusia enam belas tahun, semua berjalan sesuai dengan isi ceritanya. Elizabeth tersenyum, seakan-akan merelakan keberangkatan Archie.
"Aku akan menjaga kastel ini dengan baik sampai kau kembali" ucapnya dengan suara lembut. "Aku yakin Archie akan kembali membawa kemenangan"
"Ada yang ingin kuminta darimu sebelum aku pergi" ucap Archie, dia melangkah lebih dekat pada Elizabeth.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry, We'll Get Divorced
Ficção HistóricaWaktuku terbatas. Hanya itu yang kutahu. Namun apa aku juga harus berakhir di penjara berkat kebencianmu? Tidak akan kubiarkan hidupku berakhir mengenaskan, aku akan melarikan diri dan mati dengan tenang setelah menceraikanmu. ©Original story by...