Titik Terlemah Hidup

2.2K 300 18
                                        

Di dalam penjara bawah tanah yang dingin dan suram, wanita itu duduk bersandar pada dinding batu kasar, tubuhnya lelah namun matanya tetap penuh tekad. Tidak ada sinar matahari yang menembus kegelapan tempat itu, hanya cahaya obor yang samar-samar menerangi ruang sempitnya.

Udara lembap menyelimuti setiap napas yang ia hirup, tetapi meski dalam kondisi menyedihkan, ia menolak mengakui kesalahannya. Hatinya tetap terikat pada sedikit harapan yang tersisa, bayangan pria yang ia cintai tak pernah benar-benar hilang dari pikirannya. Ia berharap, meski tipis, pria itu akan datang, melihat penderitaannya, dan menarik kembali hukuman yang dijatuhkan padanya.

"Archie...kapan kau akan datang. Kenapa ingatanmu itu belum juga kembali"

Dia salah. Ingatan Archie yang samar perlahan muncul, di sepanjang mimpinya, dia terus memimpikan penyesalannya. Ketika dia menangisi seorang wanita yang tidak pernah bisa dia miliki. Ketika tangannya berhasil meraih wanita itu, lagi-lagi mereka terpisahkan oleh maut yang mengerikan.

Kemudian, terdengar langkah kaki di kejauhan, gema langkah itu mengisi lorong penjara yang sepi. Setiap ketukan sepatu di atas lantai batu membangkitkan perasaan yang bercampur antara ketegangan dan kelegaan.

Hatinya berdebar, namun wajahnya tetap tenang, mencoba menutupi kegelisahan yang menggerogoti dirinya. Langkah-langkah itu semakin dekat, hingga akhirnya, sosok yang ia kenal muncul di depan selnya, bayangannya berbaur dengan nyala obor yang bergetar. Dia datang, seperti harapannya yang tersisa—tapi apakah ia membawa kebebasan atau kehancuran?

"Kau bukan Archie" wajahnya berubah. Kali ini dia tidak ingin menunggu dengan putus asa di dalam sana.

"Nona, apakah Anda berubah pikiran sekarang?"

"Jika aku berhasil keluar dari sini, ke mana aku akan pergi?"

"Tentu saja ke tempat seseorang yang akan melindungi Anda"

"Tidak. Aku hanya ingin berada di dekat seseorang yang kucintai"

"Namun orang yang Anda cintai itu, sedang menggila mencari istri tercintanya"

"Dia masih belum menyerah juga terhadap wanita itu?"

"Ya, apakah Anda masih mengharapkan pria sepertinya?"

"..."

"Apa yang membuat Anda ragu Nona? Jika ingin balas dendam Anda harus keluar dari ruangan ini terlebih dahulu, jika Nyonya sudah kembali Nona tidak akan memiliki kesempatan lagi"

Elleanor terdiam cukup lama. "Benar, jika bukan karena wanita itu Arche tidak akan memperlakukanku seperti ini. Aku akan mengikutimu, aku harus hidup dan mengambil kembali tempatku"

Tidak butuh waktu lama, lingkaran sihir teleport muncul, wanita itu adalah penyihir istana pribadi milik Putra Mahkota.

❀❀❀

Kereta kuda itu berderak, di dalamnya menyimpan sebuah rahasia yang tidak diketahui oleh siapa pun. Wanita di dalam kereta kuda itu memberontak. Dengan tangan yang terikat oleh tali. Dia diperlakukan dengan kasar oleh Isaac.

Dia menjadi buronan penguasa Deimos, siapa yang mengira kalau dia mendadak muncul di wilayah yang berada di perbatasan maritim antara wilayah Deimos dengan kerajaan lain.

Pria itu menarik kain yang menyumpal mulut Elizabeth, dengan ekspresi puas seakan berhasil mencapai apa yang selama ini dia inginkan.

"Kenapa kau diam saja? Bukankah sebelumnya kau begitu ingin melepas semua ingatan ini?"

"Kau sudah mendapatkanku, selanjutnya apa yang ingin kau lakukan terhadapku?" Elizabeth tidak takut apa pun, dia hanya tidak mengira kalau alur yang sudah berusaha dia ubah pada akhirnya menjadi melenceng sangat jauh.

Don't Worry, We'll Get DivorcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang